Firman Syah
Program Studi MICE ā€“ Jurusan Administrasi Niaga ā€“ Politeknik Negeri Jakarta Jalan Prof. DR. G.A. Siwabessy, Kampus Universitas Indonesia Depok 16425

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

STRATEGI MENGEMBANGKAN DESA WISATA Syah, Firman
Proceeding SENDI_U 2017: SEMINAR NASIONAL MULTI DISIPLIN ILMU DAN CALL FOR PAPERS
Publisher : Proceeding SENDI_U

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.324 KB)

Abstract

Keberadaan desa wisata saat ini memiliki daya pikat yang baik. Bukan saja karena Indonesia terdiri dari beragam tradisi dan kebudayaan, namun kekayaan alam yang terbentang antara desa satu dengan desa yang lain memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Sehingga ketika wisatawan mencoba untuk mengetahui lebih dalam salah satu desa wisata di Indonesia, sudah barang tentu akan mengunjungi. Peneliti menggunakan metode studi pustaka dengan analisis eksplanasi terhadap kebijakan pemerintah tentang pariwisata, terutama desa wisata. Sebagai desa wisata memiliki potensi alam antara lain pegunungan, agro, pantai, budaya, sejarah, dan lain sebagainya. Peluang desa wisata ini harus mengedepankan konsep Bhinneka Tunggal Ika yang mencerminkan keberagaman kebudayaan, tradisi, keindahan alam, kerajinan dan lain yang sebagai identitas kemudian menjadi satu konsentrasi destinasi wisata tanpa adanya persaingan dalam merebut wisatawan. Untuk itu setiap desa dapat memaksimalkan destinasi wisata yang ada di Indonesia. Namun, memutuskan konsep desa wisata dapat dimulai dari tingkat RT hingga kepala desa dengan tetap menerima masukan dan pandangan camat serta walikota/bupati setempat. Dilanjutkan dengan pembinaan masyarakat yang diharapkan ekonomi desa juga ikut maju. Kata Kunci: Desa Wisata, Strategi Pengembangan, dan Peluang.
Kegiatan Pelatihan Mengelola Event di Kelurahan Meruyung Depok Syah, Firman; Maswir, Maswir
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 3, No 1 (2020): MITRA AKADEMIA
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v3i1.2824

Abstract

Kegiatan pelatihan mengelola event Kelurahan Meruyung Depok guna menyiapkan para pengelola pariwisata edukasi untuk lebih memaksimalkan peluang bisnis yang ada. Sehingga program unggulan event di Kelurahan Meruyung dapat dimaksimalkan dengan baik. Mengingat potensi destinasi wisata yang sudah berjalan saat ini masih dikategorikan stagnan.Prioritas program kegiatan event dikemas mulai dari pre event, event, dan pasca event. Seluruh rangkaian kegiatan dalam event tersebut dilaksanakan secara baik dan detail sehingga mampu menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai setiap step pelaksanaan event.Selain itu, diawali dengan memberikan pemahaman seputar destinasi wisata yang ada di Kelurahan Meruyung sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, khususnya Pasal 14 tentang Usaha Jasa Pariwisata. Hal ini guna menunjang kelancaran aktivitas wisata edukasi yang sudah dilaksanakan. Diharapkan bantuan material tersebut dapat membangkitkan kembali kepeminatan destinasi wisata yang ada di Kelurahan Meruyung Depok.Hasil dari kegiatan ini, terlihat adanya ketertarikan dari masyarakat di Kelurahan Meruyung untuk mengembangkan wisata tirta. Dapat dilihat dengan adanya sungai pesanggrahan yang akan dimaksimalkan keberadaannya. Terlebih saat ini dua destinasi wisata yang ada yakni Masjid Dian Al-Mahri dan Kampung 99 Pepohonan sudah dikelola oleh swasta.
Sistem Destinasi Pariwisata di Kabupaten Bogor Jawa Barat Firman Syah
Majalah Ilmiah Bijak Vol 14, No 2: September 2017
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (229.687 KB) | DOI: 10.31334/bijak.v14i2.13

