Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

The Effectiveness of STEM-Based PjBL on Student’s Critical Thinking Skills and Collaborative Attitude Vera Rosalina Bulu; Femberianus Tanggur
Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 12, No 1 (2021): Al-Jabar: Jurnal Pendidikan Matematika
Publisher : Universitas Islam Raden Intan Lampung, INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.71 KB) | DOI: 10.24042/ajpm.v12i1.8831

Abstract

PjBL and STEM learning models can overcome the lack of critical thinking skills and collaboration. Those learning models involve 4C that support students’ critical thinking skills and collaboration. This study aimed to identify the effectiveness of STEM-based PJBL models on students’ critical thinking skills and collaborative attitudes. This study was quantitative research with a descriptive method. The data had been collected using a critical thinking skills test, collaborative attitude questionnaires, and learning observation guidelines. Before performing data analysis, the researchers performed prerequisite tests consisting of the normality test, homogeneity test, variance-covariance matrix homogeneity test, N-Gain test, and effectiveness test. The basic assumption test results showed that the MANOVA test could be performed. The MANOVA test results revealed that the STEM-based PjBL learning model effectively improved students' critical thinking skills and collaborative attitudes.
BIMBINGAN PEMBELAJARAN ONLINE OLEH ORANG TUA BERPROFESI GURU DI SDK Sta. MARIA ASUMPTA KOTA KUPANG Femberianus Sunario Tanggur; Vera Rosalia Bulu
Jurnal Education and Development Vol 9 No 2 (2021): Vol.9.No.2.2021
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (335.707 KB) | DOI: 10.37081/ed.v9i2.2541

Abstract

Peran orangtua dibutuhkan sebagai guru dirumah dalam membimbing anak-anaknya selama proses pembelajaran online. selain memberikan pengajaran dan pembelajaran untuk anak-anaknya, orangtua juga dituntut untuk mengerti dan paham materi pembelajaran anak-anaknya. keberadaan orang tua juga untuk memastikan anak belajar online fokus dan aman, memahami kelebihan serta kekurangan anak. Peran dan tugas ganda yang dilakukan orang tua siswa secara bersamaan adalah orang tua berprofesi sebagai guru. Orang tua dituntut untuk menjalankan tugasnya untuk membimbing anaknya dalam kegiatan pembelajaran online dan secara bersamaan dia harus menjalankan tugas profesinya memberikan pelayanan pembelajaran online kepada siswa disekolahnya. Kajian ini akan meneropong bagaimana pola bimbingan belajar online oleh orang tua yang berprofesi sebagai guru. Riset ini bertujuan untuk mengeksplor pola bimbingan belajar orang tua yang melakoni dua tugas dan tanggungjawab secara bersamaan baik tugas profesi maupuan tugas sebagai orang tua. Pendekatan yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif, teknik pengumpulan data yaitu observasi,angket, wawancara, studi dokumen, menggunakan dua jenis sumber data yaitu primer: data observasi, data wawancara (teknik kriteria pemilihan informan kunci (Key Informan) yaitu guru yang memiliki anak usia sekolah dan data skunder diperoleh dari studi dokumen tentang fokus penelitian. Instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri (Human instrumen) dan instrumen komplementer (pelengkap) tape recorder, kamera, pedoman observasi dan pedoman wawancara. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data model Miles dan Huberman (Sugiyono,2018) yaitu pengumpulan data, reduksi data, verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Pola bimbingan belajar online oleh orang tua berprofesi guru bahwa: Pertama, Pembagian tugas bimbingan belajar online antara suami dan istri sehingga proses bimbingan belajar tetap berjalan, Kedua, Memakai jasa guru privat untuk membimbing anak dalam pembelajaran sehingga dapat memenuhi kebutuhan anak akan bimbingan pembelajaran online selama masa pandemi covid-19. Ketiga, sebagai alternatif akan keterbatasan biaya mamakai jasa guru privat dan tuntutan akan peran orang tua dalam menjamin pemenuhan kebutuhan pendidikan anak, pembagian waktu secara efisien agar tidak ada yang dikorbankan baik itu anak maupun peserta didik. Selain itu tantangan dalam proses bimbingan belajar oleh orang tua berprofesi guru terhadap anak seperti perbedaan jenjang pendidikan berpengaruh terhadap tingkat pemahaman materi pembelajaran yang diberikan selain itu juga rendahnya tingkat pemahaman terhadap materi yang diberikan menyebabkan proses bimbingan tidak berjalan secara efektif serta mahalnya biaya pembelajaran online seperti media pembelajaran, kuota internet.
Tantangan Pembelajaran Online Warga Eks Timor Timur di Kecamatan Kupang Tengah Femberianus Sunario Tanggur; Roswita Lioba Nahak
Jurnal Basicedu Vol 5, No 5 (2021): : October Pages 3001-5000
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/basicedu.v5i5.1545

