Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Pelayanan Dosen Dalam Mengajar Mata Kuliah K3 Di Jurusan Analis Kesehatan Azhari, Azhari; Hartini, Supri
Husada Mahakam Vol 4 No 4 (2017): Mei 2017
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (338.201 KB)

Abstract

Poltekkes Kemenkes Kaltim sebagai salah satu Institusi Pendidikan Tinggi Negeri di Kalimantan Timur memiliki komitmen untuk menghasilkan pendidikan yang bermutu, dapat melaksanakan pengukuran tingkat kepuasan pelanggannya. Hal ini untuk menentukan apakah Poltekkes Kemenkes Kaltim telah mampu memenuhi ketentuan-ketentuan yang diharapkan oleh pelanggannya. Mengingat pentingnya penjaminan mutu bagi poltekkes, maka peneliti mengadakan penelitian untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen khususnya mata kuliah K3. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif karena dalam penelitian ini memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan, kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan, dan lain-lain. Peneliti menggunakan kuesioner untuk pengumpulan data (Arikunto, 2010). Tabulasi data dihitung menggunakan skala likert untuk memperoleh prosentase tingkat kepuasan mahasiswa. hasil penelitian kepuasan mahasiswa terhadap dosen berada pada skala tidak puas (9,04%), kurang puas (8,02%), puas (25,83%) dan sangat puas (55,69%). Presentase kepuasanmahasiswa terhadap dosen dari faktor penguasaan materi diperoleh hasil bahwa mahasiswa pada skala tidak puas (3,08%), kurang puas (15,64%), puas (17,13%), dan sangat puas (64,15%). Pesentase kepuasan mahasiswa terhadap penyampaian materi yang dilakukan dosen K3 dengan jumlah mahasiswa pada skala tidak puas (5,00%), kurang puas (18,78%), puas (18,24%), dan sangat puas (57,98%). Presentase kepuasan mahasiswa terhadao materi perkuliahan untuk dosen K3 jumlah mahasiswa pada skala tidak puas (18,25%), kurang puas (18,78%), puas (17,90%), dan sangat puas (44,98%). Presentase kepuasan mahasiswa pada faktor evaluasi perkuliahan untuk dosen, jumlah mahasiswa pada skala tidak puas (21,75%), kurang puas (11,37%), puas (20,9%), dan sangat puas (45,98%)
Perilaku Pemeriksaan Rutin Kadar Gula Darah pada Penderita Diabete Hartini, Supri
Husada Mahakam Vol 3 No 7 (2014): Mei 2014
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.676 KB)

Abstract

Keberhasilan pemantauan kadar gula bergantung pada perilaku pen-derita diabetes mellitus dalam menjalaninya. Perilaku kesehatan dipengaruhi oleh bagaimana seseorang percaya pada kemampuannya dalam menjalani kehidupan, psikososial, dukungan keluarga dan tingkat pengetahuan. Tujuan penelitaian ini untuk menganalisa hubungan faktor-faktor determinan perilaku penderita diabetes mellitus melakukan pemeriksaan rutin kadar gula darah di laboratorium RSUD. A.W. Syahranie Samarinda Tahun 2013. Desain penelitian yang digunakan ada-lah obsevasional dengan rancangan cross sectional study, pengambilan sampel secara random sampling  pada penderita diabetes di laboratorium sebanyak 142 responden. Hasil Penelitian menunjukan bahwa umur   P-value 0,003, pendidikan   P-value 0,049, penghasilan  P-value 0,003, pengetahuan  P-value 0,019 dan si-kap P-value 0,001. Responden penderita Diabetes dengan umur ≥ 45 tahun, pendidikan perguruan tinggi, penghasilan tinggi, pengetahuan cukup dengan si-kap yang setuju memeriksakan kadar gula darah  mempunyai peluang 10,56% untuk rutin melakukan pengukuran kadar gula darah
Hubungan HBA1c Terhadap Kadar Glukosa Darah Pada Penderita Diabetes Mellitus di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda Hartini, Supri
Husada Mahakam Vol 4 No 3 (2016): November 2016
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes Kalimantan Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.971 KB)

