Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Sosialisasi Gerakan Masker Kain untuk Menghambat Penyebaran Covid-19 Sriganda, Mercy Lona Darwaty Ryndang; Dwisatrio, Akbar; Hidayati, Atiek Nur
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2020): SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 atau coronavirus disease 2019 terjadi mulai akhir tahun 2019 di kota Wuhan, Cina dan virus ini mewabah di Indonesia sejak awal Maret 2020. Upaya menghambat penyebaran virus corona atau Covid-19 menjadi gerakan masif yang diserukan oleh pemerintah, salah satu caranya adalah gerakan masker kain agar masyarakat selalu memakai masker kain apabila harus keluar dari rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi yang berkaitan dengan gerakan masker kain ini meliputi dua hal. Pertama, sosialisasi tentang Gerakan masker kain bahwa masker kain dapat dipakai oleh orang yang sehat atau anggota masyarakat yang sehat. Masyarakat tidak perlu menggunakan masker medis yang peruntukkannya adalah untuk para Tenaga Kesehatan dan orang sakit. Kedua, membagikan masker kain sesuai standar yang dianjurkan pemerintah khusus bagi warga prasejahtera dan lanjut usia. Hasilnya, masyarakat antusias menerima sosialisasi tentang manfaat masker kain serta menerima pembagian masker dibuat dengan berbagai motif tanpa meninggalkan standar masker kain minimal dua lapis
Perancangan Karakter Gatotkaca ROVID Sebagai Maskot Kampanye Sosial Peduli Covid-19 Sandi, Kurnia; Islamiah, Herby Nurul; Hadiprawiro, Yulianto; Hidayati, Atiek Nur
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2020): SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Perkumpulan Dosen Periset Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Dalam kampanye sosial dibutuhkan pesan baik verbal maupun visual yang berkaitan dengan pandemi Covid 19. Bentuk pesan verbal berupa teks dan bentuk pesan visual berupa ilustrasi. Perancangan karakter visual menggunakan metode deformasi bentuk. Strategi kampanye sosial yang dipakai adalah dengan pendekatan social marketing melalui media digital. Kegiatan perancangan maskot dilakukan pada April 2020. Sedangkan kegiatan kampanye sosial dilakukan pada April 2020 hingga pandemi ini berakhir melalui sosial media instagram. Secara berkala tim pengabdian masyarakat akan membuat konten yang berkaitan dengan Kampanye Sosial Peduli Covid-19.Hasil dari perancangan adalah berupa Ilustrasi karakter visual yang berfungsi sebagai maskot Kampanye. Konsep karakternya diangkat dari ikon Gatotkaca bernama “Rovid” sebuah robot android anti virus Covid 19. Ikon deformasi Gatotkaca dipilih karena karakter yang akan dibangun adalah gagah, berjiwa ksatira, pemberani, dan taat aturan. . Implikasi yang diharapkan setelah perancangan maskot dalam media kampanye sosial ini adalah bahwa edukasi yang dibangun di masyarakat tentang hidup sehat dan bersih akan terus dilaksanakan akan mengurangi kemungkinan penyebaran virus yang lebih luas
Representasi City Branding Jakarta melalui Identitas Merek Asian Para Games 2018 Atiek Nur Hidayati; Yulianto Hadiprawiro; Angga Kusuma Dawami
Jurnal Desain Vol 6, No 03 (2019): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (592.663 KB) | DOI: 10.30998/jd.v6i3.3652

Abstract

Penelitian ini akan mengeksplorasi representasi city branding Jakarta melalui identitas merek Asian Para Games 2018. Asian Para Games sebagai sport mega event dapat menjadi akselerasi dalam membentuk city branding. Pendekatan kualitatif digunakan dengan studi kasus identitas merek Asian Para Games 2018 yang dikaitkan dengan elemen identitas city branding. Identitas merek yang akan dianalisis adalah logo, maskot dan slogan. Hasil penelitian ini adalah (1) logo, maskot, dan slogan Asian Para Games 2018, merupakan representasi dari visual difabel yang mengangkat konsep kesetaraan antara difabel dan non-difabel, sehingga tidak memberikan gambaran yang diskriminatif (2) visual difabel tidak harus selalu muncul jelas pada logo, maskot dan slogan; (3) identitas merek Asian Para Games 2018 merupakan salah satu citra city branding Jakarta yang diilustrasikan melalui elemen visual acara olahraga difabel terbesar di Asia.
Iklan Tokopedia Versi BTS sebagai Representasi Korean Waves Adrian Conita; Yulianto Hadiprawiro; Atiek Nur Hidayati
Jurnal Desain Vol 8, No 2 (2021): Jurnal Desain
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1066.328 KB) | DOI: 10.30998/jd.v8i2.8666

