Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Sosialisasi Pengaruh Teknologi dalam Pendidikan di Era Globalisasi di Sekolah Dasar (SD) Swasta HKI 3 Pematangsiantar: Socialization of the Effect of Technology in Education in the Era of Globalization in Private Elementary Schools (SD) HKI 3 Pematangsiantar Firinta Togatorop; Daulat Nathanael Banjarnahor; Doris Yolanda Saragih
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol. 1 No. 2 (2022): Juni: Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (488.012 KB) | DOI: 10.55606/jpmi.v1i2.232

Abstract

Tujuan Pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kecerdasan dibutuhkan oleh setiap orang untuk menghadapi zaman yang telah memasuki era globalisasi karena tanpa kita sadari ilmu pengetahuan sudah semakin berkembang dari masa ke masa. Perkembangan ilmu pengetahuan ini mendukung untuk terciptanya teknologi yang perkembangannya sangat pesat Pendidikan di era globalisasi dapat diartikan sebagai integrasi pendidikan nasional ke dalam dunia pendidikan. Di era globalisasi, kemajuan bangsa sangat ditentukan oleh pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi. Teknologi yang berkembang saat ini telah memasuki era digital, dimana segala bidang telah memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan, termasuk dalam bidang pendidikan. Teknologi pendidikan adalah suatu sistem yang digunakan untuk mendukung pembelajaran agar tercapai hasil yang diinginkan. Peran teknologi dalam pendidikan diimplementasikan dalam penggunaan media pembelajaran, perangkat administrasi, dan sumber belajar. Dampak positif penerapan teknologi dalam dunia pendidikan adalah lebih efisien dari segi waktu, biaya, logistik dan masalah kelembagaan lainnya, sedangkan dampak negatifnya adalah teknologi dapat mengubah kehidupan masyarakat.
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Upaya Meningkatkan Kepatuhan Hukum Masyarakat Sejak Dini Daulat Nathanael Banjarnahor; Firinta Togatorop; Doris Yolanda Saragih
JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT INDONESIA Vol. 2 No. 1 (2023): Februari : Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jpmi.v2i1.1145

Abstract

Merujuk pada konstitusi Indonesia, Indonesia adalah negara hukum. Sebagai konsekuensinya, maka aturan atau norma hukum harus dipatuhi dan ditegakkan oleh dan untuk seluruh warga negara atau masyarakat tanpa terkecuali dari orang dewasa hingga anak-anak. Namun fakta yang dapat dilihat adalah pada masa saat ini bahwa banyak terjadi permasalahan terkait menurunnya moralitas (dekadensi moral) dari para kawula muda hingga bahkan anak-anak yang berujung pada terjadinya pelanggaran hukum. Hal ini juga terlihat di kota Pematang Siantar, khususnya di sekolah sasaran pelaksanaan tri dharma Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) yaitu SD Swasta HKI 3 Pematangsiantar yaitu terjadinya dekadensi moral pada anak-anak yang dapat dilihat dari beberapa siswanya masih ada yang sulit untuk diatur ketika berada di lingkungan sekolah sebagai efek rasa hormat pada guru menurun, ada yang berkelahi, ada yang melakukan tindakan perundungan, serta sudah ada siswa yang terpapar pornografi. Solusi atas permasalahan yang ditemui adalah dengan melakukan pengenalan hingga penguatan profil pelajar pancasila yang telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024. Pengenalan hingga penguatan tersebut bermanfaat agar para siswa memahami dan mulai menumbuhkan sikap atau karakter yang patuh dan sadar hukum, dan hal ini berkontribusi untuk menghasilkan generasi penerus yang berkarakter baik. Kegiatan PkM ini dilaksanakan dengan durasi waktu 1 hari, pada hari rabu, tanggal 30 November 2022 dengan metode ceramah diselingi diskusi, dilanjutkan dengan simulasi role playing sebagai contoh dari penjelasan materi ceramah, dan diakhiri dengan kuis berhadiah alat tulis bagi siswa yang dapat menjawab pertanyaan seputar materi ceramah dengan baik dan benar.
Peranan Sekolah dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba di Kalangan Pelajar Daulat Nathanael Banjarnahor; Firinta Togatorop; Doris Yolanda Saragih
Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat Vol. 1 No. 3 (2023): Juli : Pandawa : Pusat Publikasi Hasil Pengabdian Masyarakat
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61132/pandawa.v1i3.69

Abstract

The drugs problem in Indonesia is still complex and urgent. This is important because, in the last 10 years, this drug problem has been rife and has become news in various media so it has become widespread. Evidence that can be seen together is the continued increase in the number of drug abusers or addicts significantly, accompanied by an increase in the number of disclosures of drug crime cases, which have increasingly varied patterns and the larger and more complex the networks or syndicates. Drug trafficking has spread to many groups, ranging from adults, teenagers, students, and even children. The purpose of carrying out Community Service Activities is to build an introduction and understanding of the types and dangers of drugs and what role schools can play in preventing drug abuse among students. PkM activities are carried out for 1 day, namely on Wednesday 12 July 2023, and are carried out using the method of raising awareness or increasing understanding of a problem in the form of activities in the form of counseling or material lectures aimed at students and the school with the title "The Role of Schools in Efforts Prevention of Drug Abuse among Students". The counseling or lecture method interspersed with discussions was chosen by the team as the most effective method for introducing and strengthening understanding of the dangers of drugs to school officials and students. Narkoba is an abbreviation of Narcotics, Psychotropics, and Addictive Materials. In various kinds of literature, it is explained that the notion of narcotics is a substance/substance that can affect a person's psychological/psychological condition (thoughts, feelings, and behavior) and can cause physical and psychological dependence. Regarding the role of the school in efforts to prevent drug abuse among students, it is divided into two forms, namely the role of the school (the school) and the role of students who can collaborate with the school.
MBKM: Implementasi Kampus Mengajar Angkatan 7 di SD Negeri No 091261 Perkebunan Bangun Kabupaten Simalungun Tiarma Intan Marpaung; Yanty Maria Rosmauli Marbun; Herlina Hotmadinar Sianipar; Bernieke Anggita Ristia Damanik; Christian Neni Purba; Firinta Togatorop; Daulat Nathanael Banjarnahor; Melvin Melanthon Simanjuntak
JURIBMAS : Jurnal Hasil Pengabdian Masyarakat Vol 3 No 1 (2024): Juli 2024
Publisher : LKP KARYA PRIMA KURSUS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62712/juribmas.v3i1.258

Abstract

Tujuan dilaksanakannya program Kampus Mengajar adalah terciptanya kolaborasi antara mahasiswa dan guru di lapangan untuk membantu proses pengajaran di sekolah dasar. Program Kampus Mengajar merupakan salah satu bentuk aktivitas dari pelaksanaan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Fokus dalam tulisan ini adalah melihat implementasi dari program Kampus Mengajar sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan di SD Negeri No 091261 Perkebunan Bangun Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Metode penelitian yang dilakukan berupa pendekatan kualitatif. Subjek penelitian adalah siswa, guru, dan kepala sekolah yang ada di sekolah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan program Kampus Mengajar sangat membantu dalam pelaksanaan tugas-tugas yang ada di SD Negeri No 091261 Perkebunan Bangun, hal ini dapat dilihat dari aktivitas kolaborasi yang dilakukan antara mahasiswa dan guru, diantaranya: (1) membantu proses pembelajaran, (2) membantu adaptasi teknologi, dan (3) membantu administrasi sekolah.