Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Quersetin Pada Benalu Teh Sebagai Terapi Hipertensi Syfa Dinia Putri
Medula Vol 10 No 2 (2020): Medula
Publisher : CV. Jasa Sukses Abadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53089/medula.v10i2.72

Abstract

Hypertension is still a big challenge in world. This disease is sometimes not realized by the sufferer. Hypertension is known by increased systolic blood pressure greater than 140 mmHg and / or diastolic greater than 90 mmHg on two measurements with an interval of 5 minutes in a state of resting enough (calm). The management of hypertension can be done by using drugs or by modifying lifestyle. Treatment of hypertension can be done using traditional medicines. Various studies have shown that tea parasites can lower blood pressure because tea parasites contain flavonoids. One of the powerful flavonoids is quercetin. These compounds act as antioxidants by releasing or donating hydrogen ions to peroxy free radicals to make them more stable. This activity blocks the oxidation reaction of bad cholesterol (LDL) which causes blood to thicken, thus preventing the deposition of fat on the walls of blood vessels. Quercetin also has the potential to increasing Nitric Oxide (NO) production in endothelial cells. In this case, the tea parasite containing quercetin is thought to have an effect on lowering blood pressure. So the parasite tea can be used as an antihypertensive.
Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY) : Diagnosa dan Tatalaksana Jhons Fatriyadi Suwandi; Dian Isti Angraini; Syfa Dinia Putri
Jurnal Kedokteran Universitas Lampung Vol 3, No 1 (2019): JK Unila
Publisher : Fakultas Kedokteran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jk unila.v3i1.2232

Abstract

Maturity Onset Diabetes of the Young (MODY), merupakan salah satu bentuk dari defek sel beta pankreas akibat mutasi genetik. Hingga saat ini terdapat lebih dari 10 mutasi fenotip gen yang mendasari terjadinya MODY. MODY mengenai seseorang di onset yang muda biasanya pada dekade dua dan berkaitan erat dengan riwayat diabetes yang kuat dalam keluarga. MODY dilaporkan sebagai bentuk paling umum dari diabetes monogenik dan mempengaruhi 1-2% dari semua pasien diabetes di Eropa. Penelitian terbaru telah melaporkan prevalensi MODY 21-45/1.000.000 anak dan 100/1.000.000 orang dewasa. Telah ditentukan bahwa 5% dari individu yang didiagnosis dengan diabetes sebelum usia 45 tahun memiliki MODY, dengan 80% dari individu salah didiagnosis memiliki tipe 1 (T1DM) atau tipe 2 diabetes mellitus (T2DM). Orang dengan MODY mungkin hanya memiliki gejala diabetes ringan atau tidak ada dan hiperglikemia ditemukan selama tes darah rutin. MODY sering sekali terlambat didiagnosis bahkan terjadi misdiagnosis karena sifatnya yang tidak khas sehinga dibutuhkan kehati-hatian dalam penegakkan diagnosis. Standar baku pemeriksaan MODY yaitu menggunakan analisis gen. Terapi yang dapat diberikan berdasarkan pada jenis MODY sangat spesifik, karena setiap tipe memiliki karakteristik klinis tersendiri. Pada MODY 2 dan 4 dapat dilakukan tatalaksana diet dibandingan MODY tipe lain yang membutuhkan obat anti diabetes atau insulin.Kata kunci: diagnosis, karakteristik klinis, maturity onset diabetes of the young (MODY), terapi