Abstract

Kadar HbA1c yang semakin tinggi menimbulkan  komplikasi. Diabetes Control and Complications Trial (DCCT) dan United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS) mengungkapkan bahwa penurunan HbA1c akan banyak sekali memberikan manfaat. Setiap penurunan HbA1c sebesar 1% akan mengurangi risiko kematian akibat diabetes sebesar 21%, serangan jantung 14%, komplikasi mikrovaskular 37% dan penyakit vaskuler perifer 43%, untuk itu pada penyandang Diabetes kadar HbA1c  ditargetkan kurang dari 7%. Tolak ukur terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1c dalam darah. Pemeriksaan kadar HbA1c memiliki banyak keunggulan dibanding pemeriksaan glukosa darah, antara lain tidak perlu puasa, tidak dipengaruhi perubahan gaya hidup jangka pendek, lebih stabil dalam suhu kamar dibanding glukosa plasma. Tolak ukur terkendali tidaknya DM adalah dengan memeriksa HbA1c dalam darah. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan kadar HbA1c dengan kadar glukosa darah pada penderita DM  rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jenis penelitian ini adalah survei  analitiki dengan desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain cross-sectional  untuk mengetahui menghubungkan kadar Hba1c dengan kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Melitus pasien rawat jalan di RSUD. Abdul Wahab Syahranie Samarinda, semua responden DM yang memeriksakan kadar HBA1c, glukosa darah puasa atau sewaktu di bulan September 2016. Terdapat hubungan antara kadar HBA1c  terhadap kadar gula darah puasa (GDP) dan gula darah sewaktu (GDS) dengan nilai p-Value 0,01<0,05. Kenaikan kadar HBA1c akan mempengaruhi kadar glukosa darah puasa dan sewaktu
UJI KUALITAS SERUM SIMPANAN TERHADAP KADAR KOLESTEROL DALAM DARAH DI POLTEKKES KEMENKES KALTIM Hartini, Supri; Suryani, Maria Eka
Jurnal Ilmiah Manuntung Vol 2 No 1 (2016): Jurnal Ilmiah Manuntung
Publisher : jurnal ilmiah manuntung akademi farmasi samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.469 KB) | DOI: 10.51352/jim.v2i1.49

Abstract

Clinical Chemistry Examination Guidelines stated several factors may affecting the stability of the specimen i.e. contaminant germs and chemicals, exposure to sunlight, the effects of temperature and metabolism of living cells such as blood cells. Blood specimens should be stored in the form of serum in a refrigerator at a temperature of 2-80 C. This study aimed to compare cholesterol levels of serum with no erythrocyte and with erythrocytes during storage for 3 and 9 days at 2-8ºC. This is an analytical survey to compare cholesterol levels in serum blood during storage. Data was analyzed using Independent Sample t-test. The result showed value p (0.410) is greater than α (0.05), so there is no correlation between serum with erythrocytes and with no erythrocytes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C stored for 3 days and the p-value (0.162) is greater than α (0.05) then pat concluded that there was no influence of serum with erythrocytes and without erythrocytes to changes in cholesterol at a temperature of 2-8 0C during storage of 9 days
PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN WHOLE BLOOD TERHADAP KADAR HEMATOKRIT BERDASARKAN KLASIFIKASI ANEMIA DI RSUD INCHE ABDOEL MOEIS SAMARINDA Pebrianti, Vika; Hartini, Supri; Rica, Fitri Nur
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 4 (2024): Volume 11 Nomor 4
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i4.12086

Abstract

Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat terbesar di dunia dan di Indonesia terutama bagi kelompok wanita. Tujuan penelitian ini pengukur kadar hematokrit dari Whole Blood yang segera, penyimpanan 4 jam dan menganalisis hasil diperiksaan dari dua perlakuan pada pasien anemia di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda. Jenis  penelitian yang digunakan adalah true eksperimental dengan desain one-group pretest-postest design. Populasi dalam penelitian ini ialah pasien anemia di RSUD Inche Abdoel Moeis Samarinda yaitu 28 pasien. Analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah univariat dan analisis bivariat. Hasil penelitian penyimpanan 4 jam  didapatkan 28 responden hasil hematokritnya meningkat dan tidak ada perubahan. Hasil uji Kruskal-Wallis p 0,542 (p value >0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh penyimpanan yang signifikan/bermakna.
GAMBARAN NILAI LAJU ENDAP DARAH PEROKOK AKTIF DENGAN MASA MEROKOK LIMA TAHUN SAMPAI LEBIH DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BUKUAN RT 13 Muliyanto, Risky; Hartini, Supri; Saputri, Maulida Julia
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 11, No 2 (2024): Volume 11 Nomor 2
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v11i2.12087