Abstract

Pandemi Covid-19 memaksa sistem pendidikan di Indonesia melakukan lompatan untuk mentransformasi pembelajaran dari yang bersifat konvensional (Offline) ke online learning atau e-learning. Kebijakan pemerintah melakukan transformasi sistem pembelajaran tersebut tidak didukungn dengan ketersediaan sarana prasarana pendukung pembelajaran online yang baik menimbulnya berbagai persoalan terjadi ditengah masyarakat seperti warga eks Timor Timur di Kecamatan Kupang Tengah. Masalah tersebut menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak dapat berjalan secara efektif dan efisien. Tujuan penelitian yaitu mengidentifikasi tantangan pembelajaran serta  menganalisis dampak pembelajaran online terhadap pelayanan pendidikan warga eks Timor Timur. Teknik pengumpulan data yaitu, Observasi terlibat (partisipatory research),Wawancara (Intervierw), angket,Studi dokumentasi. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di lapangan.Hasil penelitian menunjukan bahwa Tantangan pembelajaran online bagi warga eks Timor Timur yaitu: Pertama, tingkat sumber daya manusia (guru, orang tua dan murid) yang rendah menyebabkan warga masyarakat kesulitan dalam mengelolah kegiatan pembelajaran online dirumah. Kedua, kurangnya perhatian pemerintah dan sekolah terhadap warga eks Timtim. Ketiga, lemahnya komunikasi dan pengawasan antara pemerintah, sekolah dan warga masyarakat yang berdampak pada proses bimbingan pembelajaran yang tidak berjalan efektif
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN DI DAERAH PEDALAMAN PULAU TIMOR FEMBERIANUS SUNARIO TANGGUR; Selfiana Matilda Ndapa Lawa; Harmansyal Harmansyal
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Edisi April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v5i1.485

Abstract

Rendahnya 'Sentuhan' teknologi dalam pembelajaran di berbagai daerah di Indonesia menjadi tantangan bagi semua stakeholder pendidikan agar pembangunan teknologi pendidikan harus merata di semua daerah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran di daerah pedalaman Pulau Timor. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen, angket. Teknik Analisis Data terdiri dari 3 alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di daerah pedalaman Pulau Timor yaitu 44% guru menggunakan media sedangkan 56% guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Dari total 44% guru yang menggunakan media dalam proses pembelajaran, 18% guru menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, 82% guru tidak menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Dari 18% guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi terdapat 33% guru menggunakan media audio dan visual gerak, 22% guru menggunakan audio visual gerak, 45% guru menggunakan media audio visual diam dan tidak ada guru yang menggunakan media audio dan visual diam. Kata kunci: Pemanfaatan Media, Media Audio Visual, Pembelajaran ABSTRACT The low 'touch' of technology in learning in various regions in Indonesia is a challenge for all education stakeholders so that the development of educational technology must be evenly distributed in all regions. The purpose of this study is to determine the use of audio-visual media in learning in the interior of the island of Timor. The research approach is qualitative with descriptive method. Research informants are principals, teachers and students. Data collection techniques using observation, interviews, document studies, questionnaires. Data Analysis Techniques consist of 3 flow of activities carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The results showed that the results showed that the level of utilization of learning media in the learning process in the interior of Timor Island was 44% of teachers using media while 56% of teachers did not use media in the learning process. Of the total 44% of teachers who use media in the learning process, 18% of teachers use technology-based learning media, 82% of teachers do not use technology-based learning media. From 18% of teachers who use technology-based learning media, there are 33% of teachers using motion audio and visual media, 22% of teachers using motion audio-visual media, 45% of teachers using silent audio-visual media and no teacher using silent audio and visual media. Keywords: Utilization of Media, Audio Visual Media, Learning
PENGARUH INTEGRASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN MANIK – MANIK BILANGAN BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA Roswita Lioba Nahak; Femberianus Sunario Tanggur; Jhon Enstein
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol 1 No 1 (2022): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI JANUARI 2022)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.614 KB) | DOI: 10.37792/hinef.v1i1.430

