Novitasari, Erliana
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Kemampuan Produksi Rumput Panicum maximum cv Gatton pada Lahan Kering di Provinsi Lampung Suretno, Nandari Dyah; Tambunan, Reny Debora; Novitasari, Erliana
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 10, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 “Revitalisasi Sumber Pangan N
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Suretno ND, Tambunan RD, Novitasari E. 2022. Production capability of panicum maximum cv gatton grass on dry land of Lampung Province. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 Tahun 2022, Palembang 27 Oktober 2022. pp. 922-928. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).The ability of forage plants to adapt differently to different types of soil. Soil type will affect the availability of groundwater, where groundwater is a limiting factor for plant growth. Limited groundwater causes drought stress in plants that disrupt plant growth and biomass production. Based on these differences in adaptability, this study aimed to determine the production capacity of Panicum maximum cv Gatton grass planted on dry land. The study was conducted at Natar Agricultural Science Park, South Lampung Regency, Lampung Province. The material used is Panicum maximum cv Gatton grass which was arranged in a completely randomized design with four replications. The planting distance of grass was 0.5 x 0.5 m2. Harvesting was performed when the grass was four months after planting, with five clumps per replication. The morphological character parameters measured included plant height, stem height, leaf length, leaf width, stem diameter, and the number of branches. Productivity parameters were seen based on the number of tillers and fresh clump weight. The results showed that for morphological parameters, as follows: the average plant height of Panicum maximum cv Gatton grass was 123.74 cm; stem height 90.65 cm; leaf length 26.64 cm; leaf width 1.46 cm; rod diameter 3.91 mm; and the number of branches 4.4. As for the productivity parameter, the average number of tillers was 42.15, with a fresh weight of grass per clump of 0.86 kg. It is concluded that Panicum maximum cv Gatton grass is a medium-type Bengal grass cultivar which has good production capability when planted on dry land.
Komposisi Kimia Tepung dan Pati Umbi Ganyong dan Garut Koleksi Kebun Sumber Daya Genetik Natar, Lampung Selatan Novitasari, Erliana; Ernawati, Rr; Lasmono, Agung; Ramadhani, Tika Nafiah; Meithasari, Dian
Seminar Nasional Lahan Suboptimal Vol 10, No 1 (2022): Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 “Revitalisasi Sumber Pangan N
Publisher : Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Chemical composition of canna and arrowroot flour and starch cultivated in genetic resources garden collection in Natar, South Lampung. In: Herlinda S et al. (Eds.), Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-10 Tahun 2022, Palembang 27 Oktober 2022. pp. 929-936. Palembang: Penerbit & Percetakan Universitas Sriwijaya (UNSRI).This study aimed to determine the chemical composition of flour and starch made from canna tubers and arrowroot tubers. Processing tubers into flour or starch provides opportunities for wider utilization and longer storage. The tuber flour was processed using the dry method while the tuber starch was processed using the wet method. Characterization of chemical composition includes proximate analysis consisting of moisture content, ash content, crude fiber, protein, fat and carbohydrates as well as whiteness. The fat and protein content of canna tuber flour (0.93% and 2.30%) and arrowroot (0.59% and 3.50%) were slightly higher than the fat content of canna tuber starch (0.89% and 1, respectively). 2%) and arrowroot (0.39% and 1.26%). The yield and whiteness of canna and arrowroot flour and starch produced in this study were low.
Persepsi dan Keputusan Adopsi Inovasi Teknologi Berbasis Kearifan Lokal Pada Budidaya Kopi di Lampung Zahara, Zahara; Slameto, Slameto; Yaumidin, Umi Karomah; Asnawi, Robet; C. Kifli, Gontom; Qomariah, Retna; Sumaryanto, Sumaryanto; Priyanto, Dwi; Wylis A, Ratna; Diptaningsari, Danarsi; Novitasari, Erliana; D. Suretno, Nandari; Meidaliyantisyah, Meidaliyantisyah; Mawardi, Rahadian; Erdiansyah, Erdiansyah; Agustiani, Mala
Jurnal Kawistara Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.82505

Abstract

Kearifan lokal merupakan pandangan atau cara masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk budidaya kopi. Pemanfaatan teknologi berbasis kearifan lokal semakin ditinggalkan oleh masyarakat, dikarenakan msifnya teknologi modern yang ditransfer kepada masyarakat. Disisi lain penerapan teknologi berbasis kearifan lokal yang tepat cenderung masih memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan usahatani kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan teknologi berbasis kearifan lokal dalam budidaya kopi. Manfaat penelitian ini adalah :  (1) memberikan kontribusi terhadap studi keilmuan yang berkaitan dengan persepsi  dan Keputusan adopsi inovasi teknologi berbasis kearifan lokal pada budidaya kopi yang berkelanjutan;  (2) secara praktis dapat diterapkan dan dikembangkan bentuk penyempurnaan bagi petani dalam proses adopsi inovasi teknologi budidaya kopi berbasis kearifan lokal; (3) secara implikasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi penentu kebijakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022 di Tanggamus dan Lampung Barat Provinsi Lampung. Petani yang dijadikan sampel ada petani kopi rakyat sebanyak 140 petani. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik sosial dan ekonomi petani responden, jenis teknologi berbasis kearifan lokal, persepsi dan adopsi teknologi kearifan lokal. Data dianalisis menggunakan regresi logistik untuk menentukan variabel yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengadopsi teknologi berbasis kearifan lokal. Sementara itu, persepsi dianalisis menggunakan skala Likert. Hasil analisis menunjukkan keputusan adopsi inovasi teknologi berbasis kearifan lokal budidaya kopi secara simultan dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan, produktivitas, keuntungan relatif, compatibility, complexity, trialability, observability. Namun secara parsial hanya 3 variabel yang mempengaruhi keputusan adopsi yaitu pendidikan, luas lahan dan kemudahan untuk dicoba (trialability). Persepsi petani terhadap budidaya kopi berbasis kearifan lokal dilihat dari karakteristik inovasi menunjukkan bahwa secara ekonomi cukup menguntungkan, sesuai dengan kebiasaan dan pengalaman petani, tidak rumit untuk dipraktikkan, mungkin untuk dicoba dan  mungkin untuk dilihat hasilnya.