Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN HIGHER ORDER THINKING SKILLS (HOTS) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA MATERI BILANGAN BERPANGKAT DENGAN MODEL DISCOVERY LEARNING DI SMP NEGERI 20 KOTA BOGOR Siti Rofiqoh
JOURNAL SCIENTIFIC OF MANDALIKA (JSM) Vol. 1 No. 4 (2020): November
Publisher : Institut Penelitian dan Pengembangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/ jsm.v1i4.199

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran matematika tentang Pembelajaran Higher Order Thinking Skills (HOTS) Pada Mata Pelajaran Matematika Materi Bilangan Berpangkat Dengan Model Discovery Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas 9F SMPN 20 yang terdiri dari 32 peserta didik. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini di lakukan pada semester ganjil tahun pelajaran 2019–2020. Hasil yang diperoleh pada pertemuan pertama, kedua dan pertemuan ketiga dirata – ratakan untuk menjadi hasil akhir dari setiap siklus. Jika dilihat kenaikan hasil belajar dari pra siklus ke siklus I, terjadi kenaikan persentase ketuntasan sebesar 31,25 % yaitu ketuntasan belajar pada pra siklus sebesar 25 % menjadi 56,25 %, sedangkan dari siklus 1 ke siklus II,terjadi peningkatan ketuntasan belajar sebesar 21,88 % yaitu dari 56,25 % menjadi 78,13 %. terjadi kenaikan nilai rata-rata dari 53,13dari pra siklus menjadi 70,63 pada siklus 1 dan menjadi 78,12 pada siklus 2, berarti kenaikan sebesar 7,49. Apabila dibandingkan antara hasil tes pada kondisi awal dengan hasil tes pada siklus II, akan terlihat perubahan yang lebih signifikan yaitu kenaikan rata-rata nilai dari 53,13 menjadi 78,12, berarti kenaikan sebesar 24,99. Peserta didik yang memperoleh nilai mencapai KKM dari 8 orang atau sebesar 25 % menjadi 25 orang atau sebesar 78,13 %, berarti kenaikan sebanyak 17 orang atau sebesar 52,13 %. Sedangkan peserta didik yang memperoleh nilai belum mencapai KKM yang semula sebanyak 24 orang atau sebesar 75 % berkurang menjadi sebanyak 7 orang atau sebesar 21,87%, berarti terjadi penurunan sebanyak 20 orang.
PREDIKTOR KECEMASAN ANAK USIA SEKOLAH YANG DIRAWAT DI RUMAH SAKIT KABUPATEN PEKALONGAN Siti Rofiqoh; Isytiaroh .
Pena Medika Jurnal Kesehatan Vol 6, No 2 (2016): PENA MEDIKA JURNAL KESEHATAN
Publisher : Universitas Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31941/pmjk.v6i2.396

Abstract

Latar Belakang. Anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit sering mengalami kecemasan dengan respon gugup, tidak bisa tidur dan stres, ehingga anak sulit diajak berperan dalam menjalani perawatan dan pengobatan. Tujuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan kecemasan anak usia sekolah yang dirawat di rumah sakit kabupaten Pekalongan. Metode. Pengumpulan data tingkat kecemasan menggunakan kuesioner the short form of CSAS – C (Chinese version of the State Anxiety Scale for Children). Desain yang digunakan adalah cross sectional, dengan sampel 70 responden, analisis data menggunakan regresi linear ganda. Hasil penelitian menunjukkan dua faktor yang berhubungan dengan kecemasan anak yang dirawat di rumah sakit yaitu fisik yang lemas dengan p value 0,001 dan rasa nyeri dengan p value 0,001, sedangkan yang paling berhubungan adalah faktor fisik yanglemas dengan p value 0,033. Saran bagi perawat diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang kondusif untuk menenangkan anak dan berperilaku caring terhadap anak secara menyeluruh, sehingga anak akan terpenuhi kebutuhan fisik dan psikologisnya. Key word: Anak Usia Sekolah, CSAS-C, kecemasan 
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER PENDUKUNG ASI : PENGABDIAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS WIRADESA PEKALONGAN I. Isyti’aroh; Firman Faradisi; Siti Rofiqoh; Sri Aniyati; Yuni Sandra Pratiwi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (300.343 KB)

Abstract

Kader kesehatan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan bidang kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat. Khusus untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif, perlu dibentuk kader pendukung ASI yang mendukung pembangunan bidang gizi keluarga terutama pemberian ASI eksklusif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader ASI yang mempunyai pemahaman yang benar tentang ASI dan mampu mengedukasi masyarakat tentang ASI dan manajemen laktasi di Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Metoda pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan pelatihan selama 2 hari meliputi teori dan praktik mikroteaching sebagai persiapan untuk mengedukasi masyarakat teentang ASI. Hasil pengabdian masyarakat telah terbentuk kader pendukung ASI sejumlah 35 kader dari seluruh desa dan kelurahan di wilayah kerja puskesmas Wiradesa Pekaloangan. Hasil evaluasi pemahaman tentang ASI menunjukkan jumlah nilai rata-rata sebelum pelatihan 74,9 dan setelah pelatihan 82,7 dari rentang nilai 0-100 atau meningkat sebesar 77,8 point. Hasil penilaian microteaching menunjukkan nilai rata-rata 86,9 (nilai ambang batas 60) dari rentang nilai 0-100. Kesimpulan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah telah terbentuk kader terlatih sebanyak 35 kader dengan pemahaman ASI yang meningkat dan mampu melakukan edukasi tentang ASI dan manajemen laktasi.
IN HOUSE TRAINNING MANAJEMEN LAKTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER PENDUKUNG ASI Siti Rofiqoh; Windha Setiadi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (247.714 KB)

