Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PERBANDINGAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI JAGUNG MANIS (Zea mays saccharata L ) PADA SISTEM TANAM SATU BARIS DAN DUA BARIS Rizka Novi Sesanti; Risa Wentasari; Waheed Ismad; Wahyu Fajar Yanti
Agrovigor Vol 7, No 2 (2014): September
Publisher : Universitas Trunojoyo Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.598 KB) | DOI: 10.21107/agrovigor.v7i2.1440

Abstract

Penelitian ini bertujuan (1) membandingkan pertumbuhan jagung manis yang ditanam dengan pola tanam satu baris (SB) dan dua baris (DB). (2) Membandingkan produksi jagung manis yang ditanam dengan pola tanam dua baris dan satu baris. Penelitian menggunakan 2 perlakuan yaitu pola tanam dua baris dan satu baris. Pola tanam dua baris menggunakan jarak tanam 20 x 20 cm (dalam barisan) dan 80 cm antar barisan, sedangkan pola tanam satu baris menggunakan jarak tanam sesuai dengan anjuran 75 x 20 cm.  Untuk membandingkan nilai tengah data yang diperoleh digunakan uji t independen. Variabel yang diamati adalah tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), bobot jagung dengan kelobot (gram), bobot jagung tanpa kelobot (gram), diameter tongkol (cm), panjang tongkol (cm), berat kering berangkasan tanaman (gram). Hasil yang diperoleh adalah: (1) Perlakuan pola tanam SB dan DB pada tanaman jagung manis tidak mengakibatkan terjadinya perbedaan jumlah daun, namun perbedaan terjadi pada tinggi tanaman jagung manis. Pola tanam SB memiliki nilai rata-rata tinggi tanaman lebih besar (215,65 cm ) dibandingkan pola tanam DB (198,85 cm); (2) Pola tanam SB memiliki nilai bobot tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot yang lebih besar dibandingkan pola tanam DB yaitu berturut-turut 642 g (SB) dan 319 g (DB) serta 274,5 g (SB) dan 236,75 g (DB); (3) Pengamatan terhadap panjang tongkol, diameter, dan bobot kering berangkasan menunjukan adanya perbedaan akibat perlakuan pola tanam SB dan DB.Kata kunci : pola tanam, jagung manis, jarak tanam
Perkecambahan dan Pertumbuhan Biji Anggrek Phalaenopsis pada beberapa Kombinasi Komposisi Media dan Air Kelapa lisa erfa; Yuriansyah Yuriansyah; Rizka Novi Sesanti; Desi Maulida
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 19 No 1 (2019): April
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v19i1.1148

