Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Hubungan Status Gizi dengan Perkembangan Motorik Halus Balita Usia 36-59 Bulan Ana Mufidaturrosida
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 3, No 2 (2019)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v3i2.38

Abstract

Angka kematian Balita masih besar di Indonesia, terutama disebabkan oleh gizi buruk. Masa balita merupakan masa emas pertumbuhan dan perkembangan balita, namun pemantauan dan pengoptimalan perkembangan balita masih kurang. Hal ini juga terjadi di Desa Trunuh Kec. Klaten Selatan Kab. Klaten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan perkembangan motorik halus balita usia 36-59 bulan di desa Trunuh, Kec. Klaten Selatan, Kab. Klaten.Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling jenuh, dengan sampel 53 balita yang berumur 36-59 bulan yang bertempat tinggal di wilayah Desa Trunuh yang mengikuti posyandu pada bulan November 2012, memiliki dan membawa KMS, diukur BB, TB dan bersedia mengikuti tes perkembangan motorik halus. Hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat 48 (90,57%) balita yang berstatus gizi baik, 5 (9,43%) balita berstatus gizi kurang baik. Sedangkan dari tes perkembangan motorik halus didapatkan hasil bahwa 38 (71,7%) balita normal, 6 (11,32%) balita suspect, dan 9 (16,98%) balita untestable. Berdasarkan uji statistik dengan menggunakan uji Gamma dan Somers’d didapatkan nilai p = 0,784 > 0,05 sehingga Ho diterima. Hipotesa yang menyatakan ada hubungan yang bermakna antara status gizi dengan perkembangan motorik halus balita tidak terbukti. Dari hasil uji analisis didapatkan nilai r = 0,102, yang termasuk hubungan sangat lemah. Nilai r positif menunjukkan bahwa arah korelasi searah, semakin besar nilai status gizi semakin besar pula nilai perkembangan motorik halusnya. Penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang kuat antara status gizi dengan perkembangan motorik halus balita
HUBUNGAN STATUS GIZI, POLA MAKAN DAN SIKLUS MENSTRUASI DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI KELAS VIII DI SMPN 3 CIBEBER Desy Qomarasari; Ana Mufidaturrosida
Jurnal Ilmiah Kesehatan Ar-Rum Salatiga Vol 6, No 2 (2022)
Publisher : STIKES Ar-Rum Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36409/jika.v6i2.150

Abstract

Prevalensi anemia pada remaja putri berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Indonesia mengalami peningkatan dari tahun 2013 ke tahun 2018. Pada tahun 2013 prevalensi anemia remaja putri sebesar 22,7% sedangkan pada tahun 2018 menjadi sebesar 32%. Anemia dapat disebabkan oleh beberapa faktor misalnya kurang mengkonsumsi sumber makanan yang mengandung protein dan zat besi, kehilangan darah yaitu siklus dan lama menstruasi, status gizi dan pola sarapan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan status gizi, pola makan dan siklus menstruasi dengan kejadian anemia pada remaja putri kelas VIII di SMPN 3 Cibeber. Metode penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional. Lokasi penelitian di SMPN 3 Cibeber. Populasi dalam penelitian ini yaitu remaja putri VIII A-E berjumlah 82 Orang. Sedangkan teknik pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi. Jumlah sampel 40 responden. Analisis data dengan univariat dan bivariat dengan menggunakan uji statistik chi square. Hasil penelitian dari 40 responden yang diteliti mayoritas responden mengalami anemia (70%), status gizi normal sebanyak (52,5%), pola makan baik (67,5%), dan sebagian besar responden siklus mentruasi tidak normal (62,5%). Ada hubungan status gizi (0,035), pola makan (0,022) dan siklus mentruasi (0,013) dengan kejadian anemia. Kesimpulan dari penelitian ini ada hubungan antara status gizi, pola makan dan siklus mentruasi dengan kejadian anemia.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG ASUPAN NUTRISI PROTEIN DENGAN PRODUKSI ASI Diah Winatasari; Ana Mufidaturrosida
Jurnal Kebidanan VOLUME 12. NO.02, DESEMBER 2020
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v12i02.393

