Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUKUM JUAL BELI TAWARRUQ MENURUT IBNU TAIMIYAH Bin Azman, Ahmad Fathi Aiman; Ibrahim, Duski; Isa, Muhammad Legawan
Muamalah Vol 6 No 2 (2020): Muamalah
Publisher : Program Studi Muamalah Fakultas Syariah dan Hukum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.092 KB)

Abstract

In Islamic banking, the sale and purchase of tawarruq is increasingly being used in the product structure of deposits, financing, asset management and risk coverage. Even so, the general public still does not know about the existence of the sale and purchase of tawarruq, and there are even people who know about its existence but do not understand the sale and purchase of the bargain in terms of understanding and implementation. The sale and purchase of this tawarruq is a sale and purchase that has been agreed upon by the jumhur ulama that its practice is permitted in fiqh mu'amalah. However, Ibn Taymiyyah prohibited the sale and purchase of this offering. The purpose of this research is to find out the essence in more detail about the meaning of the sale and purchase of bargains both in terms of language and terms according to what has been proposed by the scholars, scientists and Ibn Taymiyyah as well as to know the law of the sale and purchase of bargains according to Ibn Taymiyyah. This research method is a research library with a qualitative approach consisting of primary, secondary and tertiary data. The data collection technique used descriptive analysis and synthesis analysis methods. By presenting first the data regarding the theories about the concept of the concept of tawarruq, as well as the views of the scholars regarding the concept of bargaining and Ibn Taymiyyah prohibitions against the concept of tawarruq then analyzed in narrative form. The results of the study show that the meaning of the sale and purchase of tawarruq in general is when someone who needs money and does not get someone who can provide a loan, then buys goods to someone on credit and resells them in cash to a third party with the intention of getting money or capital , then take advantage of the sales. Ibn Taymiyyah stated that the law of the sale and purchase of tawarruq was makruh. Keywords: Tawarruq, Fiqih Mu'amalah, Jumhur Ulama, Makruh.
PERAN PEMBIMBING AGAMA PADA PEMULUNG PEREMPUAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS AGAMA DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SUKAWINATAN PALEMBANG Fathimah, Ema; Isa, Muhammad Legawan; Kasisnawati, Kasisnawati
Nurani Vol 18 No 2 (2018): Nurani: jurnal kajian syari'ah dan masyarakat
Publisher : Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19109/nurani.v18i2.1905

Abstract

Problematika kemiskinan telah lama ada sejak dahulu kala. Pada masa lalu umumnya masyarakat menjadi miskin bukan karena kurang pangan, tetapi miskin dalam bentuk minimnya kemudahan atau materi. Peran dan kedudukan perempuan di masyarakat dahulu masih berkisar di dalam rumah tangga dan berkutat dengan 3M, yaitu Masak, bersolek, melahirkan anak. Namun, dengan adanya pergerakan kaum perempuan mendorong terjadinya perubahan yang membuat perempuan kini mampu mengekpresikan dirinya tidak hanya di ranah domestik tetapi di ruang publik. Banyak perempuan bekerja bermunculan dengan adanya kesetaraan gender. Keterlibatan perempuan dalam bekerjaa, dipengaruhi oleh beberapa sebab, yaitu:tekanan ekonomi, lingkungan keluarga yang mendukung. Dari permasalah diatas dari rendahnya pendapatan suatu keluarga mendorong kaum perempuan yang tinggal di daerah TPA Sukawinatan Palembang, untuk turut membantu perekonomian keluarga. Hal ini dilakukan dengan berbagai cara termasuk dengan menjadi pemulung perempuan. Disinggung diatas adanya fungsi religius bagi perempuan pemulung yaitu fungsi keagamaan, para pemulung perempuan perluh adanya pendidikan agama pemulung perempuan itu harus ada peran pembimbing agama didalamnya. Karena bisa jadi pemulung tersebut kurang memperhatikan menegenai masalah kewajiban sebagai seorang Perempuan muslimah, seperti melaksanakan ibadah sholat, puasa maupun zakat, yang memang itu sudah menjadi kewajiban bagi setiap muslim. Disinilah tenaga pembimbing agama berperan penting untuk merubah pola pikiran pemulung melalui intraksi yang baik antara pembimbing agama dengan pemulung perempuan dalam hal ibadah dan muamalah. Berdasarkan pandangan peneliti merasa tertarik melakukan penelitian terhadap masalah di atas dan menuangkannya pada penelitian ini yang berjudul “Peran Pembimbing Agama Pada Pemulung Perempuan Dalam Meningkatkan Kualitas Agama Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sukawinatan Palembang. Metode penelitian jenis penelitian lapang (Field reseach. Lokasi penelitian dilakukan di TPA Sukawinatan Kecamatan Sukarame Palembang. Sumber data diantaranya, pembimbing agama dan pemulung perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu; observasi, wawancara, dokumentasidan analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan bekerja pada data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola. Berdasarkan hasil dan analisis penelitian penulis dapat disimpulkan bahwa, Peran pembimbing agama dalam menanamkan pengetahuan keagamaan Pada pemulung perempuan dalam sebagai teladan, memberikan pemahaman, menanamkan rasa percaya diri perempuan pemulung, penyelenggara edukasional, pembangkit kesadaran masyarakat, membangun kedekatan emosional dan advokatif, dengan materi keagamaan yang diberikan meliputi aqidah, syariah dan akhlak. Bimbingan agama terhadap pemulung dalam meningkatkan pengamalan agama bisa dikatakan berhasil dilakukan walaupun tidak terlalu signifikan dikarenakan masih banyak warga pemulung yang masih belum tergerak hatinya untuk meningkatkan pengamalan agama mereka. Pemulung perempuan tetap menjalankan tugas mereka sesuai perannya dalam keluarga, perempuan pemulung memberikan konstribusi yang baik dalam hal bekerja dan membantu keperluan keluarga.