Abstract

Komposisi media buatan yang digunakan merupakan salah satu faktor yang menentukan kecepatan perkecambahan dan pertumbuhan bibit anggrek dalam botol. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendapatkan kombinasi komposisi media dan air kelapa yang baik untuk perkecambahan dan pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis amabilis; dan 2) untuk mengetahui apakah pupuk daun dapat menggantikan penggunaan media dasar MS dalam perkecambahan biji dan membantu pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis. Penelitian dilaksanakan pada bulan September sampai November 2017 di Laboratorium Kultur Jaringan Politeknik Negeri Lampung. Ada 9 kombinasi perlakuan yang diujikan: P1 = MS tanpa penambahan air kelapa, P2 = MS ditambah air kelapa 75 ml. l-1, P3 = MS ditambah air kelapa 150 ml. l-1, P4 = Kristalon Hijau tanpa air kelapa, P5 = Kristalon Hijau ditambah 75 ml air kelapa. l-1, P6 = Kristalon Hijau ditambah 150 ml air kelapa. l-1, P7 = Tanam tanpa air kelapa, P8 = Tanam ditambah 75 ml air kelapa. l-1, dan P9 = Growmore ditambah 150 ml air kelapa. l-1. Pengamatan dilakukan terhadap waktu yang dibutuhkan benih untuk berkecambah dan kecepatan pertumbuhan protokorm hingga siap disubkultur. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Komposisi media terbaik untuk perkecambahan dan pertumbuhan protokorm anggrek Phalaenopsis adalah media dasar MS dengan penambahan air kelapa 75 ml. l-1 dilanjutkan dengan media MS dengan penambahan 150 ml air kelapa. l-1; 2) Pupuk Kristalon Hijau dengan penambahan air kelapa 75 ml. l-1 juga 150 ml. l-1 dapat digunakan untuk perkecambahan dan pertumbuhan protocorm anggrek Phalaenopsis menjadi semai, namun dengan waktu yang lebih lama dibandingkan media MS.
Upaya Mempercepat Perkecambahan Benih Kopi Arabika (Coffea arabica L.) Dan Kopi Robusta (Coffea canephora var. robusta) Dengan Penggunaan Air Kelapa Siti Novridha Andini; Rizka Novi Sesanti
JURNAL WACANA PERTANIAN Vol 14 No 1 (2018): Jurnal Wacana Pertanian
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lampung Provinceis one of robusta coffee production center and a small part of arabica coffee production. Coffee plant propagation can be done vegetatively and generatively, to make garden of seeds entres, it is required seeds thatcan be used as rootstock or as a plant propagation. Coffee seeds have long germ time, caused by physical dormancy.Coconut water is one of the natural ingredients, containing hormones like cytokines, auxins and gibberellins that can stimulate germination and plant growth. The purpose of this research is to know the difference of germination time and to get the right coconut water concentration to accelerate the seed germination of Arabica coffee and Robusta coffee, and also to know the interaction between coffee type and coconut water concentration.The research was conducted in August-November 2016, in PlantLaboratory 1 and Green House of Lampung State Polytechnic. Experiments using Completely Randomized Designwith two factors and three replications.The first factor is coffee varieties (K) with two varieties, Arabica Coffee / Sigarar utang (K1) and Robusta Coffee / BP 42 x BP 358 (K2). The second factor is the concentration of coconut water with five concentration, 0% (A0), 25% (A1), 50% (A2), 75% (A3), 100% (A4).Each experiment uses 20 seeds, total seed required for all experiment is 600 seed coffee. The variables observed when sprouts appear, percentage germinated, when cotyledon rupture, simultaneity grow (KST) and growth speed (KCT). The result of variance analysis showed that the treatment of coffee varieties only had a significant effect on the observation variables when sprouts appear, cotyledon rupture, and the simultaneity grow, whereas the coconut water concentration treatment had no significant effect on the whole observation variable. Test results of LSD α 5% Arabica coffee varieties more quickly sprouts appear, cotyledon rupture and the simultaneity grow than Robusta coffee.
PENGARUH LIMBAH BAMBU SEBAGAI MEDIA TUMBUH PADA KANDUNGAN PROKSIMAT JAMUR TIRAM (Pleurotus ostreatus) DI PT. BUKIT ASAM-TBK PELABUHAN TARAHAN Fahri Ali; Nanang Wahyu Prajaka; Rizka Novi Sesanti; Erie Maulana; Fifki Nugraeni Mabruroh; Hamdani Hamdani
Agros Journal of Agriculture Science Vol 26, No 1 (2024): Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v26i1.4008

Abstract

The oyster mushrooms are generally cultivated on baglog medium, which is produced from leftover wood sawdust. The oyster mushroom may thrive in a variety of cellulose, hemicellulose, and lignin-containing substrates medium. The purpose of this study was to determine the effect of leftover bamboo powder waste on the proximate content of oyster mushrooms when it was utilized as a growing medium in mushroom baglogs. This study was carried out at the Lampung State Polytechnic of Mushrooms Kubung from August to October 2022. The test material consisted of oyster mushrooms collected from mushroom baglogs constructed of 100% sawdust, 100% coarse bamboo waste, 100% fine bamboo waste, and 50% coarse bamboo waste + 50% fine bamboo waste. Three harvests of oyster mushrooms were made on various media types for testing purposes in the lab. According to this study's findings, oyster mushrooms grown on bamboo powder media have a better value than oyster mushrooms grown on wood sawdust media in terms of their proximate content of water, protein, fat, and carbohydrates. Key-words: Bamboo Powder, Nutrition, Oyster Mushroom, Proximate, Wood Sawdust INTISARI Jamur tiram umum ditumbuhkan pada media baglog yang berbahan dasar limbah serbuk gergaji kayu. Jamur tiram memiliki kemampuan untuk tumbuh di berbagai jenis media yang mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh dari limbah serbuk bambu yang digunakan sebagai media tumbuh dalam baglog jamur pada kandungan proksimat jamur tiram. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus – Oktober 2022 di Kubung Jamur Politeknik Negeri Lampung. Bahan uji yang digunakan adalah jamur tiram yang dipanen dari baglog jamur berbahan dasar utama Limbah bambu kasar 100%; Limbah bambu halus 100%, Limbah serbuk kayu 100%; dan Limbah bambu kasar 50%+Limbah bambu halus 50%. Jamur tiram yang dipanen pada setiap jenis media dilakukan tiga kali pengulangan untuk keperluan pengujian di dalam laboratorium. Kesimpulan dari penelitian ini adalah kandungan proksimat kadar air, protein, lemak dan karbohidrat jamur tiram yang ditumbuhkan pada media serbuk bambu memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan jamur tiram yang ditumbuhkan pada media serbuk gergaji kayu. Kata kunci: Gizi, Jamur tiram, Proksimat, Serbuk bambu, Serbuk gergaji kayu
PENYULUHAN DAN DEMONSTRASI HIDROPONIK DFT DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK (LPKA) BANDAR LAMPUNG Rizka Novi Sesanti; Sismanto; Ali, Fahri; Sari, Reny Mita
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 2 No 1 (2021)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25181/jpn.v2i1.1916