Abstract

ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi, namun cakupan ASI di Kabupaten Pekalongan masih di bawah target. Hal ini dapat terjadi karena kekurangpengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Keterbatasan tenaga kesehatan, memerlukan tenaga sukarela untuk membantu peningkatan pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh in house trainning terhadap pengetahuan kader tentang manajemen laktasi. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Wiradesa. Penelitian menggunakan desain quasy ekskperiment dengan metode one group pre post test dan pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan manajemen laktasi dengan jumlah responden 37 kader. Analisa data menggunakan dependent t test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara in house trainning terhadap pengetahuan kader tentang manajemen laktasi dengan nilai p value 0,01. Saran diharapkan pelayanan keperawatan dapat memberikan pelatihan kader guna meningkatkan cakupan ASI.
Tingkat Kecemasan Ibu pada Anak Kejang Demam Siti Rofiqoh
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 6 No. 1 (2014): Jurnal ILMU KESEHATAN (JIK)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v6i1.23

Abstract

Kejang demam pada anak mempunyai prognosis baik, namun menghkawatirkan orang tua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat kecemasan ibu pada anak kejang demam. Penelitian  menggunakan desain Deskriptif dan pengambilan sampel menggunakan tehnik accidental sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner kecemasan State Abxiety inventory (SAI) dengan jumlah responden 86. Hasil penelitian didapatkan 84,9% responden mengalami cemas berat, 15,1% responden mengalami cemas sedang dan tidak satupun responden yang mengalami cemas ringan. Saran  bagi pelayanan keperawatan diharapkan menentukan intervensi keperawatan yang tepat terkait masalah cemas berat yang dialami ibu pada anak yang mengalami kejang demam Kata kunci   : Anak Kejang Demam, Kecemasan Ibu
PROMOSI KESEHATAN KEJANG DEMAM PADA KELOMPOK IBU BALITA DI DESA ROWOCACING KEDUNGWUNI PEKALONGAN Windha Widyastuti; Siti Rofiqoh; Herni Rejeki; Isyti’aroh
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 7 No. 2 (2023): Jurnal Panrita Abdi - April 2023
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v7i2.18801

Abstract

Febrile convulsions often occur in children under five, which can lead to various complications and even death of children, so the first proper treatment by parents will determine success in handling it. Anxiety, a common problem experienced among those parents, can lead to negative behavior in providing first aid to children with febrile convulsion. Parental anxiety can be reduced by increasing knowledge. This activity aims to increase parents' knowledge about febrile convulsions. It was conducted on two groups of mothers with children under five in the village of Rowocacing Kedungwuni Pekalongan, totaling 29 mothers. Health counseling activities were carried out using lecture, discussion, demonstration, and re-demonstration methods and started with a pretest and ended with a posttest. The results showed that the average knowledge score about febrile convulsion before health education was 6.7, then increased to 8.8. The conclusion showed that providing health education could increase mothers' knowledge about febrile convulsions. The health workers should counsel mothers about febrile convulsion during posyandu and other services, which make them able to carry out initial treatment for children with fever.  ---  Kejang demam sering terjadi pada anak balita yang dapat menimbulkan berbagai komplikasi bahkan kematian anak, sehingga penanganan pertama yang tepat oleh orang tua sangat menentukan keberhasilan penanganannya. Kecemasan yang merupakan masalah umum yang dialami oleh para orang tua dapat menimbulkan perilaku negatif dalam memberikan pertolongan pertama pada anak yang mengalami kejang demam. Kecemasan orang tua dapat dikurangi dengan meningkatkan pengetahuan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan orang tua tentang kejang demam. Dilakukan pada dua kelompok ibu-ibu dengan balita di Desa Rowocacing Kedungwuni Pekalongan yang berjumlah 29 orang ibu. Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan dengan metode ceramah, diskusi, demonstrasi, re-demonstrasi dan diawali dengan pretest dan diakhiri dengan posttest. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata skor pengetahuan tentang kejang demam sebelum penyuluhan kesehatan adalah 6,7 kemudian meningkat menjadi 8,8 setelahnya. Kesimpulan menunjukkan bahwa pemberian pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan ibu tentang kejang demam. Sebaiknya petugas kesehatan memberikan penyuluhan tentang kejang demam kepada ibu baik pada saat posyandu maupun pelayanan lainnya, sehingga dapat melakukan pengobatan awal pada anak yang mengalami demam.
PEMBENTUKAN DAN PELATIHAN KADER PENDUKUNG ASI : PENGABDIAN MASYARAKAT DI PUSKESMAS WIRADESA PEKALONGAN I. Isyti’aroh; Firman Faradisi; Siti Rofiqoh; Sri Aniyati; Yuni Sandra Pratiwi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kader kesehatan merupakan salah satu ujung tombak pembangunan bidang kesehatan berbasis pemberdayaan masyarakat. Khusus untuk meningkatkan cakupan ASI eksklusif, perlu dibentuk kader pendukung ASI yang mendukung pembangunan bidang gizi keluarga terutama pemberian ASI eksklusif. Tujuan pengabdian masyarakat ini adalah membentuk kader ASI yang mempunyai pemahaman yang benar tentang ASI dan mampu mengedukasi masyarakat tentang ASI dan manajemen laktasi di Puskesmas Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Metoda pengabdian masyarakat adalah dengan melakukan pelatihan selama 2 hari meliputi teori dan praktik mikroteaching sebagai persiapan untuk mengedukasi masyarakat teentang ASI. Hasil pengabdian masyarakat telah terbentuk kader pendukung ASI sejumlah 35 kader dari seluruh desa dan kelurahan di wilayah kerja puskesmas Wiradesa Pekaloangan. Hasil evaluasi pemahaman tentang ASI menunjukkan jumlah nilai rata-rata sebelum pelatihan 74,9 dan setelah pelatihan 82,7 dari rentang nilai 0-100 atau meningkat sebesar 77,8 point. Hasil penilaian microteaching menunjukkan nilai rata-rata 86,9 (nilai ambang batas 60) dari rentang nilai 0-100. Kesimpulan pelaksanaan pengabdian masyarakat adalah telah terbentuk kader terlatih sebanyak 35 kader dengan pemahaman ASI yang meningkat dan mampu melakukan edukasi tentang ASI dan manajemen laktasi.
IN HOUSE TRAINNING MANAJEMEN LAKTASI UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN KADER PENDUKUNG ASI Siti Rofiqoh; Windha Setiadi
Prosiding University Research Colloquium Proceeding of The 8th University Research Colloquium 2018: Bidang MIPA dan Kesehatan
Publisher : Konsorsium Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Perguruan Tinggi Muhammadiyah 'Aisyiyah (PTMA) Koordinator Wilayah Jawa Tengah - DIY

