Rum, Irlan Adiyatma
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

TINJAUAN ATAS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN, PENYETORAN, DAN PELAPORAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN) PADA PT. MAINEST GAYA KREATIF Rahayu, Triska; Alamanda, Amelia R; Rum, Irlan Adiyatma
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 15, No 1 (2019): Edisi April 2019
Publisher : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jebt.v15i1.313

Abstract

Di dunia ini sepatu adalah salah satu hal yang dibutuhkan manusia. Selain itu pendapatan dari usaha tersebut sangatlah besar begitu juga dampak ke perpajakan yang memberikan keikutsertaannya dalam APBN. Salah satu pendapatan pajak terbesar yaitu dari Pajak Penghasilan dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) orang pribadi maupun badan. Dalam studi pada PT. Mainest Gaya Kreatif ini perusahaan melakukan penyerahan dan/atau penerimaan barang dan/atau jasa yang termasuk kriteria objek Pajak Pertambahan Nilai.Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan terhadap Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak. Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak atas penyerahan atau penerimaan barang, jasa, dan lainnya.  Subjek dari Pajak Pertambahan Nilai sendiri terbagi menjadi dua yaitu dengan Orang Pribadi (OP) atau badan yang telah dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
MODEL KESEIMBANGAN PENDAPATAN NASIONAL (National Income) DALAM EKONOMI ISLAM Rum, Irlan Adiyatma; Alamanda, Amelia Rizky
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 14, No 2 (2018): Edisi November 2018
Publisher : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jebt.v14i3.529

Abstract

Pendapatan nasional (national income) merupakan indikator ekonomi utama bagi suatu negara. Model pendapatannasional pada ekonomi konvensional menggunakan teori Keynesian, melalui pendekatan pengeluaran dari pelakukegiatan ekonomi negara. Berdasarkan teori Keynesian, pengeluaran rumah tangga (RT) hanya dipengaruhi olehpendapatan dan pajak nasional. Padahal pada ekonomi Islam, pengeluaran RT juga dipengaruhi oleh zakat.Penelitian ini mencoba untuk mengembangkan model keseimbangan pendapatan nasional yang sesuai denganprinsip ekonomi Islam. Dengan menggunakan sistem persamaan linier, didapatkan model keseimbangan untukpendapatan dan konsumsi nasional dalam ekonomi Islam. Hasil menunjukkan bahwa keseimbangan pendapatannasional pada ekonomi Islam lebih rendah dibandingkan pada ekonomi konvensional. Namun, dengan adanyainstrumen zakat pada keseimbangan pendapatan nasional, terjadi mekanisme untuk menyeimbangkan tingkatpendapatan/konsumsi RT antar kelompok
TANTANGAN PAJAK PADA BISNIS DIGITAL DI INDONESIA Rum, Irlan Adiyatma; Fajri, Mohammad; Alamanda, Amelia Rizky
Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol 14, No 2 (2018): Edisi November 2018
Publisher : Jurnal Ekonomi dan Bisnis Terapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24198/jebt.v14i3.530

Abstract

Perekonomian Indonesia akan didorong oleh ekonomi digital. Peran ekonomi digital yang berkembangan dan penting mendorong perekonomian Indonesia belum bisa diukur secara menyeluruh. Ekonomi digital juga masuk kedalam bisnis perusahaan dan merubah model bisnis. Perkembangan ekonomi digital yang didukung teknologi digital dan akses terhadap internet menuntut perusahaan untuk merubah model bisnis mereka. Keterkaitan bisnis digital dalam aktivitas ekonomi dan sosial mempengaruhi pengelolaan pajak. Studi ini akan menggunakan studi literatur dengan metode perbandingan. Studi ini melibatkan perkembangan kebijakan fiskal di Indonesia dan di beberapa negara lain. Perusahaan start up yang terus berkembang merupakan objek pajak potensial bagi penerimaan negara. Pemungutan pajak juga akan diatur pemerintah, dengan tujuan tidak ada perbedaan tarif pajak yang dikenakan atas transaksi melalui e-commerce dengan transaksi melalui cara konvensional. Membandingkan regulasi perpajakan untuk pelaku digital ekonomi di Indonesia dan negara lain terdapat beberapa perbedaan.Perbandingan Indonesia dengan negara yang lebih dulu mengembangkan regulasi perpajakan bagi pelaku digital ekonomi baru sekitar 20 persen. Regulasi di Indonesia masih memungkinkan perusahaan dengan layanan digital (digital goods) menghindari pajak. Beberapa peraturan di negara lain kemungkinan bisa diterapkan di Indonesia dengan beberapa penyesuaian.