Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN KECEMASAN DAN PERILAKU BULLYING ANAK SEKOLAH DASAR Tantri Widyarti Utami; Yunani Sri Astuti; Livana PH
Jurnal Ilmu Keperawatan Jiwa Vol. 2 No. 1 (2019): May 2019
Publisher : Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Tengah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.816 KB) | DOI: 10.32584/jikj.v2i1.264

Abstract

Kecemasan merupakan salah satu gangguan masa kanak-kanak yang paling umum. Kecemasan adalah perasaan khawatir yang berlebihan dan tidak jelas, merupakan respons terhadap stimuli eksternal maupun internal yang menimbulkan gejala emosional, kognitif, fisik dan tingkahlaku . Efek negatif kecemasan  yaitu perasaan mudah tersinggung dan perilaku agresif.  Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan perilaku bullying anak sekolah dasar. Penelitian melibatkan 196 anak sekolah dasar menggunakan kuesioner Screen for Child Anxiety Related Disorders (SCARED) terdiri dari 41 pertanyaan dan kuesionerperilakubullyingyang terdiri dari 26 pernyataan Analisis data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan antara kecemasan dan perilaku bullying  anak sekolah dasar (p value = 0,000). Kecemasan dan perilaku bullying merupakan masalah kesehatan jiwa yang banyak terjadi pada  anak sekolah sehingga perlu penanganan yang khusus oleh tenaga kesehatan,  guru dan orang tua. Kata Kunci : Kecemasan, perilaku bullying , anak sekolah dasar. THE RELATIONSHIP ANXIETY AND BULLYING BEHAVIOR IN ELEMENTARY SCHOOL CHILDREN ABSTRACTAnxiety is one of the most common childhood disorders. It is an excessive and unclear feeling of worry and kind of response to external and internal stimuli that cause emotional, cognitive, physical and behavioral symptoms. Negative effects of anxiety are feelings of irritability and aggressive behavior. The aim of the study was to determine the relationship between anxiety and bullying behavior in elementary school children This study consist of 196 elementary school children. Data were obtained by the screen for Child Anxiety Related Disorders (SCARED) questionnaire which have 41 questions and a bullying behavior questionnaire consisting of 26 statements. Data analysis used the chi square test Results showed there was an association between anxiety and bullying behavior inelementary school children (p-value = 0.001). Anxiety and bullying behavior are mental health problems that happend a lot in school, so they need special handling by teachers, parents and health services. Keywords: Anxiety, bullying behavior, elementary school children
Pengaruh Logoterapi Terhadap Harga Diri Remaja Putus Sekolah Di Kota Yunani Sri Astuti; Tantri W Utami
JURNAL RISET KESEHATAN POLTEKKES DEPKES BANDUNG, Online ISSN 2579-8103 Vol 7 No 1 (2014): Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung
Publisher : Poltekkes Kemenkes Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (3588.768 KB)

Abstract

Remaja merupakan salah satu periode kehidupan ditandai dengan perubahan biologis dan diakhiri dengan masuknya ketahap kedewasaan. Berbagai permasalahan muncul diantaranya masalah pendidikan yaitu remaja putus sekolah. Masalah psikologis yang muncul pada remaja putus sekolah adalah harga diri. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh pengaruh logoterapi terhadap harga diri remaja putus sekolah di kota Bogor tahun 2013. Manfaat penelitian ini adalah panduan perawat dalam melaksanakan logoterapi pada remaja putus sekolah dan evidance based.Hipotesis penelitian ini logoterapi dapat meningkatkan harga diri remaja putus sekolah . Desain yang digunakan"Quasi experimental pre-post test with control group" dengan intervensi logoterapi.Sampel pada penelitian inil adalah purposive sampling dengan sampel sebanyak 77. Hasil penelitian ini menunjukkan harga diri remaja putus sekolah yang mendapat logoterapi meningkat secara bermakna (P value=0.000), sedangkan terjadi harga diri menurun pada kelompok control. Logoterapi direkomendasikan pada harga diri remaja. Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan perawat dalam melakukan penanganan masalah kesehatan jiwa.