Abstract

Asap rokok mengandung sekitar 4000 senyawa kimia yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia. Kandungan senyawa pada asap rokok dapat menyebabkan berbagai respon inflamasi. Apabila inflamasi telah terjadi maka dapat ditandai dengan peningkatan laju endap darah. Laju endap darah adalah kecepatan pengendapan eritrosit dari suatu sampel darah yang diperiksa dalam suatu alat tertentu yang dinyatakan dalam mm/jam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran nilai laju endap darah perokok aktif dengan masa merokok lima tahun sampai lebih.Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan rancangan desain cross sectional. Populasi dalam penelitian ini ialah seorang perokok aktif yang merokok lebih dari lima tahun di Kelurahan Bukuan RT. 13 yaitu 37 responden dengan sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi dengan menggunakan metode Total Sampling. Hasil penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil abnormal tertinggi berdasarkan lamanya merokok 21-30 tahun sebanyak 16% dan hasil normal terbanyak pada durasi lama merokok 5-10 tahun sebanyak 35%. Berdasarkan jumlah rokok per hari, hasil abnormal tertinggi pada perokok berat >20 batang sebanyak 22% dan hasil normal tertinggi pada perokok ringan 1-10 batang sebanyak 22%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kebiasaan merokok dapat mempengaruhi nilai laju endap darah.
OBSERVASI HASIL PEMERIKSAAN DARAH RUTIN PADA LANSIA DIABETES MELITUS DI KLINIK ISLAMIC CENTER SAMARINDA Triana, Nadya Nur; Hartini, Supri; Rica, Fitri Nur
Jurnal Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Vol 10, No 12 (2023): Volume 10 Nomor 12
Publisher : Prodi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jikk.v10i12.12082

Abstract

Abstrak: Observasi Hasil Pemeriksaan Darah Rutin Pada Lansia Diabetes Melitus Di Klinik Islamic Center Samarinda. Diabetes melitus merupakan suatu penyakit yang banyak diderita oleh masyarakat di dunia dan di Indonesia. Prevalensi diabetes melitus di Indonesia telah mengalami peningkatan yaitu sebesar 0,5 persen yang mana ditahun 2013 prevalensi diabetes melitus sebesar 1,5 persen dan mengalami peninngkatan hingga menjadi 2 persen. Kadar glukosa darah yang tinggi akan mempengaruhi sel-sel darah merah dan dapat menimbulkan perubahan-perubahan pada organ-organ tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah sel leukosit, eritrosit, trombosit, kadar hemoglobin dan kadar hematoktrit pada lansia diabetes melitus di Klinik Islamic Center Samarinda. Diabetes melitus juga dapat menimbulkan komplikasi kronik yaitu nefropati (gangguan fungsi ginjal) yang angka kejadiannya dapat diprediksikan cukup tinggi sekitar 20-40 persen. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan crosssectional yang merupakan pengumpulan data yang dilakukan sekaligus dalam waktu tertentu dan hanya dilakukan satu kali pendataan pada semua variabel yang diteliti. Penelitian ini dilakukan di Klinik Islamic Center Samarinda dengan metode automatic menggunakan alat hematology analyzer. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan hasil pada pemeriksaan darah rutin yang termasuk pemeriksaan sel leukosit, sel eritrosit, sel trombosit, kadar hemoglobin, dan kadar hematokrit didapatkan hasil yang normal. Dapat disimpulkan bahwa hasil pemeriksaan darah rutin pada lansia diabetes melitus di Klinik Islamic Center Samarinda yaitu normal.
GAMBARAN FAAL HATI PADA PENDERITA DIABETES MELITUS BERDASARKAN NILAI SGOT DAN SGPT Hartini, Supri; Khotimah, Cantika Khusnul; Kusumawati, Nursalinda
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 8, No 1 (2024): JANUARI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v8i1.21931

Abstract

Diabetes Melitus (DM) adalah sekelompok penyakit metabolik yang ditandai dengan tingginya kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kelainan dalam sekresi insulin, kerja insulin, atau keduanya. Jika tidak terkendali, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk hipertensi, neuropati diabetik, penyakit ginjal, penyakit jantung, stroke, dan gangguan hati. Untuk menilai kerusakan pada hati, enzim SGOT (Serum Glutamat Oksaloasetat Transaminase) dan SGPT (Serum Glutamat Piruvat Transaminase) sering digunakan. Kebaruan penelitian ini karena tempat penelitian dan kriteria responden yang mengidap diabetes melitus lebih dari 5 tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran tentang faal hati pada penderita diabetes melitus berdasarkan nilai SGOT dan SGPT di Klinik Islamic Center Samarinda. Penelitian dilakukan dengan rekomendasi uji etik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dengan nomor uji etik 105/KEPK-AWS/V/2023. Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan desain cross-sectional. Sampel diambil dari populasi penderita diabetes melitus dihitung menggunakan rumus Slovin sehingga diperoleh 45 sampel. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal yaitu SGOT dan SGOT pada penderita diabetes melitus. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, yang memberikan gambaran statistik tentang variabel yang diteliti. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 29 responden (64,44%) memiliki kadar SGOT yang meningkat, sementara 16 responden (35,56%) memiliki kadar SGOT dalam batas normal. Sebanyak 41 responden (91,11%) memiliki kadar SGPT dalam batas normal, sedangkan 4 responden (8,89%) menunjukkan peningkatan kadar SGPT. Kesimpulannya terdapat kenaikan kadar SGOT dan SGPT pada penderita diabetes melitus di Klinik Islamic Center Samarinda.
ANALISIS KADAR HEMOGLOBIN MAHASISWA DENGAN KEBIASAAN SARAPAN Hartini, Supri; Prihandono, Dwi Setiyo; Gustiani, Dinda
Journal Health & Science : Gorontalo Journal Health and Science Community Vol 8, No 1 (2024): JANUARI: JOURNAL HEALTH AND SCIENCE : GORONTALO JOURNAL HEALTH AND SCIENCE COMMU
Publisher : Gorontalo State University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/gojhes.v8i1.21929

