Aryana, I Made Putra
Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mendalami Konsepsi Ketuhanan dan Jiwa dalam Kitab Itihasa Aryana, I Made Putra; Arta, Putu Eddy Purnomo; Supadmini, Ni Kadek; Prathiwi, Kadek Jayanthi Riva
Sphatika: Jurnal Teologi Vol 12, No 1 (2021)
Publisher : Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25078/sp.v12i1.1878

Abstract

This article aims to find out the basics of Hindu teachings contained in the book Itihasa.aThe Hindu teachings include the concept of Divinity, the concept of the soul and the concept of Moksa.This article is written using the library method and in-depth study of the literature.Itihāsa is Hindu literature that tells the story of the heroism of Hindu knights in the past and is peppered with religious philosophies, mythology, and supernatural beings.Itihasa means this has happened so.Itihasa consists of two epics, namely Ramayana which consists of seven parts and Mahabarata which consists of 18 parts.The concept of Divinity in the Ramayana book mentions many gods, but is categorized as monotysm because they believe in one God who is supreme among all the gods.Divinity in the Mahabharata is closely related to Divine knowledge in the Upanisad, Pancasikha, Samkya, Yoga, Pancaratra, Vaisesika, and Vedanta.Jiwa or Atman in Itihasa is the deepest manifestation of each person.The soul is causeless and unchanging.
PETA KONSEP PERKEMBANGAN AGAMA HINDU: PEMAHAMAN AWAL PENDIDIKAN AGAMA HINDU Aryana, I Made Putra; Wulandari, Ida Ayu Gde
GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU Vol 8, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Hindu Negeri I Gusti Bagus Sugriwa Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui sumber historis pemetaan sejarah perkembangan agama Hindu, dari mulainya perkembangan agama Hindu itu sendiri sampai dengan sekarang. Penulisan artikel ini menggunakan metode kepustakan dan studi mendalam terhadap pustaka. Lembah sungai Sindhu di India adalah tempat awal perkembangan agama Hindu. Agama Hindu sebenarnya merupakan Sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan bangsa Arya dengan kebudayaan bangsa Dravida. Hubungan dagang antara masyarakat Nusantara dengan para pedagang dari wilayah Cina dan India yang menyebabkan adanya asimilasi budaya, sehingga agama Hindu lambat laun mulai berkembang di Nusantara. Dengan adanya akulturasi dan budaya yang diakui di tingkat nasional sebagai agama yang resmi, muncul berbagai standar prilaku keagamaan Hindu di Indonesia khususnya Bali, antara lain: Tri Kerangka Agama Hindu, Panca Sradha, Panca Yadnya, Tri Sandya, Kramaning Sembah, Dainika Upasana, Nista Madya Utama dan Desa kala Patra serta Tri Hita Karana. Secara historis, penulisan seluruh ajaran Hindu bersumber pada kitab Veda, yaitu Sruti, Smrti, Sila, Acara, dan Atmanastusti. Sikap religius filosofis umat Hindu selalu berevolosi dan berkembang secara terbuka dan berkelanjutan di mana Hindu itu berkembang sesuai dengan keadaan alam social dan budaya dengan tetap berpegang teguh pada ajaran Weda sebagai sumber ajarannya.