Abstract

Abstract. This study aims to determine the magnitude of the effect of the integration of direct learning models and interactive multimedia-based number beads on the learning outcomes of the fourth-grade students at the Oekabiti Catholic Elementary School, Kupang Regency. This study uses a quasi-experimental method with a posttest-only design type with the non-equivalent control group. There are 20 students taken as the population of this study, while the sample collection technique is achieved by using the census method, so the number of samples is 20 students. The instrument applies study documentation and tests. However, before the test instrument is used, the validity, reliability, distinguish, and difficulty index of the questions will be tested to obtain the validity of the instrument. The data analysis technique uses the independent t-test, but before the t-test is carried out, the data analysis requirements are tested, namely normality and homogeneity tests. The results showed that the test instrument in the form of 20 test items was proved to be valid, reliable. It also had good discriminating power and an intermediate level of difficulty. Meanwhile, the results of the normality and homogeneity tests showed that all data were normally and homogeneously distributed. The results of the hypothesis test showed that there is a difference in the average value between the control class and the experimental class which indicates that the experimental class is better at using a direct learning model assisted by interactive multimedia-based interactive media than that of the control class. The mean posttest value of the experimental class was 86.25 while the control class was 77.00, meaning 82.25 > 77.00, and based on the independent test results, the sample t-test showed a significance value of 0.000 <0.005. Thus, it can be concluded that there is a significant influence of the integration of the direct learning model with interactive multimedia-based number beads on the learning outcomes of the fourth-grade students. Keywords: of direct learning models, number beads, interactive multimedia Abstrak. Tujuan dari penelitian untuk mengetahui besarnya pengaruh integrasi model pembelajaran langsung dan manik – manik bilangan berbasis multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas IV SD Katolik Oekabiti Kabupaten Kupang. Penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen dengan jenis desain posttest only with non equivalent control group. Populasi berjumlah 20 siswa, sedangkan teknik pengambilan sampel menggunakan metode sensus, sehingga jumlah sampel sebanyak 20 siswa. Instrumen menggunakan studi dokumentasi dan tes. Namun sebelum instrument tes digunakan akan diuji validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran soal untuk mendapatkan keabsahan instrument. Teknik analisis data menggunakan uji independent t-test, namun sebelum dilakukan uji t dilakukan uji persyaratan analisis data yaitu uji normalitas, homogenitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa instrumen tes sebanyak 20 soal dinyatakan, valid, reliabel, memiliki daya pembeda soal yang baik serta memiliki tingkat kesukaran soal yang sedang. Sementara itu hasil uji normalitas dan homogenitas menunjukkan semua data berdistribusi normal dan homogen. Hasil uji hipotesis menunjukkan ada perbedaan nilai rata-rata antara kelas kontrol dan kelas eksperimen yang menunjukkan bahwa pada kelas eksperimen lebih baik menggunakan model pembelajaran langsung berbantu media manik-manik bilangan berbasis multimedia media interaktif daripada pada kelas kontrol. Rata – rata mean nilai posttest kelas ekperimen 86,25 sedangkan kelas kontrol sebesar 77,00, artinya 82,25 > 77,00 serta berdasarkan hasil uji independet sample t-test menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <0,005. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh integrasi model pembelajaran langsung yang signifikan dengan manik – manik bilangan berbasis multimedia interaktif terhadap hasil belajar siswa kelas IV. Kata Kunci: Integrasi model pembelajaran, manik-manik bilangan, multimedia interaktif
PERANCANGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAME TOURNAMENT MONOPOLI BUDAYA NTT MENGGUNAKAN GENIALLY Jhon Enstein; Khatrin Juliani Taku Neno; Femberianus Sunario Tanggur
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol 1 No 2 (2022): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI AGUSTUS 2022)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1491.986 KB) | DOI: 10.37792/hinef.v1i2.628

