Dengan adanya isu-isu mengenai pemanasan global, dan kerusakan lingkungan perusahaan-perusahaan yang inovatif menjadikan green marketing sebagai cara untuk menarik minat konsumen dan publik sebagai strategi pemasaran. Selain sebagai strategi pemasaran perusahaan, konsep green marketing dapat dijadikan perusahaan dalam mendukung pariwisata berkelanjutan atau sustainable tourism, (Panungkelan et al., 2018:1179). Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif. Data dari penelitian ini diperoleh dengan cara observasi dan wawancara, wawancara dilakukan kepada narasumber yang dianggap paham dan mengetahui lebih detail mengenai permasalah dari penelitian yang dilakukan, sehingga dapat mengumpulkan informasi untuk dilakukan proses reduksi data kemudian verifikasi data untuk dapat menarik kesimpulan mengenai permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Dari hasil observasi dan wawancara menunjukan bahwa dari 4 (empat) indikator (green poduct, green price, green place, green promotion) dan total 11 (sebelas) subindikator green marketing sudah diterapkan oleh Aruna Senggigi Resort & Convention dan masih ada beberapa kendala-kendala dalam penerapan green marketing. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dari 4 (empat) indikator (green poduct, green price, green place, green promotion) dan total 11 (sebelas) subindikator green marketing sudah diterapkan oleh Aruna Senggigi Resort & Convention. Indikator yang belum diterapkan dengan optimal yaitu green price dengan dan green promotion. Subindikator yang belum diterapkan dengan baik oleh Hotel Aruna Senggigi Resort & Convention yaitu harga sebuah green product lebih mahal dibanding produk konvensional dan untuk subindikator green promotion yang belum diterapkan dengan optimal yaitu promosi dengan mengangkat isu lingkungan. Adapun kendala dalam penerapan green marketing di Hotel Aruna Senggigi Resort & Convention yaitu segmen pasar terbatas, harga yang relative tingg, dan ada beberapa keluhan konsumen mengenai refill air