Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL FOR EMPOWERMENT OF COASTAL FISHERIES PRODUCTS IN JAKAT BEACH, BENGKULU Asnaini, Asnaini; Yustati, Herlina; Harpepen, Andi
An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 9 No 2 (2022): An-Nisbah
Publisher : IAIN Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/an.v9i2.6230

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberdayaan pada masyarakat pesisir (Nelayan) dengan ide dan inisiatif masyarakat sendiri lebih efektif dibandingkan dengan pemberdayaan yang bersifat top-down yang dilakukan oleh Pemerintah. Mengambil lokasi penelitian di Pantai Jakat Kota Bengkulu peneliti membentuk kelompok pemberdayaan istri nelayan yang beranggotakan 10 orang dengan kegiatan pengolahan ikan bleberan sebagai bahan baku makanan pempek, sempol, dan tekwan. Menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana masyarakat sasaran terlibat langsung sebagai subyek dalam seluruh kegiatan penelitian. Kegiatan menekankan pada partisipasi anggota kelompok dan Peneliti sebagai fasilitator/ pendamping. Pendampingan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dengan kegiatan (1) mengidentifikasi masalah dan memutuskan bentuk usaha yang akan dilakukan; (2) melaksanakan kegiatan; (3) mengevaluasi; dan (4) melakukan kembali. Program pemberdayaan belum selesai karena masih banyak mimpi-mimpi kelompok istri nelayan ini yang harus diwujudkan. Proyek pemberdayaan memang tidak akan pernah selesai, karena membangun sebuah masyarakat harus dilakukan terus menerus, dan akan berakhir jika dunia berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dan motivasi para istri nelayan seiring waktu semakin tinggi, sedangkan para nelayan (bapak-bapak) menyerahkan kepada para istri saja. Sudah ada muncul inovasi dan tambahan kegiatan di bidang sosial/keagamaan, marketing, dan penguatan kelompok. Pembicaraan target dan mimpi ke depan. Kata kunci: Model Pemberdayaan, Hasil Perikanan, Masyarakat Pesisir Abstract: This study aims to prove that empowerment of coastal communities (fishers) with their ideas and initiatives is more effective than top-down empowerment carried out by the local government. The location of this study is in Jakat Beach, Bengkulu City, the researchers formed a fisherman's wife empowerment group consisting of 10 people with bleberan fish processing activities as raw materials for Pempek, Sempol, and Tekwan food. Using the Participatory Rural Appraisal (PRA) method where the target community is directly involved as a subject in all research activities. The activity emphasizes the participation of group members and researchers as facilitators/companions. Mentoring is carried out for 4 (four) months, with activities (1) identifying problems and deciding the form of business to be carried out; (2) carrying out activities; (3) evaluating; and (4) re-doing. The empowerment program has not yet been completed because there have still been many dreams of this group of fishermen's wives that must be realized. Empowerment projects will never be finished, because building a community must be done continuously, and will end when the world ends. The results show that the participation and motivation of the fishermen's wives increase over time, while the fishermen (fathers) leave it to their wives only. There have been innovations and additional activities in the social/religious fields, marketing, and group strengthening, talk of targets and dreams ahead. Keywords: Model Empowerment, Participatory Rural Appraisal, coastal communities
MODEL FOR EMPOWERMENT OF COASTAL FISHERIES PRODUCTS IN JAKAT BEACH, BENGKULU Asnaini, Asnaini; Yustati, Herlina; Harpepen, Andi
An-Nisbah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 9 No 2 (2022): An-Nisbah
Publisher : UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21274/an.v9i2.6230

