Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pengembangan Santri Kreatif melalui Peningkatan Keterampilan Seni Islam dan Sumber Daya Pendukung di Pondok Pesantren Nurul Haromain 93 “Ribath Tahfidz Al-Qur’an Al-Fauzi” Muhibbin, Zainul; Soedarso, Soedarso; Harmadi, Sonny Harry Budiutomo; Saifulloh, Moh.; Hamdan, Fairuz Zahirah Zihni; Nisa, Khairun; Rahmawati, Deti; Mustofa, Muhammad Ubaidillah Al
Sewagati Vol 8 No 1 (2024)
Publisher : Pusat Publikasi ITS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12962/j26139960.v8i1.906

Abstract

Kehadiran pesantren, sebagai salah satu bentuk institusi pendidikan yang dapat bersama-sama dengan institusi pendidikan lainnya mencetak generasi muda yang beriman, berbudi luhur, berakhlak mulia serta memiliki pengetahuan yang memadai. Pesantren di masa sekarang bertugas tidak hanya memberikan pengetahuan berbasis keagamaan Islam, akan tetapi juga memberikan kesempatan kepada santri untuk mengembangkan diri melalui keterampilan dan kreativitas. Pesantren dituntut untuk mengalami proses transformasi dibidang peran di masyarakat. Di masa sebelumnya, pesantren hanya berfokus pada dimensi agama, akan tetapi di masa sekarang pesantren dituntut untuk juga dapat berkontribusi dalam berbagai dimensi kehidupan masyarakat. Departemen Studi Pembangunan melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini bermaksud ingin memaksimalkan pengembangan keterampilan para santri Pondok Pesantren Nurul Haromain 93 ‘Ribath Tahfidz Al-Qur’an Al-Fauzi’ berupa pelatihan keterampilan seni dakwah, tilawah, dan kaligrafi. Selama pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini, tim menemukan bahwa santri dan santriwati belum pernah menerima pelatihan serupa, sehingga mereka memiliki ketertarikan dan semangat yang tinggi untuk belajar. Para santri dan santriwati sangat antusias dalam mencoba mempraktikkan seni dakwah, tilawah, dan kaligrafi. Meski belum memiliki kepercayaan diri yang maksimal, pada akhir kegiatan mereka mampu mencoba, dan mulai menyadari bahwa keterampilan yang diasah tersebut dapat menjadi potensi kewirausahaan menuju santripreneurship. Kemampuan inilah yang siap mendongkrak kesuksesan melalui inovasi dan kreativitas tanpa meninggalkan nilai-nilai agama.
Culture and Community in Agri-Tourism: Contributions of Cultural and Creative Resources to Strawberry Tourism Suryani, Adi; Soedarso, Soedarso; Muhibbin, Zainul; Saifulloh, Moh.; Nisa, Khairun
Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement Vol 5 No 1 (2024): Amalee: Indonesian Journal of Community Research and Engagement
Publisher : LP2M INSURI Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/amalee.v5i1.2589

Abstract

Agritourism is currently thriving as many modern visitors favor returning to rural nature over visiting metropolitan destinations. This evolving tendency might stoke locals' enthusiasm to start and develop agri-based tourism by using their farms, gardens, and other physical natural assets for both primary and secondary employment, such as by opening their properties up as agri-tourism destinations. These activities may improve the local population's ability to support themselves and their well-being as tourism has the potential to have multiplier effects. The growth of agritourism, however, might not be entirely dependent on a destination's natural or environmental resources. By using its cultural potential, it can instead be strengthened. The purpose of the research is to investigate how culture and community creativity can improve agritourism. The study is carried out at Lumbung Strawberry Tourism in Batu, Malang. The study finds that culture, when combined with natural resources, may support the growth of agritourism by enhancing the ethno-authenticity of the destination, highlighting its distinctiveness, communicating it, fostering locals' creativity, fostering innovation, boosting its popularity, and facilitating marketing. Along with utilizing its local rural agriculture, Lumbung Strawberry embraces the current of digital culture by creating destination Instagram accounts and offering locations for taking selfies and pictures.