Abstract

Dalam penyediaan gizi masyarakat, Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah yang besar. Kebiasaan sarapan terkadang sering diabaikan pada setiap orang khususnya remaja. Melewatkan sarapan menyebabkan hilangnya energi dan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis hemoglobin. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kadar hemoglobin adalah asupan gizi. Ditandai dengan kadar hemoglobin rendah menjadi faktor adanya anemia karena rendahnya cadangan zat besi. Kebaruan penelitian ini karena menganalisis kadar hemoglobin mahasiswa dengan kebiasaan sarapan. Tujuan pada penelitian ini untuk mengetahui Menganalisis Kadar Hemoglobin pada Mahasiswa Dengan Kebiasaan Sarapan di Jurusan Teknologi Laboratorium Medis Poltekkes Kemenkes Kaltim. Penelitian dilakukan dengan rekomendasi uji etik RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda No.101/KEPK-AWS/V/2023 di Laboratorium Hematologi Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis. Jenis penelitian yang digunakan deskriptif dengan desain cross sectional. Variabel penelitian ini kebiasaan sarapan dan kadar hemoglobin. Jumlah sampel yang dibutuhkan 163 sampel dari jumlah populasi menggunakan rumus slovin. Analisa data dilakukan secara univariat satu variabel pada hasil pengukuran kebiasaan sarapan dan kadar hemoglobin. Hasil pemeriksaan laboratorium dalam penelitian ini menunjukkan bahwa mahasiswa dengan kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang normal sebanyak 86 mahasiswa dan terdapat 2 mahasiswa dengan kebiasaan sarapan memiliki kadar hemoglobin yang rendah. Adapun mahasiswa dengan tidak kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang rendah sebanyak 61 mahasiswa dan terdapat 14 mahasiswa dengan tidak kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin yang normal. Kesimpulannya mahasiswa dengan kebiasaan sarapan pagi memiliki kadar hemoglobin normal.
Gambaran Pengelolaan Sediaan Farmasi Dan Bahan Medis Habis Pakai Di Puskesmas Binanga Kabupaten Mamuju Askur, Askur; Hartini, Supri; Subaeri, Abdul Holik; Fidelsia, Fidelsia
Jurnal Farmaku (Farmasi Muhammadiyah Kuningan) Vol. 9 No. 1 (2024): Volume 9 Nomor 1 Maret 2024
Publisher : STIKes Muhammadiyah Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55093/jfarmaku.v9i1.567

Abstract

Perbekalan farmasi merupakan komponen penting dari suatu pelayanan kesehatan, oleh karena itu diperlukan pengelolaan yang benar, efektif dan efisien secara berkesinambungan Pengelolaan sediaan farmasi di Puskesmas meliputi perencanaan, permintaan, penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pemusnahan dam penarikan, pengendalian, pencatatan dan pelaporan, serta pemantauan dan evaluasi. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai di puskesmas Binanga. Penelitian ini menggunakan metode observasi dengan pendekatan deskriptif, wawancara dan kuisioner kepada pengelola obat Puskesmas sebagai data primer. Perencanaan dan permintaan sediaan farmasi dilakukan berdasarkan laporan yang telah dibuat setiap bulannya, penerimaan sediaan farmasi dilihat dari kuantitasnya tidak selalu diterima sesuai dengan permintaan puskesmas ke UPDT Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, dalam penyimpanan sediaan farmasi dilakukan dengan menggunakan sistem FEFO, pendistribusian dilakukan oleh puskesmas ke jaringan-jaringan dan ke sub-sub unit yang ada, pemusnahan dan penarikan sediaan farmasi belum pernah dilaksanakan di puskesmas, pengendalian dilakukan sesuai dengan pedoman, pencatatan dan pelaporan juga dilakukan dengan baik di Puskesmas sesuai dengan pedoman, pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh kepala puskesmas. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu didapatkan bahwa pengelolaan sediaan farmasi di puskesmas Binanga sudah dilakukan dengan baik namun memang sumber daya manusia di bagian kefarmasian puskesmas masih kurang dan hal tersebut sering membuat tenaga yang ada kewalahan dalam proses pengelolaan tersebut.