Abstract

Perkembangan zaman yang pesat membuat teknologi mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Kemajuan teknologi ini ditandai dengan munculnya internet dimana saat ini semua orang dapat menggunakan internet untuk berbagai keperluan. Saat ini belanja online sudah menjadi kebutuhan pokok di semua kalangan. Perusahaan e-commerce bersaing satu sama lain untuk menarik perhatian orang dengan membuat iklan yang menggunakan duta merek (Brand Ambassador). Tokopedia merupakan mall online yang memungkinkan penjual untuk membuka toko dan melakukan penjualan dengan mudah tanpa harus memikirkan sewa toko dan membayar gaji karyawan dengan mengutamakan keamanan transaksi, menawarkan pengalaman jual beli online yang aman, mudah dan nyaman. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis representasi Gelombang Korea yang tercermin dari keberadaan BTS dalam Iklan Komersial Tokopedia. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis semiotik Charles Sanders Pierce dengan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa representasi Korean Waves melalui BTS sebagai brand ambassador Tokopedia dalam iklan YouTube tercermin dari karakter positif sosok individu atau kelompok yang muncul untuk menarik persona konsumen Tokopedia
Kreatif Pesan Kampanye Sosial #NikahkanMaskerVaksin Sebagai Upaya Pengendalian Pandemi Covid 19 Khikmah Susanti; Atiek Nur Hidayati
GANDIWA Jurnal Komunikasi Vol 1, No 2 (2021): Gandiwa Jurnal Komunikasi
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (389.727 KB) | DOI: 10.30998/g.v1i2.921

Abstract

AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk menganalisis pesan kampanye sosial #NikahkanMaskerVaksin yang dilakukan oleh Gerakan Pakai Masker. Gerakan Pakai Masker adalah Komunitas Sosial yang independen yang memiliki perhatian terhadap kesehatan dan ekonomi masyarakat selama Pandemi Covid 19. Kampanye #nikahkanmaskervaksin dilaksanakan di berbagai media massa dan pesan kampanye disesuaikan dengan media-media tersebut. Dalam artikel ini fokus pada pesan kampanye yang disebarkan melalui media sosial Instagram. Pesan Kampanye akan dianalisis berdasarkan spesifikasi kualitas pesan kampanye Charles. K. Atkins dan Ronald E. Rice. Hasilnya pesan kampanye #NikahkanMaskerVaksin memenuhi kredibilitas sumber pesan, gaya dan ide pesan, materi pesan, penafsiran pesan dan motivasi pesan. Dengan berjalannya kampanye sosial #NikahkanMaskerVaksin maka masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya penggunaan masker dan melakukan vaksinasi.Kata Kunci: Kreatif Pesan, Kampanye Sosial, #NikahkanMaskerVaksin, Pandemi Covid 19
Perancangan Buku Ilustrasi Anak Mari Mengenal Ondel-Ondel Okka Fachrizal; Yulianto Hadiprawiro; Atiek Nur Hidayati
Cipta Vol 1, No 3 (2023): Cipta
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/cipta.v1i3.1799

Abstract

Ondel-ondel merupakan bentuk boneka sepasang laki-laki dan perempuan yang menjadi salah satu peninggalan budaya artefak sebagai ikon dari kota DKI Jakarta. Namun, sebagai peninggalan artefak budaya dan ikon kota DKI Jakarta, masih banyak masyarakat Jakarta yang minim pengetahuan mengenai asal usul hingga sejarah ondel-ondel. Penelitian ini bertujuan untuk merancang buku ilustrasi budaya Betawi berjudul Mari Mengenal Ondel-ondel sebagai media edukasi dan pembelajaran yang mudah dipahami. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data sekunder (buku, jurnal ilmiah, skripsi, hingga tesis) dan data primer (waancara secara langsung). Hasil yang dicapai berupa buku ilustrasi mengenai ondel-ondel dengan mengkombinasi konsep desain berupa prinsip desain, gaya ilustrasi, pemilihan warna, dan jenis huruf yang digunakan. Prinsip desain yang digunakan dalam perancangan ini adalah keseimbangan dan proporsi antara teks dan ilustrasi. Gaya ilustrasi yang digunakan dalam perancangan buku ilustrasi ini adalah ilustrasi kartun sebagai gambaran visual mengenai teks yang dijelaskan. Perancangan buku ilustrasi mengenai ondel-ondel ini diharapkan dapat menjadi media informasi untuk masyarakat dan menambah wawasan kepada pembaca buku.
WACANA KRITIS FAIRCLOUGH DALAM TEKS IKLAN MANA TAU: INDIAN ROYAL COFEE Khikmah Susanti; Puji Anto; Atiek Nur Hidayati
Hortatori : Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Vol 3, No 2 (2019): Hortatori: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (515.478 KB) | DOI: 10.30998/jh.v3i2.223