Abstract

Salah satu upaya LPKA dalam menjalankan UU No. 11 Tahun 2012 adalah melalui programpembinaan. Program pembinaan dan pembimbingan dalam LPKA meliputi kegiatan pembinaan sertapembimbingan kepribadian dan kemandirian. Pembinaan serta pembimbingan kepribadian dankemandirian yang dilakukan salah satunya adalah keterampilan kerja serta latihan kerja dan produksi.Oleh karena itu LPKA Bandar Lampung membuat program pembinaan berupa bimbinganketerampilan budidaya tanaman sayuran secara hidroponik yang bekerjasama dengan Program StudiTeknologi Produksi Tanaman Hortikultura. Tujuan kegiatan ini adalah : 1) Memberikan bimbinganpengetahuan kepada ABH mengenai budidaya sayuran dengan sistem hidroponik melaluipenyuluhan, dan 2) Memberikan keterampilan kepada ABH mengenai budidaya sayuran melaluipelatihan dan demonstrasi. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dilaksanakan di LPKA BandarLampung. Waktu pelaksanaan dari Agustus sampai September 2020. Metode pelaksanaan dilakukandalam bentuk penyuluhan dan diskusi, demonstrasi dan praktik. Kegiatan monitoring dilakukan duakali selama pelaksanaan bimbingan keterampilan, yaitu pada minggu kedua dan keempatpelaksanaan. Kegiatan evaluasi pada kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan melihat hasil praktikbudidaya sayuran hidroponik yang dilakukan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan dapat ditarikkesimpulan sebagai berikut : 1) Kegiatan bimbingan dan keterampilan di LPKA berjalan dengan baiksesuai rencana, 2) Tahapan budidaya tanaman sayuran dilakukan dengan benar sehingga hasilpanen memuaskan, dan 3) Kegiatan bimbingan keterampilan yang dilakukan berhasil. Berdasarkanproses selama kegiatan bimbingan, praktik budidaya, hingga hasil panen, maka dinilai kegiatan ini100% berhasil.
Of, On, In Entrepreneurial Briefing of Pre-Retirement Civil Servants through Counseling on Household-Scale Hydroponic Cultivation in the Metro City Government- Environment Yeni; Rizka Novi Sesanti; Fahri Ali; Ratih Rahhutami; Sismanto
Jurnal Pengabdian Nasional Vol 3 No 2 (2022)
Publisher : Politeknik Negeri Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Local Education Center (LEC) Kartikatama, Metro, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Metro untuk para pra purnabakti PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Permasalahan utama yang dihadapi oleh para pensiunan ini adalah hilangnya peran individu yang telah lama menjadi bagian dari dirinya, hal ini akan memicu stress, cemas, dan bahkan depresi jika individu tidak siap untuk menghadapi masa pensiun. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan tentang hidroponik skala rumah tangga pada PNS yang akan memasuki masa pensiun, sehingga dapat memunculkan jiwa wirausaha serta dapat berkarya di lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan praktik langsung untuk menyemai benih sayuran, meracik nutrisi, dan merakit instalasi hidroponik. Target utama dari kegiatan ini adalah budidaya sayuran hidroponik skala rumah tangga pada kelompok PNS pra purnabakti di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai budidaya hidroponik skala rumah tangga, yang tergambar dari terpasangnya instalasi hidroponik sederhana oleh para peserta kegiatan.   Kata kunci: Pembekalan kewirausahaan, Pra purnabakti, hidroponik, penyuluhan