Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Ruang Lingkup Bimbingan Bagi Anak Berkebutuhan Khusus Sambira
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 1 No 2 (2020): SPECIAL : Special and Inclusive Education Journal
Publisher : Program Studi Pendidikan Khusus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol1.no2.a2848

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanan bimbingan pada anak berkebutuhan khusus. Penelitian ini bersifat kualitatif yang mendeskripsikan tentang layanan bimbingan bagi anak berkebutuhan khusus. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan bahwa Jenis layanan bimbingan konseling yang hendaknya diberikan meli­puti bimbingan konseling perkembangan pisik, bimbingan konseling dalam meng­atasi kesulitan belajar, bimbingan bimbingan konsling dalam mengatasi kesulitan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, dan bimbingan konsling vokasional atau bimbingan konseling karier. Semua anak berkebutuhan khususyang mengalami berbagai kelainan perlu mendapat semua jenis bimbingan konseling tersebut sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan masing-masing. Bimbingan konseling di sekolah/lembaga pendidikan anak berkebutuhan khusus, hendaknya juga mempersiapkan mereka agar mereka betul­-betul menikmati keberadaannya sebagai individu berkebutuhan khusus.
PELATIHAN PENANGANAN AUTIS DENGAN SETTING BLENDED LEARNING PADA GURU PAUD DI KECAMATAN WARU Ana Rafikayati; Lutfi Isni Badiah; Sambira
SNHRP Vol. 3 (2021): Seminar Nasional Hasil Riset dan Pengabdian (SNHRP) Ke 3 Tahun 2021
Publisher : LPPM Universitas PGRI Adi Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.352 KB)

Abstract

Mitra dalam Program Pengabdian Masyarakat (PPM) ini adalah HIMPAUDI Kecamatan Waru Sidoarjo. HIMPAUDI Kec. Waru yang kantor sekeretariatnya beralamat di Jl. Zainal Abidin No. 15 RT 01, RW 01 Tambak Sumur Waru sidoarjo ini. Adapun yang menjadi sekolah mitra dalam KKN ini adalah sekolah PAUD di bawah naungan HIMPAUDI yang berlokasi di 4 kelurahan di Kec. Waru, yaitu kelurahan: (1) Waru, (2) Tambak Sumur, (3) Wedoro, dan (4) Tropodo. Masalah yang dihadapi sekolah mitra adalah guru PAUD mengalami kesulitan dalam menangani Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), khususnya untuk anak dengan autisme. Padahal keterampilan menangani ABK adalah sangat penting mengingat isu pendidikan inklusif yang sekarang ini tengah gencar dilakukan pemerintah di mana semua sekolah tidak boleh menolak siswa, termasuk ABK. Pemberian pelatihan ABA ini dilaksanakan dalam setting blended learning. Adapun langkah-langkah pelaksanaan PPM ini adalah (1) pembuatan kelas online, (2) pelatihan face to face, (3) pelatihan online, (4) observasi ke autis center, (5) pendampingan face to face, dan (6) pendampingan online. Metode pelatihan yang digunakan adalah kombinasi ceramah, diskusi, dan praktik. Kata kunci: pelatihan terapi autisme; blended learning; guru PAUD
Peran Terapi Okupasi bagi Kemandirian Anak Down Syndrome Amelia Rizky Idhartono; Sambira; Ana Rafikayati
SPECIAL: Special and Inclusive Education Journal Vol 2 No 2 (2021): Special and Inclusive Education Journal (SPECIAL)
Publisher : Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/special.vol2.no2.a5178

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak terapi okupasi untuk anak down syndrome. Penelitian yang dilakukan di YPAC Surabaya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Hasil dari penelitian ini yaitu (1) Anak dengan inisial CE dapat membuka tutup bekal dan memulai kegiatan makan dengan baik, namun Ketika setelah makan, CE lupa tidak membersihkan beberapa tumpahan makanan yang dimakan, (2) Anak dengan inisial JH, memulai makan dengan berdo’a, kemudian membuka tempat makan, cara memegang sendok juga sudah benar dan setelah makan, JH membersihkan dan merapikan tempat makannya, (3) anak dengan inisial DA memulai makan dengan membuka tutup makan kemudian berdoa, akan tetapi untuk memegang sendok masih belum sempurna sehingga perlu bantuan dari terapis, setelah kegiatan makan selesai, DA berusaha merapikan tempat makannya dan membersihkan dengan bantuan orang lain, dan (4) anak dengan inisial NH mengawali dengan membaca doa sebelum makan, memegang sendok dan gelas juga sudah sesuai, mengakhiri makan dengan membaca doa dan merapikan tempat makannya.