Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Uji Sensitivitas Dan Spesifitas Penemuan Basil Gram Negatif Dengan Pengecatan Gram Sebagai Diagnosis Penyaring Infeksi Saluran Kemih SITI ZAETUN
Jurnal Analis Medika Biosains (JAMBS) Vol 2, No 1 (2015): JURNAL ANALIS MEDIKA BIOSAINS (JAMBS)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32807/jambs.v2i1.34

Abstract

Uji tapis bukan untuk mendiagnosis tapi untuk menyaring hasil positif dan negatif suatu pemeriksaan, bagi yang  positif dilakukan pengobatan intensif agar tidak menular. Uji tapis pada umumnya bukan merupakan uji diagnostik dan oleh karenanya memerlukan tindak lanjut yang cepat dan pengobatan yang tepat pula. Tujuan penelitian ini ialah mengetahui nilai sensitivitas dan spesifitas penemuan basil gram negatif dengan pengecatan gram sebagai  diagnosis penyaring infeksi saluran kemih. Penelitian ini merupakan suatu penelitian cross sectional. Subjek penelitian adalah semua Mahasiswi berusia sekitar 18-20 tahun yang sedang mengikuti pendidikan di Jurusan Analis kesehatan Mataram diambil secara consecutive sampling. Pemeriksaan kultur urin sebagai Gold Standard terdapat 8 sampel positif bakteri dan 69 negatif, Pemeriksaan Gram urin tanpa centrigugasi 9 positif 76 negatif sebenarnya Pemeriksaan Lekositouria sedimen urin 15 positif sebenarnya, dan 62 negatif. Dari hasil pemeriksaan maka dibuat tabel 2 x 2 untuk mencari nilai Sensitivitas dan Spesifitas masing-masing pemeriksaan Sensitifitas 75,05 % Spesifisitas 80,51,43%.
DAYA HAMBAT GETAH TANAMAN JARAK TINTIR (Jatropha Multifida Linn) TERHADAP PROSES PENYEMBUHAN LUKA DI TINJAU DARI HASIL PEMERIKSAAN CLOTTING TIME Siti Zaetun
Jurnal Kesehatan Prima Vol 8, No 2 (2014): Jurnal Kesehatan Prima
Publisher : poltekkes kemenkes mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (0.272 KB) | DOI: 10.32807/jkp.v8i2.52

Abstract

Abstract: One of the herbs that can help in healing this wound is Jatropha (Jatropha multifida Linn). Jatropha sap is often used as an adjuvant in the treatment of injuries to the outside of the skin (Anonymous, 2010). The purpose of this study was to determine how different the results of blood clotting time with and without the addition of plant sap tintir Jatropha (Jatropha multifida Linn) "so that the sap of the plant determine the effectiveness of Jatropha tintir (Jatropha multifida Linn) is to help accelerate the process of wound healing. This research experiment is apparent that cross-sectional. Resulting data were analyzed with the Mann-Whitney Test Test. The results showed the mean clotting time results in venous blood samples without the addition of plant sap jatropha tintir (Jatropha multifida Linn) is 6.30 minutes, or approximately 6 minutes 18 seconds. The mean results of CT (clotting time) on venous blood samples with the addition of plant sap jatropha tintir (Jatropha multifida Linn) was 1.56 minutes, or approximately 1 minute 34 seconds. Test statistics indicate p = 0.000 <α (0.05) which means that there is a significant difference between the results of a CT (clotting time) Lee White method on blood samples without the addition of plant sap tintir jatropha (Jatropha multifida Linn) and with the addition of plant sap tintir  Jatropha (Jatropha multifida linn).  
Pemanfaatan Teh Daun Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Kadar Kolesterol Total, Trigliserida Dan Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Dengan Hipertensi Utari Rizki Rahmayanti; I Gusti Ayu Nyoman Danuyanti; Siti Zaetun
Anakes : Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan Vol 8, No 2 (2022): Anakes: Jurnal Ilmiah Analis Kesehatan
Publisher : Universitas Mohammad Husni Thamrin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37012/anakes.v8i2.535

