Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

HEALTH PROMOTION BY TEACHING DUAL TASK EXERCISE AND EMPOWERING CADRES ON GAIT IMPROVEMENTAS WELL AS THE BALANCE OF THE ELDERLY IN GOWA REGENCY Erawan, Tiar; Agussalim, Agussalim; Nugraha, Rahmat
International Journal of Engagement and Empowerment (IJE2) Vol. 3 No. 3 (2023): International Journal of Engagement and Empowerment
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/ije2.v3i3.125

Abstract

Walking and balance disorders are the most common causes of falls in the elderly and often lead to injury and disability, Gait and balance disorders are usually multifactorial and require a comprehensive examination to determine contributing factors and appropriate interventions. Most of the gait changes that occur in the elderly are related to underlying medical conditions, walking and balance disorders should not be viewed simply as inevitable consequences of aging. Early identification of gait and balance disorders and determination of appropriate interventions can prevent dysfunction and loss of independence. This community service is carried out in Gowa Regency,  South Sulawesi Province. The intervention  given to the elderly is to provide and teach how to carry out dual task exercise interventions  in postural control, carry out health promotion and empowerment of cadres are given in the right way and carried out continuously  to improve the gait and balance of the elderly in Gowa Regency
PERBEDAAN PENGARUH PNF DAN A-AROM EXERCISE TERHADAP PENINGKATAN KEKUATAN OTOT PASIEN HEMIPARESIS POST STROKE ISKEMIK: Different Effect Of PNF And A-AROM Exercise On Increased Muscle Strength Of Ischemic Hemiparesis Post Stroke Patients Timow, Kristian; Saadiyah, Sri; Thahir, Muh; Nugraha, rahmat; Ahmad, Hasnia
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.44

Abstract

Latar belakang : Stroke Iskemik merupakan kondisi klinis yang terjadi akibat adanya penyumbatan di pembuluh darah otak sehingga merusak jaringan dibagian tertentu pada otak. Metode : Penelitian quasi eksperimental dengan desain two group pre test – post test, bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Dilaksanakan di Klinik Inggit Medical Centre dengan sampel sebanyak 34 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi, di randomisasi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan I yang diberikan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan kelompok perlakuan II yang diberikan Active-Assistive ROM Exercise. Hasil : Analisis uji wilcoxon test diperoleh p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,008 untuk AGB pada kelompok perlakuan I, dan p = 0,014 untuk AGA dan p = 0,046 untuk AGB pada kelompok perlakuan II, yang berarti bahwa ada pengaruh yang bermakna Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) dan Active-Assistive ROM Exercise terhadap peningkatan kekuatan otot. Kemudian, berdasarkan uji Mann-Whitney di peroleh nilai p = 1,000 untuk AGA dan p = 0,279 untuk AGB, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan I dan kelompok perlakuan II. Kesimpulan : Latihan Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF) tidak lebih efektif daripada Active-Assistive ROM Exercise dalam menghasilkan peningkatan kekuatan otot pada pasien hemiparesis post stroke iskemik. Kata Kunci : Proprioceptive Neuromuscular Facilitation (PNF), Active-Assistive ROM Exercise, Hemiparesis, Stroke Iskemik.
PENERAPAN SHORTWAVE DIATHERMY, MANUAL CORRECTION LATERAL SHIFT DAN CORE STABILITY PADA LUMBAR RADICULOPATHY: Application Of Shortwave Diathermy, Manual Correction Lateral Shift And Core Stability In Lumbar Radiculopathy Sudaryanto, Sudaryanto; arpandjaman, Arpandjaman; Ainun, Ainun; Nugraha, Rahmat; Lestari, Virny Dwiya
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.48

