Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN SIKAP DENGAN KEPATUHAN PERAWAT DALAM MENCUCI TANGAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT SWASTA Doloksaribu, Eunike Kristien; Lintin, Nathalia; Dewi, Revina Marthalita Sukma; Pakpahan, Martina; Purimahua, Dora Irene
Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Vol 5, No 2 (2021): Jurnal Muara Sains, Teknologi, Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Publisher : Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmstkik.v5i2.11839

Abstract

Health Care-Associated Infection (HAI) or Nosocomial infection is still a major problem that occurs in hospitals. This results in prolonged treatment, increased resistance to antimicrobials, increased morbidity and mortality, high maintenance costs and decreased quality of care. Nurses interact the most with patients, so nurse compliance in washing hands can affect the spread of nosocomial infections. This study aims to determine the correlation between nurses’ attitudes and compliance with hand washing in an inpatient room at a private hospital in Jakarta. The study is quantitative correlational used cross-sectional design. The total samples was 49 respondents obtained using purposive sampling technique. This study used a questionnaire instrument and observation sheet. Validity and reliability tests for the questionnaire obtained Cronbach Alpha 0.909. Observations among researchers obtained the kappa test results of 0.615.The analysis used univariate and bivariate analyzes. The ethical approval was obtained from the Ethics Committee of the Faculty of Nursing, Universitas Pelita Harapan. In the univariate analysis, it was showed that 27 (55.1%) of nurses had a good attitude in hands washing and 39 (79.6%) of nurses did not comply with hands washing. In the bivariate analysis using the Chi-Square test, it showed that there was no correlation between attitudes and nurse compliance in hand washing in an inpatient room at a private hospital in Jakarta (p value 0.716, 95% CI). Future studies can examine other factors that influence nurse compliance in hand washing compliance such as knowledge, motivation, availability of hand washing facilities, workload, monitoring and role models. Keywords: Hand washing; Compliance; Nurse; Inpatient; Attitude AbstrakInfeksi terkait pelayanan kesehatan atau infeksi nosokomial masih menjadi masalah utama yang terjadi di rumah sakit. Hal ini menyebabkan perawatan yang berkepanjangan, peningkatan resistensi terhadap antimikroba, peningkatan morbiditas dan mortalitas, biaya perawatan tinggi dan menurunnya mutu pelayanan. Perawat paling banyak berinteraksi dengan pasien maka kepatuhan perawat dalam mencuci tangan dapat memengaruhi penyebaran infeksi nosokomial. Penelitian bertujuan untuk mengetahui hubungan sikap dengan kepatuhan perawat mencuci tangan di Ruang Rawat Inap di Satu Rumah Sakit Swasta di Jakarta. Penelitian merupakan kuantitatif korelasional dengan desain cross-sectional. Jumlah sampel yaitu 49 responden yang diperoleh menggunakan purposive sampling. Instrumen berupa kuesioner dan lembar observasi. Uji validitas dan reliabilitas kuesioner didapatkan Cronbach Alpha 0,909. Observasi diantara peneliti didapatkan hasil uji kappa 0,615. Analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat. Persetujuan etik didapatkan dari Komite Etik Fakultas Keperawatan Universitas Pelita Harapan. Pada analisis univariat diketahui sebesar 27 (55,1%) perawat memiliki sikap baik dalam mencuci tangan dan sebesar 39 (79,6%) perawat tidak patuh mencuci tangan. Pada analisis bivariat dengan uji Chi-Square menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan sikap perawat dengan kepatuhan perawat mencuci tangan di ruang rawat inap di satu Rumah Sakit Swasta di Jakarta (p value 0,716, CI 95%). Penelitian berikutnya dapat meneliti faktor-faktor lain yang memengaruhi kepatuhan perawat mencuci tangan seperti pengetahuan, motivasi, ketersediaan fasilitas cuci tangan, beban kerja, supervisi dan role model.
Association between Resilience, Stress, and Mental Well-being of Nursing Students Florensa, Maria Veronika Ayu; Juniarta, Juniarta; Purimahua, Dora Irene
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (644.615 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1413

Abstract

Nursing students who are prepared to be professional nurses need to have holistic health. Health is not only physical but also mental. The educational process taken; both theories in the classroom and practical learning experiences can cause stress to students. Resilience is the ability to bounce back after facing a problem, which is needed so students can carry out their education process well. This study aimed to identify the relationship between resilience and stress and the mental well-being of nursing students. This research is quantitative correlational research with a cross-sectional design. The study population was nursing students in Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, and Bekasi, and with the purposive sampling technique, a sample of 223 students was obtained. The instruments used in this study were valid and reliable, including The Resilience 14 questionnaire (alfa Cronbach 0.76), the Stress in Nursing Education Questionnaire (Cronbach 0.946), and The Warwick-Edinburgh Mental Well-being Scales (Cronbach 0.84). The result of the study was that 64.1% of students had high resilience, 62.8% experienced severe stress, and 75.3% had an average mental well-being level. There is a relationship between resilience and stress and the mental well-being of students (p less than 0.05). Severe stress conditions experienced by nursing students do not necessarily decrease their resilience and mental well-being. Stress management interventions are needed so nursing students can complete their education, maintain high and improve mental well-being. Abstrak: Mahasiswa keperawatan yang dipersiapkan menjadi perawat professional membutuhkan kesehatan yang holistic. Kesehatan tidak hanya meliputi aspek fisik namun juga jiwa atau psikologis. Proses pendidikan yang dilalui mahasiswa keperawatan baik perkuliahan di kelas maupun pembelajaran praktik dapat menyebabkan stres pada mahasiswa. Resiliensi adalah kemampuan untuk dapat bangkit Kembali setelah menghadapi masalah dibutuhkan oleh mahasiswa sehingga mereka dapat melalui pendidikannya dengan baik dengan kondisi kesejahteraan jiwa yang baik pula. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan antara resiliensi dengan stress dan resiliensi dengan kesejahteraan jiwa mahasiswa keperawatan. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitaif korelasional dengan desain cross sectional. Populasi penelitian ini adalah mahasiswa keperawatan yang berlokasi di Jakarta Depok, Bogor, Tangerang dan Bekasi dan dengan teknik convenience sampling didapatkan sejumlah 223 responden. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain The Resilience 14 questionnaire (Cronbach 0.76), the Stress in Nursing Education Questionnaire (Cronbach 0.946) dan The Warwick-Edinburgh Mental Well-being Scales (Cronbach 0.84). Hasdil penelitian yaitu 64.1% mahasiswa memiliki reiliensi yang tinggi, 62.8% mengalami stress berat, dan 75.3% memiliki kesejahtaeraan jiwa dalam level rata-rata. Analisis data menggunakan uji gamma menunjukkan ada hubungan yang signifikan antara resiliensi dengan stress dan resiliensi dengan kesejahteraan jiwa (p kurang dari 0.05). Kondisi stress berat yang dialami oleh mahasiswa keperawatan tidak selalu menurunkan resiliensi dan kesejahteraan jiwanya. Interbvensi manajemen stress dibutuhkan sehingga mahasiswa dapat menjalani pendidikannya dengan tetap memelihara resiliensinya tetap baik dan meningkatkan kesejahteraan jiwanya.