Abstract

AbstrakDiabetes mellitus (DM) merupakan penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia dan hiperlipidemia. Yang dimana merupakan faktor resiko terjadinya hipertensi. Makanan yang dapat menurunkan kolesterol, trigliserida dan glukosa darah adalah bahan makanan yang mengandung zat flavonoid dan saponin yang terdapat dalam teh daun sirsak. Artikel ini bertujuan untuk mengetahui manfaat pemberian teh daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap kadar kolesterol total, trigliserida dan glukosa darah pada pasien diabetes melitus dengan hipertensi. Desain penelitian ini adalah kuasi eksperimental menggunakan One group pretest-posttest dengan jumlah sampel 10 orang responden. Data yang dikumpulkan berupa data hasil pemeriksaan kadar kolesterol total, trigliserida dan glukosa darah sebelum dan setelah pemberian teh daun sirsak. Rerata hasil pemeriksaan kadar kolesterol total setelah pemberian teh daun sirsak adalah 141.8 mg/dL menurun dibandingkan sebelum pemberian yaitu 182,1 mg/dL (penurunan sebesar 40,3 mg/dL atau 22,13%). Rerata hasil pemeriksaan trigliserida setelah pemberian adalah 172,1 mg/dL menurun dibandingkan sebelum pemberian yaitu 647 mg/dL (penurunan sebesar 474,9 mg/dL atau 73,40%) dan rerata hasil pemeriksaan glukosa setelah pemberian adalah 209,1 mg/dL menurun dibandingkan sebelum yaitu 341,1 mg/dL (Penurunan sebesar 132 mg/dL atau 38,69%). Sehingga pemberian teh daun sirsak selama 30 hari dapat menurunkan kadar kolesterol total, trigliserida dan glukosa darah pada pasien diabetes melitus dengan hipertensi.Kata kunci : Diabetes mellitus, glukosa darah, kolesterol total, teh daun sirsak, trigliserida
PEMANFAATAN PRODUK OLAHAN BAHAN ALAM (Teh Bayam merah, Amaranthus tricolor L) DALAM MENINGKATKAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI KELURAHAN DASAN CERMEN MATARAM Urip Urip; Pancawati Ariami; Siti Zaetun
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (238.513 KB) | DOI: 10.35746/bakwan.v1i2.173

Abstract

Abstract Red spinach is one type of spinach variety, is a vegetable source of iron, besides containing vitamin A, vitamin C, and calcium, it also contains carotenoids and flavonoids which are active substances with antioxidant properties. The leaves and roots of red spinach are used by people as a breast milk booster, as a urine laxative, some use it as a blood enhancer. The use of red spinach in the form of tea makes it easier for the community, especially pregnant women, to increase the low Hb level which results in disruption of daily activities. This community service activity aims to increase public understanding of the benefits of red spinach tea in increasing hemoglobin in pregnant women in the Dasan Cermen village and monitoring the health development of pregnant women by increasing hemoglobin levels and giving red spinach tea. Red spinach tea is given to pregnant women for one month, Hb levels of pregnant women are checked again for monitoring and. The data obtained were described and analyzed descriptively and analytically. From the results of the intervention, it can be concluded that the average Hb level of pregnant women in Dasan Cermen Village before and after the red spinach tea intervention did not show a significant difference (p = 0.171 > = 0.05) Keywords: red spinach tea, Hb . levels Abstrak Bayam merah adalah salah satu jenis dari varietas bayam, merupakan sayuran sumber zat besi, selain mengandung vitamin A, vitamin C, dan kalsium, juga mengandung karotenoid dan flavonoid yang merupakan zat aktif dengan khasiat antioksidan. Daun maupun akar bayam merah digunakan orang sebagai pelancar ASI, peluruh air seni ada juga yang menggunakan sebagai penambah darah. Pemanfaatan bayam merah dalam bentuk teh mempermudah masyarakat, terutama ibu hamil dalam meningkatkan rendahnya kadar Hb yang berakibat pada terganggunya aktivitas sehari-hari. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat teh bayam merah dalam meningkatkan Hemoglobin pada ibu hamil di kelurahan Dasan Cermen dan memantau perkembangan kesehatan ibu hamil dengan meningkatnya kadar Hemoglobin serta pemberian teh bayam merah. Teh bayam merah diberikan pada ibu hamil selama satu bulan, Kadar Hb ibu hamil dicek kembali untuk monitoring dan. Data yang didapatkan dijabarkan dan dianalisis secara deskriptif dan analitik. Dari hasil hasil mintervensi dapat disimpulkan rata kadar Hb Wanita hamil di Kelurahan Dasan Cermen sebelum dan setelah di berikan intervensi teh bayam merah tidak menunjukan perbedaan yang signifikan (p= 0,171 > α = 0.05) Kata kunci: teh bayam merah, kadar Hb