Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA WANITA USIA SUBUR PRANIKAH Pasalina, Putri Engla; Jurnalis, Yusri Dianne; Ariadi, Ariadi
Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol 10, No 1 (2019): JURNAL ILMU KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
Publisher : STIKES Muhammadiyah Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26751/jikk.v10i1.584

Abstract

AbstrakWanita Usia Subur (WUS) merupakan kelompok usia dengan prevalensi anemia yang cukup tinggi, di Indonesia mengalami peningkatan dari 19,7%(2007)  menjadi 22,4% (2013). Status besi WUS pranikah berdampak pada outcome maternal dan neonatal saat kehamilan. Hubungan Indeks Massa Tubuh (IMT) dan anemia masih kontroversial. Berat badan kurus merupakan indikasi rendahnya asupan mikronutrien yang berhubungan dengan anemia. Pada studi lain, berat badan berlebih/ obesitas meningkatkan resiko anemia karena peningkatan sitokin inflamasi (Interleukin-6) yang menstimulasi peningkatan hepsidin dan penurunan penyerapan besi. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan Indeks Massa Tubuh  dengan kejadian  anemia  pada WUS  pranikah. Penelitian ini berjenis analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional dilakukan pada 36 WUS pranikah ( 18  anemia dan 18 tidak anemia) di Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Koto Tangah Kota Padang. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling. Pengukuran tinggi badan menggunakan microtoice dan berat badan menggunakan timbangan pegas. Pemeriksaan hemoglobin dengan metode sianmethemoglobin di Laboratorium Biokimia Universitas Andalas. Uji Bivariat dilakukan dengan uji Chi Square.Hasil penelitian menunjukkanWUS dengan IMT berlebih merupakan persentase terbesar (66,7%) yang ditemukan pada kelompok anemia. Tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian anemia dengan nilai p 0,7 (p>0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah tidak terdapat hubungan antara IMT dengan kejadian anemia. Kata Kunci: Indeks Massa Tubuh, Kejadian Anemia AbstractWomen of Reproductive Age (WRA) are an age group with a fairly high anemia prevalence in Indonesia, increasing from 19.7% (2007) to 22.4% (2013). Iron status of premarital women affects maternal and neonatal outcomes during pregnancy. The relationship between the Body Mass Index (BMI) and anemia is controversial. Underweight indicates of inadequate dietary intake of micronutrients associated with anemia. In other study, overweight/obesity also increase anemia risk because release of proinflammatory cytokines (Interleukin-6) and which stimulates release of hepsidin and decrease iron absorbtion. The purpose of this study was to analyze the relationship between body mass index with the incidence of anemia in premarital WRA. This research was an observational analytic type with a cross sectional approach performed on 36 premarital WRA (18 with anemia and 18 without anemia) in Koto Tangah District, Padang. Sampling was done by consecutive sampling. Body height is measured by microtoice and body weight is measured by manual scale. Hemoglobin was examined with the cyanmethemoglobin method at the Andalas University Biochemistry. Bivariate test was carried out by Chi Square test. The results showed overweight women is the highest percentage (66,7%) in anemia group. There was no relationship between BMI and the incidence of anemia (p > 0.05). The study concluded that there was no relationship between BMI and anemia. Keywords: Body Mass Index, Anemia
Hubungan Riwayat Anemia Kehamilan dengan Kejadian Stunting pada Balita Pasalina, Putri Engla; Fil Ihsan , Hafiza; Devita , Hendri
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i2.178

Abstract

The prevalence of stunting at children in Indonesia at age 24-59 months is 43% and in children aged 12-23 months it is 41.2%. Stunting prevalence in West Sumatra is also quite high (25.6%). The prevalence of stunted toddlers in Padang City in 2021 is 22.6%. Stunting carries the risk of low intellectual abilities and growth disorders. The aim of this study was to determine the relationship between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting in toddlers aged 24-59 months. This research is descriptive analytical with a case control design. This research was conducted in the working area of ​​the Air Dingin Health Center, Padang City, from January to March 2022. The population was 1356 people, and the sample size was 50 toddlers (25 controls and 25 cases). Sampling was taken using the consecutive sample technique. Data analysis was carried out bivariately with the chi-square test. The results of this study show that there is a relationship between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting (p=0.000). The conclusion of this study is that there is a relationship between a history of anemia during pregnancy and the incidence of stunting.
Pengaruh Mobilisisasi Dini Terhadap Penurunan Rasa Nyeri pada Pasien Post Sectio Caesarea dengan Spinal Anestesi di RSUD Padang Panjang Yusuf, Gilang Navaza; Devita, Hendri; Andriyan, Aric Frendi; Pasalina, Putri Engla
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v13i1.250

