Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kelainan dalam sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Jika tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk hipertensi, neuropati diabetik, penyakit ginjal, penyakit jantung, stroke, dan gangguan hati. Untuk menilai kerusakan pada hati, enzim SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) sering digunakan. Kebaruan penelitian ini karena tempat penelitian dan kriteria responden yang mengidap diabetes melitus lebih dari 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang faal hati pada penderita diabetes melitus berdasarkan nilai SGOT dan SGPT di Klinik Islamic Center Samarinda. Penelitian dilakukan dengan rekomendasi uji etik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dengan nomor uji etik 105/KEPK-AWS/V/2023. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dari populasi penderita diabetes melitus dihitung menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 45 sampel. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu SGOT dan SGOT pada penderita diabetes melitus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, yang memberikan gambaran statistik tentang variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 responden (64,44%) memiliki kadar SGOT yang meningkat, sementara 16 responden (35,56%) memiliki kadar SGOT dalam batas normal. Sebanyak 41 responden (91,11%) memiliki kadar SGPT dalam batas normal, sedangkan 4 responden (8,89%) menunjukkan peningkatan kadar SGPT. Kesimpulannya terdapat kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada penderita diabetes melitus di Klinik Islamic Center Samarinda.