Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

An Error Analysis in Using Passive Voice at Twelfth Grade Students of SMAN 5 Bukittinggi Firdaus, Muhammad Ryan; Safitri, Loli; Irwandi, Irwandi; Eliza, Eliza
Continuous Education: Journal of Science and Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/ce.v5i2.1936

Abstract

This research aims to explain the analysis of errors in using passive sentences in class XII students of SMAN 5 Bukittinggi. To explain these errors, the researcher used Bluman's formula to see the percentage of errors made by students, and also the researcher categorized them based on the types of errors made by students. The location of this research was class XII IPS 3 SMAN 5 Bukittinggi with a sample of 33 students. Based on the text, the total percentage of errors for each tense from highest to lowest with a total average, namely from Past Progressive Tense with an average of 38 errors from 3 questions or 23.9% errors. Next, Simple Future Tense with an average of 28 errors out of 3 questions or 17.6% errors. Next, Simple Past Tense with an average of 19 errors out of 4 questions or 15.9% errors. Next, Present Perfect Tense with an average of 24.7 errors out of 3 questions or 15.5% errors. Next, Present Progressive Tense with an average of 17 errors out of 4 questions or 14.3% errors. The lowest is Simple Present Tense with an average of 20.3 errors out of 3 questions or 12.8% errors.
Improving Students Ability in Pronunciation Through Reading Aloud for the 8th Grade of SMPN 2 Bukittinggi Mardiah, Ainun; Safitri, Loli; Eliza, Eliza; Syahrul , Syahrul
Continuous Education: Journal of Science and Research Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Pusdikra Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51178/ce.v5i2.2038

Abstract

This research aims to describe the improvement in students' pronunciation through reading aloud. Based on the problem found by the reseracher most of the students have difficulty in pronouncing some words in English such as minimal pairs. Many students did not achieve the completenes criteria (KKM) namely 70, meanwhile the average students score was only 55,15. This research used classroom action research (CAR) that consisted of 2 cycles. The subjects of this research were grade 8 of SMPN 2 Bukittinggi consisted 32 students.The instruments used were oral tests and observations sheet. In analyzing the data, this research used quantitative and qualitative data. Quantitatively, data was obtained from student scores in pronunciation test. Qualitative data was obtained from the results of observation sheet. The results obtained in the first test cycle showed an average student score of 61,68, with a percentage of succsess only 37,5% or 12 out of 32 students who passed the KKM, meanwhile in the second cycle the percentage of success in improving students' pronunciation was 81.25% with an average score of 76,15 where there was 26 students who passed the KKM. The increased from cycle 1 to cycle 2 was 23,45%. In observations sheet, researcher found that used reading aloud can improve students' pronunciation abilities, seen from accuracy and fluency aspect. this was strengthened by observations that showed the classroom situation is also more conducive and students more interested and enthusiastic during the teaching and learning process. In other words, it can be concluded that reading aloud can improve students' pronunciation abilities.
The Effect of Using Story Face Toward Students’ Reading Comprehension in Narrative Text At 9th Grade of MTs Muhammadiyah Padang Panjang Fitri, Dika Anisa; Safitri, Loli; Irwandi, Irwandi; Syahrul, Syahrul
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.13257

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan story face terhadap pemahaman siswa dalam membaca teks narrative di kelas 9 MTs Muhammadiyah Padang Panjang. Ada beberapa masalah pemahaman bacaan siswa yang peneliti temukan selama penelitian pendahuluan. Pertama, beberapa siswa tidak mampu memahami teks yang baru saja mereka baca. Tampaknya mereka dapat membacanya, tetapi mereka tidak dapat memahaminya. Kedua, kosa kata siswa tampaknya menjadi masalah. Mereka tidak dapat menjawab pertanyaan karena mereka tidak tahu harus berkata apa. Salah satu strategi membaca teks naratif yang baik adalah dengan menggunakan story face. Story face membantu siswa untuk menemukan ide utama, karakter utama, masalah, peristiwa, dan solusi dalam setiap cerita yang dibaca siswa. Pendekatan penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian eksperimental. Sampel penelitian ini adalah IX B yang dipilih dengan menggunakan sampel purposive. Instrumen penelitian ini adalah tes yang diberikan sebagai pre-test dan post-test. Tes terdiri dari 20 item dan merupakan tes pilihan ganda. Selanjutnya hipotesis penelitian ini diuji dengan menggunakan uji-t yang diukur dengan menggunakan SPSS 20. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari wajah cerita terhadap pemahaman siswa dalam membaca teks naratif. Hal ini dapat dilihat dari hasil analisis statistik dengan menggunakan uji-t sampel berpasangan dimana diperoleh t-hitung sebesar 8,376. Sedangkan t-tabel untuk df (N-2) 17 adalah 1,73. Artinya 8,376 > 1,73. Artinya ada pengaruh yang signifikan penggunaan story face terhadap pemahaman membaca siswa dalam membaca teks narrative.
The Effect of Videos Towards Students’ Pronunciation Ability at The Tenth Grade SMAN 1 X Koto Cendikia, Annisa; Safitri, Loli; Kardena, Absharini; Syafitri, Widya
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 1 (2024): April 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jptam.v8i1.14306