Abstract

Post-section caesarea pain under spinal anesthesia can inhibit the patient's activities and is one of the reasons the patient does not want to move. One of the non-pharmacological therapies used to reduce pain management is early mobilization. The purpose of this study was to determine the effect of early mobilization on reducing pain in post-section caesarea patients with spinal anesthesia at Padang Panjang Hospital in 2022. Data collection was carried out at Padang Panjang Hospital in January-February 2023. This type of research is quantitative research using the pre-experimental method with the design of a one-group pre-test and post-test. The sample is 35 respondents, and the sampling technique is purposive sampling. The research instrument uses the NRS Scale.  The results showed that most of the respondents were aged 25-35 years, namely 24 people (68.6%), and mostly were high school and bachelor graduates, as many as 15 people each (42.9%). Before early mobilization, most patients experienced moderate pain, namely 29 people (82.9%), and after mobilization, most patients experienced mild pain, namely 29 people (82.9%) at Padang Panjang Hospital. There was a reduction in pain after early mobilization at Padang Panjang Hospital (p=0,000). The study concludes that early mobilization has an effect on reducing pain in post-sectio caesarea patients with spinal anesthesia at Padang Panjang Hospital in 2022. It is recommended for health workers to socialize or implement early mobilization in post-sectio caesarea patients to reduce pain levels in patients.
HEPSIDIN SEBAGAI BIOMARKER ANEMIA PADA IBU HAMIL Pasalina, Putri Engla; Faisal, Afrah Diba
Jurnal Kesehatan - STIKes Prima Nusantara Vol 11, No 3 (2020): Jurnal Kesehatan
Publisher : Universitas Prima Nusantara Bukittinggi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35730/jk.v11i3.641

Abstract

Latar Belakang :World Health Organization (WHO) memperkirakan 20% populasi di dunia mengalami anemia pada tahun 2011 dan 38% diantaranya adalah wanita hamil. Hormon hepsidin merupakan parameter baru yang dapat mengidentifikasi anemia berdasarkan penyebabnya.Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah menganalisis perbedaan kadar hepsidin antara kelompok non anemia, kelompok anemia defisiensi besi dan kelompok anemia non defisiensi besi pada ibu hamil.Metode : Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode pendekatan cross sectional comparative. Jumlah sampel sebanyak 36 orang yang terdiri dari kelompok non anemia, anemia defisiensi besi dan anemia non defisiensi besi. Pemeriksaan kadar Hemoglobin dilakukan dengan alat hematologi analyzer, sedangkan kadar hepsidin dan feritin diukur dengan metode ELISA. Uji bivariat menggunakan uji Kruskal Wallis.Hasil :Hasil penelitian menemukan rerata kadar hepsidin pada kelompok anemia defisiensi besi (37,67 ± 3,91 ng/ml)  lebih rendah dibandingkan kelompok non anemia (51,89 ± 28,83 ng/ml) dan hampir sama dengan rerata kadar hepsidin pada kelompok anemia non defisiensi besi (37,51 ± 7,90 ng/ml). Hasil uji statistik menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna kadar hepsidin di antara ketiga kelompok tersebut. (p=0,25).Kesimpulan : Kesimpulan dari penelitian ini tidak terdapat perbedaan yang bermakana pada kadar hepsidin di antara kelompok non anemia, anemia defisiensi besi dan anemia non defisiensi besi. Sebaiknya dilakukan pengembangan penelitian mengenai hubungan hepsidin dengan anemia dengan pemeriksaan yang lebih komplit serta menggunakan media urin.
Usia Hamil Pertama Sebagai Prediktor Kadar Estradiol Wanita Usia Subur Penderita Kanker Payudara Sari, Nirmala; Sukmayenti, Sukmayenti; Pasalina, Putri Engla
JIK-JURNAL ILMU KESEHATAN Vol 7, No 1 (2023): JIK-April Volume 7 Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : STIKes ALIFAH PADANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33757/jik.v7i1.643

Abstract

Kanker adalah penyebab kematian kedua secara global, 9,6 juta kematian, atau 1 dari 6 kematian pada tahun 2018. Kanker payudara penyebab kematian pertama pada wanita di dunia, tahun 2020 terdapat 2,3 juta wanita  terdiagnosis kanker payudara dan 685.000 kematian. Hingga akhir tahun 2020 terdapat 7,8 juta wanita hidup didiagnosis menderita kanker payudara dalam waktu 5 tahun terakhir. Estrogen memiliki efek signifikan pada pertumbuhan, diferensiasi dan berfungsinya jaringan payudara. Salah satu faktor  yang meningkatkan risiko kanker payudara adalah usia ibu hamil anak pertama yang cenderung melibatkan jalur hormonal dari organ reproduksi wanita. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan usia hamil anak pertama dengan kadar estradiol wanita usia subur penderita kanker payudara di Padang. Desain penelitian ini adalah cross sectional dengan populasinya wanita usia subur penderita kanker payudara. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner untuk variabel usia ibu, sedangkan kadar estradiol diperiksa dengan metode Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) . Pengujian statistik menggunakan uji Man Whitney. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan signifikan antara usia hamil anak pertama dengan kadar estradiol wanita usia subur kanker payudara di Padang (p > 0,05). Saran untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan pemeriksaan kadar estradiol dengan faktor risiko kanker payudara lainnya.