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi, namun cakupan ASI di Kabupaten Pekalongan masih di bawah target. Hal ini dapat terjadi karena kekurangpengetahuan ibu tentang manajemen laktasi. Keterbatasan tenaga kesehatan, memerlukan tenaga sukarela untuk membantu peningkatan pengetahuan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh in house trainning terhadap pengetahuan kader tentang manajemen laktasi. Penelitian dilakukan di wilayah Puskesmas Wiradesa. Penelitian menggunakan desain quasy ekskperiment dengan metode one group pre post test dan pengambilan sampel menggunakan tehnik purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner pengetahuan manajemen laktasi dengan jumlah responden 37 kader. Analisa data menggunakan dependent t test. Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara in house trainning terhadap pengetahuan kader tentang manajemen laktasi dengan nilai p value 0,01. Saran diharapkan pelayanan keperawatan dapat memberikan pelatihan kader guna meningkatkan cakupan ASI.
Perilaku Lansia Penderita Diabetes Mellitus di Pedesaan Dwi Fijianto; Herni Rejeki; Tri Sakti Wirotomo; Siti Rofiqoh; Firman Faradisi; Nurul Aktifah
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol. 16 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.48144/jiks.v16i2.1481

Abstract

Angka kejadian Diabetes Mellitus (DM) di dunia memiliki kecenderungan meningkat setiap tahun.Peningkatan di Negara berkembang meningkat 2 kali lebih banyak, peningkatan kejadian DM tidakhanya di wilayah perkotaan saja, tetapi juga di daerah pedesaan. Penelitian ini bertujuan untukmengetahui perilaku lansia penderita penyakit DM di Pedesaan Kabupaten Pekalongan. Rancanganpenelitian adalah cross sectional dengan tekhnik pengambilan sampel dilakukan dengan tekhnikpurposive sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat untuk mengetahui perilaku lansiapenderita DM di Pedesaan di Kabupaten Pekalongan. Jumlah responden diperoleh sebanyak 124yang sesuai dengan kriteria inklusi yaitu lansia dengan riwayat penyakit diabetes mellituslebih dari 1 tahun dan lansia yang mampu berkomunkasi secara verbal dan kooperatif.Hasil penelitian didapatkan perilaku lansia penderita DM di pedesaan Kabupaten Pekalonganadalah perilaku merokok setiap hari sebesar 30,65%, perilaku tidak pernah melakukan aktifitas fisiksebesar 66,94%, dan perilaku mengkonsumsi makanan manis sebesar 41,94%. Dapat disimpulkanbahwa perilaku lansia penderita DM di pedesaan di Kabupaten Pekalongan merupakan perilakuyang tidak sehat, peneliti berharap perawat komunitas agar tetap memperhatikan danmemberdayakan keluarga yang memiliki lansia agar dapat membantu dan merubah perilaku yangtidak sehat pada lansia agar kualitas kehidupan lansia penderita DM menjadi lebih optimal.