Abstract

Abstract: Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengungkap idiologi dan tujuan dari pengiklan. Motode analisis yang digunakan dalam analisis ini yaitu menggunakan model analisis wacana kritis Norman Fairclough yang melihat teks (iklan) berdasarkan tiga dimensi, yaitu teks (teks), praktik teks (discourse practice) dan praktik sosiokultural (sociocultural practice). Hasil penelitian berdasarkan analisis kebahasaan pada iklan banyak menggunakan identitas-identitas tertentu, seperti identitas milenials dan India. Milenials diwakili dengan kata komiters, gue, letsgo, sedangkan India diwakili dengan kata “aca-aca” dan “tekstur” untuk menggambarkan makanan India yang lain daripada yang lain. Eufimisme juga mucul ketika iklan menggunakan kata “kita” yang menunjukkan kesejajaran antara pengiklan dan pembaca. Tidak menunjukkan otoritasnya sebagai pengiklan. Berdasarkan analisis praktik teks dari sisi produksi dan konsumsi, pengiklan tahu betul kebutuhan para penumpang KRL, khususnya Masyarakat Bogor dengan kebiasaan cuaca dingin sehingga disuguhkan makanan yang pedas untuk menghangat suhu tubuh. Sasaran pengiklan pun sangat jelas yaitu kaum milenials. Pengiklan menyampaikan pesan dengan sangat sederhana dan informal serta diperkuat dengan penggunaan aksesoris ciri khas negara asal makanan tersebut. Berdasarkan analisis praktik sosiokultural, pengiklan sudah mengidentifikasi pola hidup masyarakat Indonesia saat ini, yaitu konsumtif dan modernitas sehingga disuguhkan pilihan makanan yang menunjukkan kelas tertentu. Faktor kebahagiaan dalam menjalani hidup juga ditawarkan dalam iklan. Menghibur diri tidak hanya sekadar berwisata di tempat-tempat yang indah, tetapi dapat juga dilakukan dengan mencoba berbagai macam jenis makanan dari berbagai negara. Pengiklan mengarah pada sebuah institusi tertentu, yaitu kalangan kelas menengah, tetapi memunculkan kesan kelas atas. Gaya hidup konsumtif menjadi dasar pengiklan untuk menyuguhkan jenis makanan yang lain dari biasanya.Keywords: Wacana Kritis Fairclough, iklan.
Maskot Asian Para Games 2018: Identitas dan Aplikasinya Yulianto Hadiprawiro; Atiek Nur Hidayati
Magenta | Official Journal STMK Trisakti Vol. 3 No. 01 (2019): Magenta : Jurnal Ilmiah Komunikasi dan Media
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) Sekolah Tinggi Media Komunikasi Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61344/magenta.v3i01.46