Abstract

The existing tourist destination system in Bogor Regency basically has entered the integral of existing development, so that it can be accessed by the whole world. The influence of the concept of tourism development basically increases the acceleration of development and economy in a large area. This causes the development of tourism in Bogor Regency as one of the priority sectors.To obtain accurate and current data, the authors conduct research directly in the field using qualitative methods that are inductive. The results show that the existing tourist destination system in Bogor Regency implemented basically been running as it should. However, when compared with tourist villages outside of Bogor Regency such as Gunungkidul Regency in Yogyakarta obviously still far behind.The advantages and disadvantages that exist in the tourist destination system is the Village Information System (SID) that has not been maximized as the existence of a planned website as the system that runs in Gunungkidul Regency. So that the visiting domestic tourists are still from Jakarta, Depok, Tangerang, and Bekasi. For that, the village tour continues to conduct comparative studies in addition to Yogyarakata also to Cibuntu in Kuningan, including professional certification.
Kegiatan Pelatihan Mengelola Event di Kelurahan Meruyung Depok Firman Syah; Maswir Maswir
Mitra Akademia: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2020): Mitra Akademia
Publisher : Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UP2M) Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32722/mapnj.v3i1.2824

Abstract

Kegiatan pelatihan mengelola event Kelurahan Meruyung Depok guna menyiapkan para pengelola pariwisata edukasi untuk lebih memaksimalkan peluang bisnis yang ada. Sehingga program unggulan event di Kelurahan Meruyung dapat dimaksimalkan dengan baik. Mengingat potensi destinasi wisata yang sudah berjalan saat ini masih dikategorikan stagnan.Prioritas program kegiatan event dikemas mulai dari pre event, event, dan pasca event. Seluruh rangkaian kegiatan dalam event tersebut dilaksanakan secara baik dan detail sehingga mampu menyiapkan sumber daya manusia yang menguasai setiap step pelaksanaan event.Selain itu, diawali dengan memberikan pemahaman seputar destinasi wisata yang ada di Kelurahan Meruyung sesuai dengan UU Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan, khususnya Pasal 14 tentang Usaha Jasa Pariwisata. Hal ini guna menunjang kelancaran aktivitas wisata edukasi yang sudah dilaksanakan. Diharapkan bantuan material tersebut dapat membangkitkan kembali kepeminatan destinasi wisata yang ada di Kelurahan Meruyung Depok.Hasil dari kegiatan ini, terlihat adanya ketertarikan dari masyarakat di Kelurahan Meruyung untuk mengembangkan wisata tirta. Dapat dilihat dengan adanya sungai pesanggrahan yang akan dimaksimalkan keberadaannya. Terlebih saat ini dua destinasi wisata yang ada yakni Masjid Dian Al-Mahri dan Kampung 99 Pepohonan sudah dikelola oleh swasta.
Pengaruh Kualitas Pelayanan Food and Beverage Department Terhadap Kepuasan Penumpang KM. Kelud PT. PELNI (Persero) Iwa Putra Fahdiyar; Firman Syah
Destinesia : Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Vol 2, No 2: Maret 2021
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (363.12 KB) | DOI: 10.31334/jd.v2i2.1409

Abstract

This study aimed to analyze The Effect of Food and Beverage Department Service Quality on Consumer Satisfaction of KM. Kelud PT. PELNI (Persero). This study used a quantitative method with a data collection technique in the form of questionnaires and literature studies. The population of this study was the class passenger of Km. Kelud PT. PELNI (Persero). The samples in this study were 73 people obtained using a total sampling method, then the data were processed by SPSS statistical analysis. The dependent Variabel in this study was service quality and the independent Variabel was customer satisfaction. The results of this study indicated that service quality had an effect on consumer satisfaction by 0.509 or 50.9% based on the coefficient of determination of 0.491 or 49.1% explained by other factors not included in this study. From the results of the T-test carried out, with the results of the analysis of 8.575 greater than 1.667 and a probability of 0.000 smaller than 0.60, it was concluded that H0 was rejected and H1 was accepted which means that the service quality Variabel (X) significantly affects the consumer satisfaction Variabel (Y).
Mengenal Jejak Peninggalan Prabu Siliwangi di Kampung Adat Urug Firman Syah
Destinesia : Jurnal Hospitaliti dan Pariwisata Vol 1, No 1: September 2019
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (242.38 KB) | DOI: 10.31334/jd.v1i1.550

