Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERSEPSI TERHADAP USTADZ, MATERI KAJIAN DAN MOTIVASI MENGIKUTI KAJIAN DI MAJELIS TA’LIM JAKARTA SELATAN Sulis Mariyanti; Safitri; Tia Listiani
Psychopedia Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol 7 No 1 (2022): PSYCHOPEDIA : Jurnal Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/psychopedia.v7i1.2363

Abstract

The Ta'Lim Assembly is a forum for religious activities that are carried out at the mosque regularly with relatively large congregations with the aim of increasing religious knowledge and building Islamic character. Pilgrims who come regularly to Islamic study activities have different levels of motivation. They came because of their perception of the presenter Ustadz and also because of the study material he delivered. The purpose of this study was to determine the relationship between perceptions of Ustadz and motivation to participate in the study. This research is quantitative correlational, with a non-probability sampling technique involving 100 congregational subjects studied by the Ta'Lim Council in South Jakarta. The measuring instrument used is the perception measuring scale with 34 valid items and the reliability coefficient (α) = 0.915, and the motivation measuring instrument scale with 28 valid items and the reliability coefficient (α) = 0.924. The results obtained sig (p) of 0.000, (p <0.05) with a coefficient value (r) of 0.489. This means that the hypothesis is accepted, that is, there is a significant positive relationship between the perception of Ustadz and motivation to participate in the study at the Ta'Lim Council in South Jakarta. The contribution of perception to Ustadz is 23.9% which affects motivation to participate in the study. The congregation's perception of the presenter Ustadz is more positive (51%) and the congregation's motivation to take part in the study is more high (54%). Another finding is the high motivation to come to Islamic studies because of the consideration of the material presented by the Ustadz and more because of the support from his partner. Keywords: Perception, Ustadz, speaker, motivation, Ta’lim council Majelis Ta’Lim merupakan wadah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di Masjid secara rutin dengan jamaah yang relatif banyak dengan tujuan menambah pengetahuan agama serta membangun karakter akhlak Islami. Jamaah yang datang secara rutin pada kegiatan kajian Islami memiliki tingkatan motivasi yang berbeda-beda. Mereka datang karena persepsinya terhadap Ustadz pemateri dan juga karena materi kajian yang disampaikannya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap Ustadz dengan motivasi mengikuti kajian. Penelitian ini bersifat kuantiatif korelasional, dengan teknik nonprobability sampling yang melibatkan 100 Subjek jamaah kajian Majelis Ta’Lim di Jakarta Selatan. Instrument alat ukur yang digunakan ialah skala alat ukur persepsi dengan 34 aitem valid dan koefisien realibilitas (α) = 0,915, serta skala alat ukur motivasi dengan 28 aitem valid dan koefisien realibilitas (α) = 0,924. Didapatkan hasil sig (p) sebesar 0.000, (p < 0,05) dengan nilai koeffisiensi (r) sebesar 0,489. Artinya hipotesis diterima, yaitu terdapat hubungan positif signifikan antara persepsi terhadap Ustadz dengan motivasi mengikuti kajian di Majelis Ta’Lim di Jakarta Selatan. Kontribusi persepsi terhadap Ustadz sebesar 23,9% yang mempengaruhi motivasi mengikuti kajian. Persepsi jamaah terhadap Ustadz pemateri lebih banyak yang positif (51%) dan motivasi jamaah dalam mengikuti kajian lebih banyak yang tinggi (54%). Temuan lainnya adalah motivasi tinggi untuk datang ke kajian Islami karena pertimbangan materi yang dibawakan Ustadz serta lebih banyak karena dukungan dari pasangan. Kata Kunci: Persepsi, Ustadz, pemateri, motivasi, Majelis Ta’lim
CYBERBULLYING PADA REMAJA PENGGUNA MEDIA SOSIAL INSTAGRAM: APAKAH BERHUBUNGAN DENGAN EMPATI? Felicia; Novendawati Wahyu Sitasari; Safitri
Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang Vol. 3 No. 2 (2023): Empowerment Jurnal Mahasiswa Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang
Publisher : Fakultas Psikologi Universitas Buana Perjuangan Karawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36805/empowerment.v3i2.868

Abstract

Instagram merupakan media sosial dengan pengguna terbanyak di Indonesia. Penggunaan Instagram memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah menambah informasi dan pertemanan, sedangkan salah satu dampak negative yaitu cyberbullying. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan empati dengan cyberbullying pada remaja pengguna Instagram. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif dengan jenis korelasional. Responden yang terlibat adalah 100 remaja usia 18-22 tahun pengguna Instagram. Teknik sampling dalam penelitian ini yaitu non-probability sampling dengan jenis purposive sampling. Skala empati berdasarkan teori Davis, berjumlah 21 item valid dengan reliabilitas 0,86, dan skala cyberbullying berdasarkan teori Willard, berjumlah 22 item valid dengan reliabilitas 0,87. Berdasarkan hasil uji korelasi Pearson Product moment menunjukkan bahwa terdapat korelasi positif lemah yang signifikan sig (p 0,028 dan r 0,220). Empati menyumbangkan 4,84% terhadap cyberbullying dan sisanya 95,16% oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Remaja pengguna Instagram lebih banyak melakukan cyberbullying sebanyak 63% dan empati tinggi 71%. Remaja laki-laki lebih banyak melakukan cyberbullying (68%). Responden yang menggunakan Instagram selama <1 jam sampai >3jam, cenderung melakukan cyberbullying. Responden yang memiliki dan tidak memiliki pengalaman dibully cenderung melakukan cyberbullying. Instagram is a social media with the most users in Indonesia. The use of Instagram has both positive and negative impacts. The positive impact is adding information and friendship, while one of the negative impacts is cyberbullying. Objective to determine the relationship between empathy and cyberbullying among young Instagram users. Methods this research is quantitative with a correlational type. The respondents involved were 100 teenagers aged 18-22 years who were Instagram users. The sampling technique in this study was non-probability sampling with purposive sampling. The empathy scale is based on Davis' theory, totaling 21 valid items with a reliability of 0.86, and the cyberbullying scale based on Willard's theory, totaling 22 valid items with a reliability of 0.87. Pearson Product moment correlation test shows that there is a weak positive correlation that is sig significant (p 0.028 and r 0.220). Empathy contributed 4.84% to cyberbullying and the remaining 95.16% was contributed by other factors not examined in this study. Adolescent Instagram users do more cyberbullying as much as 63% and 71% high empathy. More male adolescents do cyber bullying (68%). Respondents who use Instagram for <1 hour to >3 hours tend to do cyberbullying. Respondents who have and do not have experience of being bullied tend to do cyberbullying.