Abstract

The 2018 Asian Para Games is a continent-level disability sports event that involves many athletes with disabilities in various sectors in the community at large. Indonesia hosted the sporting event for Difabel in 2018. As one of the international sports parties, in 2018, the Asian Para Games issued visual promotions to support the promotion needs of the event. Uniquely, the promotion form of the 2018 Asian Para Games is also supported by mascots and logos that resemble the 2018 Asian Games. Indirectly this supports the visual promotion of the Asian Para Games 2018. Campaign materials that are compatible with diffable entities are also needed as visual markers for a grand event like Asian Para Games 2018. Research discusses campaign material, focusing on mascot and visual production of derivatives from mascot. This aims to see how the 2018 Asian Para Games mascot becomes an important part of the visual promotion that is disseminated to the public. The visual representation that emerges will provide knowledge that in the Asian Para Games program, mascot is needed to support its visual promotion massively. This study found; (1) definition and history of bondol eagle mascot as the mascot of the Asian Para Games 2018; (2) The forms of visual mascot applications that appear have represented the Asian Para Games event, although they have not represented the visuals of Difabel. ABSTRAK Asian Para Games 2018 merupakan ajang olahraga difabel tingkat benua Asia yang melibatkan banyak atlet disabilitas diberbagai sektor di masyarakat secara luas. Indonesia menjadi tuan rumah dalam ajang perhelatan olahraga bagi Difabel pada tahun 2018. Sebagai salah satu pesta olahraga internasional, pada tahun 2018, Asian Para Games mengeluarkan promosi-promosi secara visual guna mendukung kebutuhan promosi terhadap acara tersebut. Uniknya, bentuk promosi Asian Para Games 2018 juga didukung oleh maskot dan logo yang menyerupai Asian Games 2018. Secara tidak langsung hal ini mendukung promosi visual Asian Para Games 2018. Materi kampanye yang sesuai dengan entitas difabel juga dibutuhkan sebagai penanda visual sebuah acara akbar layaknya Asian Para Games 2018. Penelitian membahas tentang materi-materi kampanye, dengan berfokus pada maskot dan produksi visual turunan dari maskot. Hal ini bertujuan untuk melihat bagaimana maskot Asian Para Games 2018 menjadi bagian penting dalam promosi visual yang disebarkan ke masyarakat. Representasi visual yang muncul akan memberikan pengetahuan bahwa dalam acara setingkat Asian Para Games, memang diperlukan maskot untuk mendukung promosi visualnya secara masif. Penelitian ini menemukan; (1) definisi dan sejarah maskot burung elang bondol sebagai maskot Asian Para Games 2018; (2) Bentuk-bentuk aplikasi visual maskot yang muncul sudah merepresentasikan acara Asian Para Games, meskipun belum mewakili visual Difabel.
PEMBUATAN JENAMA GERAKAN “HALO SAYA DISABILITAS” Dewi Indah Susanti; Yulianto Hadiprawiro; Atiek Nur Hidayati; Angga Kusuma Dawami; Febrianto Saptodewo
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Bangun Cipta, Rasa, & Karsa Vol 2, No 4 (2023): Jurnal PKM Batasa
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/pkmbatasa.v2i4.2140

Abstract

Jenama merupakan bagian penting dalam pembentukan konstruksi pemikiran tentang sebuah kampanye. Dosen dan mahasiswa berkolaborasi untuk mendukung kegiatan pembuatan jenama dalam program MBKM. Tujuannya jelas untuk menerapkan ilmu yang telah diajarkan dalam kelas. Kegiatan ini berbentuk kegiatan pembelajaran kreatif dengan studi kasus pembuatan sebuah gerakan “Halo Saya Disabilitas” yang bekerjasama dengan SDS IT Nurul Yaqin dan EPIC School of Autistics. Metode  kegiatan dalam PkM ini menggunakn metode yang dilakukan secara bertahap yaitu diawali dengan merencanakan kegiatan. Pembentukan tim kreatif ada pada tahap ini, berikutnya, tahap  pelaksanaan  guna membentuk jenama dan film animasi,  dan  tahap  terakhir adalah perbaikan melalui FGD serta rencana tindak lanjut. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam pengabdian ini yaitu ada tiga kegiatan, yaitu mendefinisikan masalah dengan menggunakan creative brief, membantu proses kreatif dalam mengeksplorasi gerakan ini, dan membantu membuat karya desain yang berbasis pada teknologi. Hasil analisis pelaksanaan pengabdian ini adalah terbentuknya rencana aplikasi desain yang berbasis pada komunikasi, ide, serta penyebarannya.
Sosialisasi Gerakan Masker Kain untuk Menghambat Penyebaran Covid-19 Mercy Lona Darwaty Ryndang Sriganda; Akbar Dwisatrio; Atiek Nur Hidayati
SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi Vol. 1 No. 1 (2020): SENADA : Semangat Nasional Dalam Mengabdi
Publisher : Politeknik Bina Madani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56881/senada.v1i1.17

Abstract

Pandemi Covid-19 atau coronavirus disease 2019 terjadi mulai akhir tahun 2019 di kota Wuhan, Cina dan virus ini mewabah di Indonesia sejak awal Maret 2020. Upaya menghambat penyebaran virus corona atau Covid-19 menjadi gerakan masif yang diserukan oleh pemerintah, salah satu caranya adalah gerakan masker kain agar masyarakat selalu memakai masker kain apabila harus keluar dari rumah atau berinteraksi dengan orang lain. Sosialisasi yang berkaitan dengan gerakan masker kain ini meliputi dua hal. Pertama, sosialisasi tentang Gerakan masker kain bahwa masker kain dapat dipakai oleh orang yang sehat atau anggota masyarakat yang sehat. Masyarakat tidak perlu menggunakan masker medis yang peruntukkannya adalah untuk para Tenaga Kesehatan dan orang sakit. Kedua, membagikan masker kain sesuai standar yang dianjurkan pemerintah khusus bagi warga prasejahtera dan lanjut usia. Hasilnya, masyarakat antusias menerima sosialisasi tentang manfaat masker kain serta menerima pembagian masker dibuat dengan berbagai motif tanpa meninggalkan standar masker kain minimal dua lapis