Latar belakang: Gastroesofageal Reflux Disease (GERD) ini sering terjadi pada penderita Coronary Artery Disease (CAD) dengan keluhan nyeri dada. Oleh karena itu obat antiplatelet digabungkan dengan Proton Pump Inhibitor (PPI) untuk pencegahan dari efek samping aspirin dan pengobatan GERD itu sendiri. Karena efek samping pendarahan gastrointestinal yang disebabkan oleh aspirin, Proton Pump Inhibitors (PPI) juga bisa berpengaruh mengurangi ketersediaan hayati aspirin, sehingga mengurangi kerja aspirin. Tujuan : untuk menganalisis munculnya dilema pengobatan pada pasien Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD). Metode: Artikel-artikel ilmiah terpublikasi tentang Gastroesophageal Refluks Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD) dicari menggunakan kata kunci Gastroesophageal Reflux Disease, Coronary Artery Disease, Antiplatelet, Proton Pump Inhibitors. dengan mendapatkan jumlah artikel sebanyak 1144877 dan telah melalui skrining sesuai dengan kriteria inlusi menjadi 7 jurnal Hasil : Pada pasien kunci Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) dengan Coronary Artery Disease (CAD)Â Proton Pump Inhibitors (PPIs) sering dikombinasikan dengan antiplatelet yang telah terbukti secara efektif mengurangi resiko komplikasi pada gastrointestinal pada pasien. Namun, pada beberapa penelitian pemberian PPI akan mengurangi efek kemanjuran dari antiplatelet aspirin Kesimpulan: Penggunaan PPI pada GERD dianjurkan untuk digunakan dalam jangka pendek,karena penggunaan jangka panjang pada PPI meningkatkan resiko infark miokard, gagal ginjal, dan demensia. Pertimbangan pada resiko dan manfaat dengan mengkaji faktor resiko dari ganstrointestinal perlu diperhatikanKata kunci : Antiplatelet, Coronary Artery Disease, Gastroesophageal Proton Pump Inhibitors Reflux Disease,