Abstract

Penelitian ini dilakukan karena sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan dalam berbicara, khususnya dalam pengucapan. Guru menggunakan metode yang sama karena hampir semua siswa mengalami kesulitan mengidentifikasi dan mengucapkan bunyi yang sama dengan arti yang berbeda. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana video mempengaruhi kemampuan pengucapan siswa di tingkat kelas sepuluh SMAN 1 X KOTO. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen semu. Dalam penelitian ini, ada dua kelas yang digunakan: eksperimen dan kontrol. Siswa kelas X SMAN 1 X KOTO mewakili populasi. Sampel penelitian ini adalah 32 siswa dari kelompok eksperimen dan 25 siswa dari kelompok kontrol. Metode uji-t diterapkan untuk menguji proses pengumpulan data. Dari hasil tersebut diketahui bahwa t hitung (3,281) lebih besar dibandingkan dengan t tabel (1,960). Kemudian t-hitung (-17,761). Terakhir, nilai rata-rata kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol (33,62). Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa menonton video untuk mempelajari cara mengucapkan kata-kata membantu pengucapan siswa.
Developing Interactive Media in Teaching Narrative Text Using Adobe Flash Cs6 at The Tenth Grade of SMKN 2 Pulau Punjung Khairati, Siti; Safitri, Loli; Syahrul, Syahrul; Reflinda, Reflinda
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui effektifitas dari menggunakan media interaktif untuk mengajar narrative text menggunakan adobe flash cs6 dan untuk mengembangkan media untuk kelas sepuluh dari SMKN 2 Pulau Punjung. Di penelitian ini, peneliti menemukan beberapa masalah di dalam kelas: guru menjelaskan materi menggunakan papan tulis, guru menggunakan power point tapi itu tidak interaktif dan kurang menarik dan kurang animasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan media interaktif dalam mengajar narrative teks menggunakan adobe flash cs6. Jenis penelitian ini yaitu penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini menggunakan prosedur ADDIE. Proses ADDIE terdiri dari 5 tahap: 1) analisis 2) disain 3) pengembangan 4) penerapan 5) evaluasi. Penelitian ini dilakukan pada kelas 10 SMKN 2 PulauPunjung. Instrument penelitian ini adalah wawancara, angket dan tes. Kecocockan dari media interaktif dalam mengajar narrative text menggunakan adobe flash cs6 sebagai berikut: 1) hasil rata-rata dari validasi oleh ahli adalah 0,73, 2) hasil rata-rata dari angket guru adalah 92,75, 3) hasil rata-rata dari angket siswa adalah 89,95, 4) sebagai data pendukung, menunjukkan nilai siswa. Rata-rata nilai pre-test siswa adalah 23,09 dan nilai rata-rata dari post-test adalah 79,52. Nilai rata-rata kedua score adalah 25,53. Nilai rata-rata siswa pada post-test lebih dari 75, yakni 79,52. Maka, nilai rata-rata meningkat. Artinya media ini lebih efektif. Berdasarkan penelitian, produk ini telah teruji validitas, kepraktisan dan keefektifannya kemudian dapat digunakan sebagai media pembelajaran sehingga hasil proses pembelajaran lebih menarik dan siswa menjadi lebih aktif dan kreatif.
The Language Learning Strategies Used by Female Students on Pesantren Modern Diniyyah Pasia to Improve Speaking Fluency at 11th Grade Yuhelda, Reni; Syahrul, Syahrul; Irwandi, Irwandi; Safitri, Loli
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 2 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan oleh siswi untuk meningkatkan kefasihan berbicara siswa. Para siswa mempunyai strategi berbeda untuk meningkatkan bahasa Inggris mereka di Pondok Pesantren Dinniyyah Pasia. Sekolah mempunyai program bahasa untuk menunjang kemampuan siswa agar fasih berbahasa asing, seperti Inggris dan Arab. Sebagian besar siswi fasih menggunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi. Kefasihan berbicara siswa perempuan lebih baik dibandingkan siswa laki-laki. Siswa perempuan juga paling tertarik belajar bahasa Inggris. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif-kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas XI tahun ajaran 2022-2023 yang berjumlah 54 orang dan sampel diambil sebanyak 54 siswa dengan menggunakan total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner terdiri dari 30 item yang mewakili enam kategori strategi pembelajaran yang diadaptasi dari Strategy Inventory for Language Learning (SILL) yang diusulkan oleh Oxford. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan Microsoft Excel 2007 untuk mendeskripsikan strategi yang digunakan siswi untuk meningkatkan kefasihan berbicara di Pondok Pesantren Modern Dinniyyah Pasia. Berdasarkan hasil penelitian, penulis menyimpulkan bahwa ada strategi yang paling banyak digunakan oleh wanita: Strategi Kognitif: Kegiatan yang berkaitan dengan strategi kognitif, seperti meniru penutur asli, mengulang kata-kata dalam bahasa, berbicara dengan suara keras, dan mendengarkan lagu berbahasa inggris, banyak digunakan oleh siswa kelas XI IPS. Strategi memori yang paling sedikit digunakan pada kelas XI IPA adalah kegiatan yang berkaitan dengan strategi memori seperti menghafal dialog sebelum berbicara, berbicara di depan cermin, membuat daftar kata sebelum berbicara, menghafal kata di kamus, dan menghafal lagu dalam bahasa Inggris.
Implementation of Peer-Teaching Method in English Learning at 10th Grade MAN 2 Bukittinggi Istrada, Erik; Safitri, Loli; Syafitri, Widya; Dewi, Merry Prima
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 8 No. 3 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan peer teaching dalam pembelajaran Bahasa Inggris di Kelas X MAN 2 Bukittinggi. Penelitian ini berusaha untuk menjelaskan langkah-langkah penerapan peer teaching dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Desain penelitian ini adalah penelitian Kualitatif dengan desain deskriptif. Populasi penelitian ini terdiri dari 373 siswa dari 10 kelas, dan informan penelitian ini adalah guru dan tutor dengan menggunakan purposive sampling karena kelas 10 IPS memiliki guru sebaya dan lebih banyak siswa dengan 4 tutor dan memiliki tingkat partisipasi siswa yang tinggi. Untuk mengumpulkan data, penelitian ini menggunakan daftar periksa observasi dengan pilihan "ya / tidak" dan wawancara semi terstruktur untuk mengukur bagaimana penerapan metode peer teaching dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Data dalam penelitian ini dianalisis menggunakan Reduksi Data, Penyajian Data, dan Penarikan Kesimpulan/verifikasi Data. Temuan penelitian menunjukkan bahwa guru tidak menerapkan beberapa langkah peer teaching; itu tidak membuat penerapan peer teaching tidak efektif karena penerapan peer teaching masih berjalan secara efisien. Tutor memberikan komentar yang mendukung, memberikan pujian dan umpan balik positif kepada siswa, serta membuat siswa merasa lebih percaya diri dan termotivasi serta lebih bersemangat. Dengan demikian, siswa atau siswa yang termotivasi oleh tutor dalam pembelajaran Bahasa Inggris di kelas X MAN 2 Bukittinggi.
The Seven Time Managing Strategies of English Teachers to Adapt with the Change in Curriculum Martaliana, Lidhya; Syahrul, Syahrul; Safitri, Loli
Elsya : Journal of English Language Studies Vol. 3 No. 1 (2021): Elsya : Journal of English Language Studies
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/elsya.v3i1.5639

Abstract

The Indonesian school system curriculum was changed from KTSP to curriculum 2013 (K13) since the year 2013. This alteration of the curriculum dealt an impact by changing the allocated time for English classes. Within KTSP, Teachers taught English subject for four hours session per week, which means four times 45 minutes each week, whereas, within the K13, the allocated time for English subject is a two hours session per week which means two times 45 minutes which means there is a reduction in time for English subject. This study aims to determine how English teachers manage their time by conducting interviews, observations, and documentation analysis on 11th grade English teachers at MAN 1 Pasaman, Indonesia. Findings revealed seven strategies, namely following the school calendar, setting goals and working on achieving those goals, prioritizing the more important goal, making a daily schedule of classroom activities, making a to-do list, setting a time limit for the task in the classroom, and utilising transition time effectively. The findings are a novelty because few studies have identified the specific strategies that English teachers used to successfully adapt to the curriculum change. Thus, this study contributes to future educators preparing and anticipating possible curriculum changes that may drastically change teaching time.