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, dari mulai persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti  keadaan semula (sebelum hamil). Kebutuhan dasar ibu nifas pada masa nifas untuk mempercepat proses involusi dan memperlancar laktasi selain personal hygiene yang terpenting adalah pemenuhan asupan gizi  pada masa nifas. Pada involusi kebutuhan gizi protein baik protein nabati atau hewani sangat penting karena berfungsi untuk mempercepat proses penyembuhan, dan pemulihan serta untuk memperlancar proses produksi ASI. Fenomena yang terjadi pada masyarakat dimana masih banyak ibu yang memiliki budaya pantang makan yang mengandung protein baik hewani atau nabati. Tujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu nifas tentang asupan nutrisi protein dengan produksi ASI. Metode Penelitian yang dilakukan dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang ada di PMB Nur Hafni Kurniawati pada bulan Desember 2019 sampai Januari 2020, sebanyak 36 orang, dengan menggunakan teknik total Sampling. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan chi square. Hasil Uji chi square menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang asupan nutrisi protein dengan produksi ASI. Hasil uji statistik dengan menggunakan chi square diperoleh ? value 0,008 < 0,05. Kesimpulan Ada hubungan antara pengetahuan ibu nifas tentang asupan nutrisi protein dengan produksi ASI.Kata Kunci:  pengetahuan, asupan nutrisi protein, produksi ASI RELATED KNOWLEDGE ABOUT NUTRITION PROTEIN INTAKE PUERPERAL WITH PRODUCTION ASIABSTRACTBackground. The puerperium (puerperium) is a period of recovery, from the start of labor to complete until the uterine organs return to their original state (before pregnancy). The basic needs of postpartum mothers during the postpartum period are to accelerate the involution process and facilitate lactation. Apart from personal hygiene, the most important thing is the fulfillment of nutritional intake during the postpartum period. In the involution of protein nutritional needs, both vegetable and animal protein is very important because it functions to accelerate the healing process and recovery and to facilitate the process of breast milk production. A phenomenon that occurs in a society where there are still many mothers who have a culture of abstinence from food that contains protein, either animal or vegetable. Purpose. Was to determine the relationship between the knowledge of post-partum mothers about protein nutrition with breast milk production. The research method used is descriptive correlational method. The approach used is cross sectional. The population in this study were all postpartum mothers at PMB Nur Hafni Kurniawati from December 2019 to January 2020, as many as 36 people, using the total sampling technique. The data collection method used a questionnaire. Data analysis using chi square. The results of the chi square test showed that there was a relationship between postpartum mothers' knowledge of protein nutrition and milk production. The results of statistical tests using the chi square obtained ? value 0.008 <0.05. Conclusion. There is a relationship between the knowledge of postpartum mothers about protein nutrition and milk production. Keywords: knowledge, nutrients intake of protein, milk production
PEMBERIAN EDUKASI KESEHATAN PADA IBU HAMIL MELALUI MEDIA E-BOOKLET TENTANG PENCEGAHAN STUNTING Farida Utaminingtyas; Iin Wahyuni; Atik Maria; Ana Mufidaturrosida
Jurnal Pengabdian Masyarakat Aufa (JPMA) Vol 5 No 2 (2023): Vol. 5 No. 2 Agustus 2023
Publisher : Universitas Aufa Royhan Di Kota Padangsidipuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51933/jpma.v5i2.1076

Abstract

ABSTRAK Stunting adalah kondisi kurang gizi kronis yang dialami seseorang sejak dalam masa kandungan dan awal kelahiran anak, yang dapat meningkatkan angka kematian pada bayi, anak mudah sakit, dan menghambat pertumbuhan motorik maupun mental. Pencegahan stunting dapat dilakukan dengan pemberian edukasi kesehatan pada ibu hamil melalui media E-Booklet, karena mampu menyebarkan informasi lebih ringkas, mudah dimengerti, dan menarik berbasis elektronik. Tujuan pengabdian, memberikan edukasi kesehatan pada ibu hamil melalui media E-Booklet tentang pencegahan stunting. Kegiatan pengabdian dilaksanakan di Desa Kadirejo, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada bulan Maret-April 2023. Bentuk kegiatan yang dilakukan, mengumpulkan seluruh ibu hamil dalam whatshapp group untuk diberikan edukasi kesehatan dengan E-Booklet yang telah disusun oleh tim, diskusi dan tanya jawab, kuis, dan pemberian reward bagi ibu hamil. Pengabdian dilaksanakan pada 15 ibu hamil. Hasil menunjukkan bahwa, setelah diberikan edukasi kesehatan, terdapat peningkatan pengetahuan ibu hamil tentang pencegahan stunting melalui pemberian E-Booklet.