Prabowo, Yusak Sigit
Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani

Makna Kekudusan Menurut 1 Petrus 1:13-25 Lorensia Fransiska; Yusak Sigit Prabowo
Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (361.57 KB)

Abstract

Holiness is often discussed in the Christian life and becomes an inseparable part of the believer. This paper tries to review holiness based on the letter 1 Peter 1:13-25. With a hermeneutical approach, the biblical text describes the understanding of holiness according to 1 Peter 1:13-25. From the results of this study, it is concluded that holiness means separation, can take place in the minds of believers, must be both "from" and "to", have the standard of God's word and the redemptive work of Christ, be shown in relationships with others, and be a sign of the new birth.Kekudusan kerap kali dibicarakan dalam kehidupan Kristen dan menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam diri orang percaya. Tulisan ini mencoba mengulas kekudusan berdasarkan surat 1 Petrus 1:13-25. Dengan pendekatan hermeneutika teks Alkitab dideskripsikan pemahaman tentang kekudusan menurut 1 Petrus 1:13-25. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa kekudusan berarti pemisahan, dapat berlangsung dalam pikiran orang percaya, harus sekaligus “dari” dan “untuk”, memiliki standar firman Tuhan dan karya penebusan Kristus, ditunjukkan dalam hubungan dengan sesama, dan menjadi tanda kelahiran baru.
Pengaruh Pemahaman Tentang Gaya Hidup Kristen Menurut Mazmur 15:1-5 Terhadap Perilaku Pergaulan Mahasiswa STT Torsina Hairunisa S; Asih Rachmani Endang Sumiwi; Yusak Sigit Prabowo
Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 1, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.903 KB)

Abstract

Penelitian ini dibuat dengan tujuan mengetahui kategori pemahaman Mahasiswa STT Torsina tentang Gaya Hidup Kristen menurut Mazmur 15:1-5 dan mengetahui kategori tingkat perilaku pergaulan yang dilakukan oleh mahasiswa STT Torsina serta mengetahui kategori pengaruh pemahaman tentang gaya hidup Kristen menurut Mazmur 15:1-5 terhadap perilaku pergaulan mahasiswa STT Torsina tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei dengan menggunakan skala Likert. Hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel Pemahaman tentang Gaya Hidup Kristen menurut Mazmur 15:1-5 (X) menunjukkan kategori tinggi. Hasil uji statistik deskriptif terhadap variabel Perilaku Pergaulan Mahasiswa STT Torsina tahun 2020 (Y) menunjukkan kategori sedang menuju tinggi. Hasil uji regresi sederhana variabel X terhadap variabel Y, diperoleh hasil pemahaman tentang gaya hidup Kristen menurut Mzmur 15:1-5 terhadap perilaku pergaulan mahasiswa STT Torsina tahun 2020 ada pada tingkat berpengaruh kuat.
Pengaruh Pemahaman tentang Ciri Jemaat Mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 terhadap Spiritualitas Jemaat Intan Betesda Sari; Herry Susanto Antadinata; Yusak Sigit Prabowo
Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The early church was a healthy church, an ideal church and a church that had the spirit so that the early church became a growing and developing congregation. This pattern should be followed by modern churches today. This study uses a quantitative approach with a survey method at Gereja Bethel Injil Sepenuh El-Shaddai Karanganyar during the Covid-19 pandemic, data collection was carried out by questionnaire using a Likert scale. From the results of descriptive statistical tests, it was found that the understanding of the characteristics of the early church was in the moderate category, the spirituality of the church was in the moderate category, and it was proven that the understanding of the characteristics of the early church in Acts 2:41-47 had an effect on the spirituality of the congregation.Jemaat mula-mula merupakan jemaat yang sehat, jemaat ideal dan jemaat yang memiliki semangat sehingga jemaat mula-mula menjadi jemaat yang bertumbuh dan berkembang. Pola ini seharusnya dilakukan oleh gereja-gereja modern pada saat ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei di Gereja Bethel Injil Sepenuh El-Shaddai Karanganyar pada masa pandemi Covid-19, pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dengan menggunakan skala Likert. Dari hasil uji statistik deskriptif didapati bahwa pemahaman ciri jemaat mula-mula ada pada kategori sedang, spiritualitas jemaat ada pada kategori sedang, dan terbukti bahwa pemahaman tentang ciri jemaat mula-mula dalam Kisah Para Rasul 2:41-47 berpengaruh pada spiritualitas jemaat.
Pemahaman Belas Kasihan Yesus dalam Injil Sinoptik dan Aplikasinya pada Penanganan Pasien Isolasi Mandiri Sri Budi Rahayu; Yusak Sigit Prabowo; Yotam Teddy Kusnandar
Miktab: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kristiani Vol 2, No 1 (2022): Juni 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Torsina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The Covid-19 pandemic has made relations between people distant and no longer warm. This is due to the transmission of Covid-19 which is easily contagious and causes death so that most people become indifferent to others, and cause their own struggles for those who are undergoing self-isolation because they are positive for Covid-19. This study aims to provide an understanding of Jesus' compassionate attitude in the Synoptic Gospels (Matthew, Mark, and Luke) to be used in serving people who have tested positive for Covid-19 and are required to undergo self-isolation. With the compassionate attitude of Jesus found in the Synoptic Gospels, Christians can serve those who are self-isolating due to Covid-19 positive both physically and spiritually as Jesus exemplified.Pandemi Covid-19 membuat relasi antar manusia menjadi jauh dan tidak lagi hangat. Hal ini disebabkan penularan Covid-19 yang mudah menular dan menimbulkan kematian sehingga kebanyakan orang menjadi acuh tak acuh kepada sesamanya, dan menimbulkan pergumulan tersendiri bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri karena positif Covid-19. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mengenai sikap belas kasihan Yesus di dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, dan Lukas) untuk dapat digunakan dalam melayani orang-orang yang dinyatakan positif Covid-19 dan diharuskan untuk menjalani isolasi mandiri. Dengan sikap belas kasihan Yesus yang terdapat di dalam Injil Sinoptik, orang Kristen dapat melayani mereka yang menjalani isolasi mandiri akibat positif Covid-19 baik secara jasmani maupun rohani seperti yang Yesus teladankan.