Abstract

The research activities carried out are of an inductive qualitative nature located in Urug Indigenous Village, Kiara Pandak Village, Sukajaya District, Bogor Regency, West Java. The informant chosen was Abah Ukat Raja Aya as a traditional figure. Primary data collected directly from informants in the form of questionnaires for direct interviews and supplemented by secondary data from literature studies.As a trace of the legacy of King Siliwangi, Urug Indigenous Village is one of the areas included in the category of cultural tourism destinations, namely the Ministry of Education and Culture with Cultural Institution Number: LK20181124000302 with the proposer being Abah Ukat Raja Aya. For this reason, this research was conducted to find out the history of the birth of the Urug Indigenous Village and the cultural model preserved by the Urug Indigenous Village.The results show that the history of the birth of the Urug Indigenous Village is derived from the word 'teacher', which is an acronym form of digugu and imitated meaning can be trusted and made a role model. As for the journey the origin of the teacher's name because it was deliberately hidden or disguised so as not to be known, the letter ā€˜gā€™ moved back to Urug. The cultural model preserved by the First Urug Indigenous Village in terms of hereditary leadership, the existence of a large house as a center of authority for traditional leadership, and the lives of people who have a livelihood from planting to harvesting rice.
Model Bisnis Kawasan Strategis Pariwisata Kota Palu Sulawesi Tengah Firman Syah
Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Vol 9, No 2: september 2017
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.105 KB) | DOI: 10.31334/trans.v9i2.25

Abstract

Palu city is the capital city of Central Sulawesi province bordering with Gorontalo Province. Indigenous people who inhabit the city of Palu is a community of Kaili tribe. Palu City was selected as a Special Economic Zone (KEK) for eastern Indonesia and consists of industrial zone, logistics zone and export processing zone. When viewed from the tourism business, there are several famous destinations such as Sibili Lake, Banua Mbaso, Hanging Bridge, Mosque 'Apung' Argam Bab Al Rahman, and Sis Al Jufrie.The method used by writer is qualitative with inductive data analysis. The results found that the city of Palu has shown passion in the field of tourism. Palu City presents a variety of new tourist destinations including natural attractions, culinary tours, and cultural tourism. For example Cars Tusuk Satay, Palu Bay, Four Palu Bridge, Solar Eclipse Monument, Nusantara Pavilion, and Palu Nomori Inscription. Then the tourists need to be given free space to satisfy the needs during a vacation. The business model implemented is that local people can entrepreneurship, gain profit, and create new jobs. Meanwhile, for the government through the Office of Culture and Tourism of Palu City is able to generate Pendapatan Asli Daerah (PAD) in addition to taxes from culinary executed by local communities. To support, the Office of Culture and Tourism of Palu City can hold and coordinate with all the agencies in accordance with their respective work programs. As the development and development of houses to become homestay homes and home industry, the integration of public transportation fleet, and build the concept of Information Management System (SIM) Tourism via online to package the tourism potential of Palu City.
Komunikasi Pemasaran Pariwisata Desa Wisata Subang Selatan, Kabupaten Subang, Jawa Barat Firman Syah; Imam Syafganti; Asep Taufik Muharram
LUGAS Jurnal Komunikasi Vol 5, No 2: Desember 2021
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31334/lugas.v5i2.1687

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat komunikasi pemasaran pariwisata yang berjalan dan juga yang efektif di Subang Selatan. Sebab, Subang Selatan dengan ketinggian antara 500 meter hingga 1.500 meter ini memiliki destinasi wisata dengan daya tarik wisata yang berbeda-beda. Dengan pendekatan metode kualitatif diharapkan dapat memberikan informasi yang lebih dalam tentang masalah yang dikaji. Hasil diperoleh bahwa komunikasi pemasaran pariwisata yang selama ini sudah dilaksanakan desa wisata di Subang Selatan antara lain melalui media sosial di kanal YouTube, mulut ke mulut dari pengunjung yang pernah merasakan petualangan di beberapa desa wisata, hingga pemasaran langsung dengan menjalin kerjasama beberapa biro perjalanan dan agen perjalanan. Namun belum semua efektif berjalan mengingat pemilik akun bukan warga atau penggerak desa wisata. Sehingga internet (website) yang berasal dari hibah Politeknik Negeri Jakarta adalah yang efektif untuk komunikasi pemasaran pariwisata. Melalui url: http://dewisubangselatan.com/ para penggerak desa wisata dapat mengoperasikan langsung website dengan mengelola foto, video, tulisan serta tampilan yang sesuai harapan.
STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK DAN PELAYANAN UNTUK MENINGKATKAN NIAT BERKUNJUNGWISATAWAN KE MUSEUM NASIONAL DKI JAKARTA Firman Syah
Epigram Vol 15 No 1 (2018)
Publisher : Politeknik Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (113.604 KB) | DOI: 10.32722/epi.v15i1.1217