Abstract

This study aims to introduce the cultural diversity of East Nusa Tenggara (NTT) Province through the TGT (Team Game Tournament) NTT cultural monopoly in Elementary School Students of East Nusa Tenggara. This application was designed using the type of research and development (R&D) with the GDLC (Game Development Life Cycle) software development method. There were some stages applied in this research. It was started from Initiation, preproduction, production, Testing (Alpha testing, Beta testing), and release. The NTT Cultural Monopoly Game ran according to its function and it was acceptable to be used by teachers and students. This game increased new concept, new insight and references related to Interactive Learning media. Keywords: Learning Model, Teams Game Tournament, Cultural Monopoly, Game Development Life Cycle, Interactive Learning Media.
PEMANFAATAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN DI DAERAH PEDALAMAN PULAU TIMOR FEMBERIANUS SUNARIO TANGGUR; Selfiana Matilda Ndapa Lawa; Harmansyal Harmansyal
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 5 No 1 (2022): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Edisi April 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v5i1.485

Abstract

Rendahnya 'Sentuhan' teknologi dalam pembelajaran di berbagai daerah di Indonesia menjadi tantangan bagi semua stakeholder pendidikan agar pembangunan teknologi pendidikan harus merata di semua daerah. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pemanfaatan media audio visual dalam pembelajaran di daerah pedalaman Pulau Timor. Pendekatan penelitian adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Informan penelitian adalah kepala sekolah, guru dan siswa. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, studi dokumen, angket. Teknik Analisis Data terdiri dari 3 alur kegiatan yang dilakukan secara bersamaan yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukan Hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat pemanfaatan media pembelajaran dalam proses pembelajaran di daerah pedalaman Pulau Timor yaitu 44% guru menggunakan media sedangkan 56% guru tidak menggunakan media dalam proses pembelajaran. Dari total 44% guru yang menggunakan media dalam proses pembelajaran, 18% guru menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi, 82% guru tidak menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi. Dari 18% guru yang menggunakan media pembelajaran berbasis teknologi terdapat 33% guru menggunakan media audio dan visual gerak, 22% guru menggunakan audio visual gerak, 45% guru menggunakan media audio visual diam dan tidak ada guru yang menggunakan media audio dan visual diam. Kata kunci: Pemanfaatan Media, Media Audio Visual, Pembelajaran ABSTRACT The low 'touch' of technology in learning in various regions in Indonesia is a challenge for all education stakeholders so that the development of educational technology must be evenly distributed in all regions. The purpose of this study is to determine the use of audio-visual media in learning in the interior of the island of Timor. The research approach is qualitative with descriptive method. Research informants are principals, teachers and students. Data collection techniques using observation, interviews, document studies, questionnaires. Data Analysis Techniques consist of 3 flow of activities carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The results showed that the results showed that the level of utilization of learning media in the learning process in the interior of Timor Island was 44% of teachers using media while 56% of teachers did not use media in the learning process. Of the total 44% of teachers who use media in the learning process, 18% of teachers use technology-based learning media, 82% of teachers do not use technology-based learning media. From 18% of teachers who use technology-based learning media, there are 33% of teachers using motion audio and visual media, 22% of teachers using motion audio-visual media, 45% of teachers using silent audio-visual media and no teacher using silent audio and visual media. Keywords: Utilization of Media, Audio Visual Media, Learning
DISPARITAS MEDIA PEMBELAJARAN PADA ERA DIGITALISASI PENDIDIKAN DI WILAYAH PERBATASAN RI-RDTL (REFLEKSI PEMBELAJARAN ONLINE DAERAH PERBATASAN) Darius Yonatan Nama; FEMBERIANUS SUNARIO TANGGUR
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Edisi Nopember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v5i2.797