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penerapan Shortwave Diathermy, Manual Correction Lateral Shift dan Core Stability pada Lumbar Radiculopathy di RSAD TK II Pelamonia Makassar. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam pada 1 jenis kasus terhadap 2 sampel. Modalitas yang digunakan adalah shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability, sedangkan evaluasi yang digunakan untuk melihat kemajuan terapi adalah nyeri (VAS), Derajat SLR (goniometer), dan kemampuan aktivitas fungsional Oswestry Disability Indeks(ODI). Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan fisioterapi didapatkan diagnosa yaitu nyeri radikuler dan keterbatasan SLR akibat hernia nucleus pulposus lumbal, sedangkan problematik yang ditemukan adalah adanya nyeri radikuler, spasme otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktivitas fungsional. Setelah dilakukan terapi berupa shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability sebanyak 8 kali intervensi didapatkan perubahan nilai VAS untuk nyeri gerak dari 8 menjadi 4, nyeri tekan dari 7 menjadi 3 dan nyeri diam dari 5 menjadi 2 pada pasien A sedangkan pasien B nyeri gerak dari 6 menjadi 3, nyeri tekan dari 5 menjadi 2 dan nyeri diam dari 3 menjadi 0. Untuk perubahan Derajat SLR setelah 8 kali intervensi didapatkan peningkatan dari 50o menjadi 75o pada pasien A, sedangkan pasien B terjadi peningkatan dari 60o menjadi 80o. Perubahan kemampuan aktivitas fungsional didapatkan juga peningkatan dengan presentase skor awal yaitu 48% termasuk disabilitas berat menjadi 30% yaitu disabilitas sedang pada pasien A dan pada pasien B didapatkan peningkatan dengan presentase skor awal yaitu 26% termasuk disabilitas sedang menjadi 18% yaitu disabilitas minimal. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability dapat memberikan efek terhadap penurunan nyeri radikuler, spasme otot, keterbatasan gerak dan gangguan aktivitas fungsional pada penderita lumbar radiculopathy. Kata Kunci: lumbar radiculopathy, shortwave diathermy, manual correction lateral shift dan core stability
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LUMBAL AKIBAT LOW BACK PAIN MYOGENIC: Management of Physiotherapy in Lumbar Functional Disorders Due to Low Back Myogenic Pain Hasbiah; Nugraha, Rahmat; Erawan, Tiar; Sudaryanto; Marwah; Fahriana, Sri Gunda
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16 No 1 (2024): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Low Back Pain (LBP) Myogenic merupakan kondisi nyeri punggung bawah yang ditandai dengan spasme atau tighness pada otot erector spine dan otot quadratus lumborum, dimana keluhan tersebut dapat menyebabkan nyeri gerak sehingga menimbulkan kesulitan melakukan aktivitas fungsional. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penatalaksanaan fisioterapi pada gangguan fungsional lumbal akibat low back pain myogenic, dengan jenis penelitian studi kasus, yang dilaksanakan di RS. Bhayangkara Makassar. Jumlah sampel sebanyak 2 orang yang memenuhi kriteria sampel. Pengumpulan data diperoleh melalui pengukuran nyeri menggunakan Visual Analog Scale (VAS), pengukuran lingkup gerak sendi atau fleksibilitas menggunakan Schoober Test, dan pengukuran aktivitas fungsional menggunakan Oswestry Disability Indeks (ODI). Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan fisioterapi didapatkan diagnose yaitu low back pain myogenic. Setelah dilakukan terapi berupa Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, Myofascial Release Tehnique, dan Core Stability Exercise sebanyak 8 kali intervensi didapatkan perubahan VAS, untuk Tn.M nyeri diam dari (3.7 ) menjadi (0), nyeri tekan dari (5,4) menjadi (1.2), nyeri gerak dari (7.2) menjadi (2.3) ; untuk Tn.S nyeri diam dari (6.3) menjadi (1.4), nyeri tekan dari (7.6) menjadi (2.2), nyeri gerak dari (8.3) menjadi (3.1). Didapatkan peningkatan fleksibilitas pada Tn.M fleksi lumbal dari 3cm menjadi 8 cm, ekstensi lumbal dari 4 cm menjadi 5 cm ; untuk Tn.S fleksi lumbal dari 2 cm menjadi 7 cm, ekstensi lumbal dari 2.5cm menjadi 4cm. Dan didapatkan adanya peningkatan mobilitas fungsional pada Tn.M dari 34% (disabilitas sedang) menjadi 16% (disabilitas minimum) ; untuk Tn.S dari 42% (disabilitas parah) menjadi 24% (disabilitas sedang). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pemberian Transcutaneus Electrical Stimulation (TENS),Myofascial Reelase Tehnique dan Core Stability Exercise dapat menurunkan nyeri, spasme, meningkatkan fleksibilitas lumbal dan meningkatkan aktivitas fungsional pada pasien penderita Low Back Pain Myogenic.
Edukasi dan Pelatihan Self Mobilisasi pada Penurunan Nyeri dan Perbaikan Aktivitas Fungsional Penderita Mechanical Neck Pain Nugraha, Rahmat; Lestari, Virny Dwiya; Erawan, Tiar; Rahma, Sitti
ABDIMASKU : JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT Vol 7, No 2 (2024): MEI 2024
Publisher : LPPM UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62411/ja.v7i2.2085

Abstract

Mechanical Neck pain memungkinkan terjadinya gangguan fungsional yang kebanyakan disebabkan karena postur dan mekanik. Sebuah riset epidemologi menyatakan sekitar 27%-48%  populasi pekerja yang mengalami keterbatasan aktivitas akibat mechanical neck pain. Sekitar 20 % masyarakat di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar memiliki pekerjaan sebagai pekerja kantoran. Berdasarkan hasil observasi pekerja di Wilayah Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar banyak yang mengalami keluhan dan leher. Hal ini di sebabkan para karyawan dalam melakukan pekerjaannya duduk dalam waktu yang cukup lama dengan postur yang tidak ergonomis. Dalam kegiatan pengabdian ini, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain: Pemberian edukasi tentang  resiko, gejala, dampak, cara pencegahan dan pemberian self mobilisasi pada kondisi mechanical neck pain. Pemberian Pelatihan tentang pemeriksaan dan self mobilisasi serta demontrasi praktis yang melibatkan kader puskemas dalam melakukan self mobilisasi yang benar pada kondisi mechanical neck pain. Berdasarkan hasil pre test dan post test terhadap kader puskesmas tentang pemahaman pencegahan dan pengobatan mechanical neck pain terjadi peningkatan pemahaman setelah mengikuti pengabdian masyarakat edukasi dan pelatihan self mobilisasi pada penurunan nyeri dan perbaikan aktivitas fungsional penderita mechanical neck pain