Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGEMBANGAN DESTINASI MICE DI JAKARTA DAN YOGYAKARTA Setyawan, Heri; Akbar, Djuni; Rudatin, Christina L
Ekonomi & Bisnis Vol 12, No 1 (2013): Jurnal Ekonomi dan Bisnis
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/eb.v12i1.651

Abstract

Abstrak Tujuan dari kegiatan Pemetaan Kekuatgukur kekuatan destinasi unggulan di Indonesia yang memiliki kekuatan yang tidak sama antara satu dengan yang lainnya serta dapat memberikan gambaran bagi Pemda dan stakeholder terkait dalam mengembangkan destinasi MICE yang berdaya saing global dan berkelanjutan. Sehingga setiap destinasi MICE mempunyai profil masing-masing yang berbeda-beda dalam hal potensi. Sebagai awal pengembangan destinasi MICE, ada destinasi yaitu Jakarta dan Yogyakarta. Ada 9 kriteria dan 68 indikator yang dipergunakan untuk mendapatkan data pemetaan destinasi MICE di Indonesia. Dari data yang didapatkan, maka Yogyakarta mendapatkan score 3,34 dari skala 5, sehingga dikategorikan diatas cukup. Sedangkan Jakarta dapat dikatakan mendekati baik, yaitu dengan score 3,65 dari skala 5. Tahap selanjutnya adalah mendapatkan masukan dari expert judgement, dari para pelaku industri MICE (PCO/PEO/lainnya), yang sebagian besar berdomisili di Jakarta. Keyword: destinasi mice, Jakarta, Yogyakarta Abstract The purpose of this mapping activity of featured destination in Indonesia that has unequal power one and another then give illustration to local government and related stakeholder in globally competitive and continues MICE destination development. So that every MICE destination has its very own and unique profile in term of its potential. As the beginning of MICE destination development, there are destination such as Jakarta and Yogyakarta. There are 9 criterias and 68 indicators used to obtain the MICE destination mapping data in Indonesia. From the obtained data, Yogyakarta get the score 3,34 of 5, so that categorized as above of sufficient. Where Jakarta could be categorized as nearly good with the score 3,65 of 5. The next step is to get the feedback from the expert judgement from the MICE industry (PCO/PEO/other), where most of them located in Jakarta. Keyword: mice destination, Jakarta, Yogyakarta
Daya Saing Destinasi MICE di Indonesia Heri Setyawan
Jurnal Pariwisata Terapan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.502 KB) | DOI: 10.22146/jpt.35379

Abstract

This article discusses the types of tours with visitors who have business needs (business visitor). Tour with visitor aimed at business (MICE / business visitor) different from facet needs, handling with tour with visitor aim of recreation (leisure visitor). In terms of foreign exchange earnings that affect the economic sector is the reason, because spending MICE / business visitor is greater than the visitors with recreation purposes. The analysis of the discussion refers to the ICCA (International Congress and Convention Association) ranking. The findings suggest that the competitiveness of Indonesian MICE destinations and MICE city in Indonesia is still weak compared to neighboring countries of Singapore, Thailand and Malaysia. In order to competitiveness of MICE destinations in Indonesia, there are four factors that must be considered in the criteria and indicators of a MICE destination. These factors are accessibility, attraction, amenitas as well as human resources and stakeholder support. So that a region / region / city does not easily declare itself as a MICE destination.
STRATEGI PEMASARAN HOTEL KOLLEKTIV BANDUNG PADA MASA PANDEMI COVID-19 Tuty Herawati; Heri Setyawan; Firman Syah
EPIGRAM (e-journal) Vol 19 No 1 (2022): Epigram Volume 19 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/epi.v19i1.4329

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan solusi bagi hotel dengan merancang strategi pemasaran hotel selama masa pandemi covid-19. Seperti yang kita ketahui, pandemi covid-19 melanda dunia usaha khususnya pada hunian hotel. Penurunan tajam penjualan kamar hotel di masa pandemi juga akan mengubah strategi hotel. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Melakukan wawancara dengan manajemen hotel untuk mengetahui bagaimana hotel Kollektiv menyesuaikan strategi pemasarannya, sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi selama pandemi covid-19, dan untuk mengetahui data review hotel dengan mengakses web hotel kolektiv. Hasil kajian menyebutkan hotel kolektiv selama pandemi tetap buka meski tingkat huniannya hanya 20%. Hotel Kollektiv memiliki keunggulan desain yang unik, hijau, instagrammable, clean room, dan memiliki outdoor dining room. Selain itu memiliki keramahan yang unggul dan meraih penghargaan kebersihan terbaik dari Traveloka pada tahun 2019. Kekurangannya, tidak memiliki Business Model dan tidak bersertifikat CHSE. Oleh karena itu, disarankan untuk menggunakan Model Bisnis Kanvas, serta menambahkan strategi untuk menarik karyawan yang bekerja dari rumah ke bekerja dari hotel untuk menggunakan hotel sebagai tempat yang nyaman untuk bekerja dan harus meluncurkan layanan baru yaitu kerja keras bermain keras program dengan mengemas paket kombinasi WFH dan wisata. Hal ini membutuhkan kerjasama dengan pemerintah daerah dan pengelola destinasi.