Abstract

The purpose of the study was to determine the disparity in the use of learning media and the barriers to the digitalization of learning media programs in the border areas of Indonesia and RDTL. The research approach is qualitative with descriptive method. Research informants are principals, teachers and students. Data collection techniques using observation, interviews, document studies, questionnaires. The data analysis technique consists of 3 flow of activities carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusion drawing/verification. The result of the research is that from a total of 17 border area schools with a total of 143 teachers, 122 teachers (85%) did not use digital-based learning media, while 21 teachers (15%) used digital-based learning media. The inhibiting factors for the use of digital-based learning media in border areas are, First, the development of technology-based infrastructure that has not been evenly distributed in the RI-RDTL border area. Second, the absence of free internet access for border area communities has an impact on the availability of internet quotas for teachers and students in carrying out online learning activities. Third, the low knowledge of teachers in managing online learning activities such as the use of digital-based learning media.
LITERASI DIGITAL DALAM PERSPEKTIF GURU DI WILAYAH PEDESAAN PULAU TIMOR FEMBERIANUS SUNARIO TANGGUR
Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Vol 5 No 2 (2022): Jurnal Pendidikan Teknologi Informasi (JUKANTI) Edisi Nopember 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Informatika, Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/jukanti.v5i2.818

Abstract

The purpose of this research is to find out the teacher's perspective on digital literacy in the rural areas of Timor Island. The research approach is qualitative with descriptive method. Research informants are school principals, teachers and students. Data collection techniques using observation, interviews, document studies, questionnaires. Data Analysis Techniques consist of 3 streams of activities that are carried out simultaneously, namely data reduction, data presentation and conclusion/verification. The results of the study are that the diverse perspectives of teachers regarding digital literacy in schools have a low impact on the implementation of digital literacy at SDN Balfai, Kupang Regency. Out of a total of 29 teachers, there were 23 (79%) teachers who had not participated in digital literacy training activities, 6 teachers who had participated in digital literacy training activities (21%) The difference in perspective was the result of various problems in implementing digital literacy in schools, namely: First, the low level of teacher understanding of digital literacy is influenced by the lack of digital literacy training for teachers. Second, apart from that, the weak managerial role of school principals in formulating work programs to implement digital literacy in schools results in the absence of digital literacy programs. Third, the low role of the teacher in implementing school digital literacy. Fourth, online learning activities carried out during the Covid -19 pandemic have not had an impact on digital literacy habits for teachers and students.
TANTANGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI WILAYAH PEDESAAN PULAU SUMBA Femberianus Sunario Tanggur
HINEF : Jurnal Rumpun Ilmu Pendidikan Vol. 2 No. 2 (2023): HINEF : JURNAL RUMPUN ILMU PENDIDIKAN (EDISI AGUSTUS 2023)
Publisher : FKIP Universitas Citra Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37792/hinef.v2i2.993

Abstract

Kurikulum merdeka mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogik dalam melakukan tahapan dalam proses asesmen diagnostik agar dapat mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, dan kelemahan model belajar peserta didik sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi peserta didik yang beragam. Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui tantangan yang dihadapi guru dalam menerapkan kurikulum merdeka di sekolah dasar wilayah pedesaan pulau Sumba. Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menggunakan tiga teknik pengumpulan data yaitu, Observasi terlibat (partisipatory research),Wawancara (Intervierw) dengan penggunaan pedoman (interview guide). Hasil penelitian adalah Pertama, Guru belum memahami esensi dari perangkat pembelajaran pada setiap komponen seperti CP (Capaian Pembelajaran),TP (Tujuan pembelajaran) dan ATP (Alur Tujuan Pembelajaran) sehingga kesulitan dalam menjabarkan TP dari CP yang sudah ditentukan dalam desain kurikulum merdeka dan menyusun ATP dari TP. Tingkat pemahaman esensi komponen kurikulum yang rendah, minimnya refrensi tentang kurikulum merdeka bagi sekolah dasar. Kedua, tantangan proses pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka, guru belum dapat menganalisis karakteristik masing-masing individu siswa, latar belakang siswa dari beraneka ragam seperti latar belakang keluarga, lingkungan, gaya belajar, minat dan bakat, serta penguasaan materi prasyarat, menyulitkan guru dalam menganalisis karakter siswa agar dapat menyusun rancangan pembelajaran (Asesmen diagnostik). Minimnya alokasi waktu pada setiap jadwal pembelajaran juga berdampak pada kesulitan guru dalam melakukan asesmen diagnostik bagi siswa dan melakukan kegiatan pembelajaran, guru kesulitan menentukan metode yang dipakai untuk menfasilitas pembelajaran sesuai kebutuhan siswa.