Keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat memiliki andil dalam kesiapsiagaan bencana, khususnya bagi keluarga penyandang disabilitas, hal ini disebabkan belum adanya penanggulangan bencana bagi keluarga penyandang disabilitas. Menurut survei pada tahun 2013 oleh PBB, 20% orang di seluruh dunia dengan disabilitas dapat menyelamatkan diri mereka sendiri dan 31% orang mengatakan mereka membutuhkan seseorang yang dapat membantu selama bencana. Sehingga melalui penelitian Family Disaster Planning ini penting dalam meningkatkan kesiapsiagaan penyandang keterbatasan fisik di daerah Imogiri. Kabupaten Imogiri Bantul adalah daerah yang mengalami dampak terparah saat bencana tahun 2016 dan melalui wawancara beberapa tokoh masyarakat menyatakan bahwa keluarga siaga bencana belum terbentuk secara nyata. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh Family Disaster Planning terhadap kesiapsiagaan penyandang keterbatasan fisik saat terjadi bencana alam. Metode: Quasi eksperiment pre dan post test tanpa kelompok kontrol. Instrumen penelitian dengan instrumen kesiapsiagaan yang sudah diuji pearson product moment (validitas) r=0.647 dan alpha Cronbach (realibilitas) 0.959. Ada 31 subjek dalam penelitian ini. Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil: Kesiapsiagaan mempersiapkan bencana bagi penyandang disabilitas dapat meningkat secara signifikan p <0,005. Kesimpulan: Dengan Family Disaster Planning para penyandang disabilitas dapat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap bencana secara signifikan pada dirinya sendiri dan keluarganya.