Abstract

AbstractStrategy of development directing tourism growth toward local needs, interests, and limits can greatly enhance tourism value to the community and help create a sustainable industry. The long-term sustainability of tourism rests on the ability of community leaders and tourism professionals to maximize its benefits and minimize its costs.This study uses a qualitative kind of explanation to identify prospective business National Museum. The results show the diversity of products is a collection that can be shown to tourists. Services for tourists as security every corner of the room, adequate facilities, and service pre-wedding. However, the parking lot is cramped and the toilets and prayer is still minimal then it must be upgraded to meet the needs of travelers.The development strategy implemented through creativity, like dioramas that make it easier for tourists information and voice record as a substitute for tourist guides. If the development of damning it can apply CSR to companies at home and abroad for the betterment of historic culture.Key Word: Tourism, Development Strategy, Product, Service, and Museum NasionalAbstrakStrategi pengembangan destinasi wisata pada dasarnya mengarahkan pertumbuhan pariwisata terhadap kebutuhan lokal, kepentingan, dan batas dapat meningkatkan nilai pariwisata kepada masyarakat dan membantu menciptakan industri yang berkelanjutan. Keberlanjutan jangka panjang dari pariwisata bertumpu pada kemampuan tokoh masyarakat dan profesional pariwisata untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan biaya.Penelitian ini menggunakan kualitatif dengan jenis eksplanasi untuk mengidentifikasi prospektif bisnis Museum Nasional. Hasil menunjukkan keragaman produk merupakan salah satu kekayaan koleksi yang dapat diperlihatkan kepada wisatawan. Pelayanan yang diberikan kepada wisatawan seperti keamanan di setiap sudut ruangan, fasilitas yang memadai, dan berbagai pilihan produk seperti pre-wedding. Namun, lahan parkir masih tergolong sempit serta toilet dan mushola yang terbilang minim harus ditingkatkan untuk memenuhi harapan wisatawan.Strategi pengembangan dapat dilaksanakan melalui kreativitas, misalnya pembuatan diorama sehingga mudah dimengerti wisatawan dan pengadaan voice record sebagai pengganti pemandu bagi wisatawan asing. Jika pengembangan ini dirasa memberatkan maka Museum Nasional dapat mengajukan anggaran melalui CSR ke perusahaan di dalam maupun luar negeri demi kemajuan kebudayaan yang bernilai sejarah.Kata Kunci: Pariwisata, Strategi Pengembangan, Produk, Pelayanan, dan Museum Nasional
Kesiapan Pariwisata Depok di Era New Normal Firman Syah; Imam Syafgani
Jurnal Komunitas : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 4, No 1: Juli 2021
Publisher : Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (496.974 KB) | DOI: 10.31334/jks.v4i1.1638

Abstract

Kegiatan bantuan dan dukungan dalam bentuk pembagian gratis hand sanitizer dan masker kepada masyarakat melalui tim Gugus Tugas Covid-19 menjadi salah satu objek kegiatan pengabdian masyarakat. Terlebih Kota Depok sudah memasuki masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proposional. Bentuk nyata yang dilaksanakan oleh Politeknik Negeri Jakarta melalui Pengabdian Masyarakat Kelompok Dosen yang diselenggarakan oleh Jurusan Administrasi Niaga. Hal ini sesuai dengan edaran untuk membantu mempercepat penyelesaian kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya Kota Depok. Terlebih saat ini pariwisata akan mulai memasuki era baru.Memilih lokasi tersebut, karena Kota Depok menjadi salah satu kota yang menerapkan kebijakan PSBB dan kebetulan PNJ berada di Kota Depok. Prioritas program bantuan material dalam bentuk hand sanitizer dan masker langsung diserahkan dan diterima oleh perwakilan tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok.Dari sini, tim tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Depok dapat menganalisa dan memberikan prioritas untuk siapa saja yang penting menerima dan menggunakan bantuan hand sanitizer dan masker. Sehingga kelancaran aktivitas masyarakat sekaligus penyelesaian penanganan Covid-19 di Kota Depok akan dapat ditangani dengan baik oleh pemerintah