Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Potensi Pemanfaatan Kotoran Ternak Ruminansia Sebagai Sumber Energi Biogas di Provinsi Lampung Harmiansyah, Harmiansyah; Oviana, Ella; Bilhaq, Ikrar; Fadhilah, Rafi; Akbar, M; Meidaliyantisyah, Meidaliyantisyah; Suretno, Nandari; Efendi, Rustam
Jurnal Teknik Mesin Indonesia Vol. 19 No. 02 (2024): Jurnal Teknik Mesin Indonesia
Publisher : Badan Kerja Sama Teknik Mesin Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36289/jtmi.v19i02.614

Abstract

Energy, as the foundation of human needs, has benefits that can be utilized in various aspects such as industry, transportation, and household life. The study on biogas energy derived from the excrement of ruminant animals can be analyzed to meet the energy needs in the Lampung province. The data used is sourced from secondary data from the Lampung provincial BPS (Central Statistics Agency) in the year 2021. The variables in this research include the population of ruminant animals, potential waste production, potential biogas production, the potential energy capacity of biogas from ruminant animal waste, and the potential energy equivalence of biogas to LPG gas. Data analysis based on the accumulation of biogas produced from animal waste is influenced by various factors such as feeding, animal type, weight, total solid proportion, and waste availability. The study results indicate that the potential production of ruminant animal waste biogas in 2021 is 262.402.501,1 m³/year. The potential production of biogas from cattle waste is 235.969.215 m³/year, from buffalo waste is 11.498.047,5 m³/year, and from goat waste is 14.935.238,63 m³/year. The recommended types of biogas digesters that can be implemented are the floating tank type, plastic tubular type, and fixed dome type. Based on the study results, it can be concluded that the potential of ruminant animal waste for biogas energy in the Lampung province is very significant.
Persepsi dan Keputusan Adopsi Inovasi Teknologi Berbasis Kearifan Lokal Pada Budidaya Kopi di Lampung Zahara, Zahara; Slameto, Slameto; Yaumidin, Umi Karomah; Asnawi, Robet; C. Kifli, Gontom; Qomariah, Retna; Sumaryanto, Sumaryanto; Priyanto, Dwi; Wylis A, Ratna; Diptaningsari, Danarsi; Novitasari, Erliana; D. Suretno, Nandari; Meidaliyantisyah, Meidaliyantisyah; Mawardi, Rahadian; Erdiansyah, Erdiansyah; Agustiani, Mala
Jurnal Kawistara Vol 14, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/kawistara.82505

Abstract

Kearifan lokal merupakan pandangan atau cara masyarakat dalam menghadapi berbagai permasalahan, termasuk budidaya kopi. Pemanfaatan teknologi berbasis kearifan lokal semakin ditinggalkan oleh masyarakat, dikarenakan msifnya teknologi modern yang ditransfer kepada masyarakat. Disisi lain penerapan teknologi berbasis kearifan lokal yang tepat cenderung masih memberikan dampak positif terhadap keberlanjutan usahatani kopi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi petani dan faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan mereka untuk menggunakan teknologi berbasis kearifan lokal dalam budidaya kopi. Manfaat penelitian ini adalah :  (1) memberikan kontribusi terhadap studi keilmuan yang berkaitan dengan persepsi  dan Keputusan adopsi inovasi teknologi berbasis kearifan lokal pada budidaya kopi yang berkelanjutan;  (2) secara praktis dapat diterapkan dan dikembangkan bentuk penyempurnaan bagi petani dalam proses adopsi inovasi teknologi budidaya kopi berbasis kearifan lokal; (3) secara implikasi sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi penentu kebijakan. Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2022 di Tanggamus dan Lampung Barat Provinsi Lampung. Petani yang dijadikan sampel ada petani kopi rakyat sebanyak 140 petani. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik sosial dan ekonomi petani responden, jenis teknologi berbasis kearifan lokal, persepsi dan adopsi teknologi kearifan lokal. Data dianalisis menggunakan regresi logistik untuk menentukan variabel yang mempengaruhi keputusan petani dalam mengadopsi teknologi berbasis kearifan lokal. Sementara itu, persepsi dianalisis menggunakan skala Likert. Hasil analisis menunjukkan keputusan adopsi inovasi teknologi berbasis kearifan lokal budidaya kopi secara simultan dipengaruhi oleh umur, pendidikan, pengalaman usahatani, luas lahan, produktivitas, keuntungan relatif, compatibility, complexity, trialability, observability. Namun secara parsial hanya 3 variabel yang mempengaruhi keputusan adopsi yaitu pendidikan, luas lahan dan kemudahan untuk dicoba (trialability). Persepsi petani terhadap budidaya kopi berbasis kearifan lokal dilihat dari karakteristik inovasi menunjukkan bahwa secara ekonomi cukup menguntungkan, sesuai dengan kebiasaan dan pengalaman petani, tidak rumit untuk dipraktikkan, mungkin untuk dicoba dan  mungkin untuk dilihat hasilnya.