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemberdayaan pada masyarakat pesisir (Nelayan) dengan ide dan inisiatif masyarakat sendiri lebih efektif dibandingkan dengan pemberdayaan yang bersifat top-down yang dilakukan oleh Pemerintah. Mengambil lokasi penelitian di Pantai Jakat Kota Bengkulu peneliti membentuk kelompok pemberdayaan istri nelayan yang beranggotakan 10 orang dengan kegiatan pengolahan ikan bleberan sebagai bahan baku makanan pempek, sempol, dan tekwan. Menggunakan metode Participatory Rural Appraisal (PRA) dimana masyarakat sasaran terlibat langsung sebagai subyek dalam seluruh kegiatan penelitian. Kegiatan menekankan pada partisipasi anggota kelompok dan Peneliti sebagai fasilitator/ pendamping. Pendampingan dilaksanakan selama 4 (empat) bulan, dengan kegiatan (1) mengidentifikasi masalah dan memutuskan bentuk usaha yang akan dilakukan; (2) melaksanakan kegiatan; (3) mengevaluasi; dan (4) melakukan kembali. Program pemberdayaan belum selesai karena masih banyak mimpi-mimpi kelompok istri nelayan ini yang harus diwujudkan. Proyek pemberdayaan memang tidak akan pernah selesai, karena membangun sebuah masyarakat harus dilakukan terus menerus, dan akan berakhir jika dunia berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi dan motivasi para istri nelayan seiring waktu semakin tinggi, sedangkan para nelayan (bapak-bapak) menyerahkan kepada para istri saja. Sudah ada muncul inovasi dan tambahan kegiatan di bidang sosial/keagamaan, marketing, dan penguatan kelompok. Pembicaraan target dan mimpi ke depan. Kata kunci: Model Pemberdayaan, Hasil Perikanan, Masyarakat Pesisir Abstract: This study aims to prove that empowerment of coastal communities (fishers) with their ideas and initiatives is more effective than top-down empowerment carried out by the local government. The location of this study is in Jakat Beach, Bengkulu City, the researchers formed a fisherman's wife empowerment group consisting of 10 people with bleberan fish processing activities as raw materials for Pempek, Sempol, and Tekwan food. Using the Participatory Rural Appraisal (PRA) method where the target community is directly involved as a subject in all research activities. The activity emphasizes the participation of group members and researchers as facilitators/companions. Mentoring is carried out for 4 (four) months, with activities (1) identifying problems and deciding the form of business to be carried out; (2) carrying out activities; (3) evaluating; and (4) re-doing. The empowerment program has not yet been completed because there have still been many dreams of this group of fishermen's wives that must be realized. Empowerment projects will never be finished, because building a community must be done continuously, and will end when the world ends. The results show that the participation and motivation of the fishermen's wives increase over time, while the fishermen (fathers) leave it to their wives only. There have been innovations and additional activities in the social/religious fields, marketing, and group strengthening, talk of targets and dreams ahead. Keywords: Model Empowerment, Participatory Rural Appraisal, coastal communities
Efektivitas Pendistribusian Dana Zakat Di Inisiatif Zakat Indonesia Perwakilan Bengkulu Dengan Pendekatan Zakat Core Principle Yanto, Muhammad Pebri; Asnaini, Asnaini; Harpepen, Andi
Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING) Vol 7 No 4 (2024): Journal of Economic, Bussines and Accounting (COSTING)
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/costing.v7i4.10468

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pendistribusian dana zakat dan efektivitas pendistribusian dana zakat di Lembaga Inisiatif Zakat Indonesia (IZI) Perwakilan Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Metode pengumpulan data dilakukan dengan mengadakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisa data menggunakan model Miles and Huberman, yakni reduksi data, penyajian data/deskripsi, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pertama Pendistribusian dana zakat di IZI Perwakilan Bengkulu didistribusikan kepada seluruh golongan mustahik kecuali budak. Program IZI Perwakilan Bengkulu yaitu: Program bidang pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dakwah dan ekonomi. Kedua efektivitas pendistribusian dana zakat di IZI Perwakilan Bengkulu dengan menggunakan Zakat Core Principle (ZCP) ada dua kategori yakni dengan perhitungan Disbursement Collection Ratio (DCR) dan Kecepatan Waktu. Perhitungan menurut DCR tahun 2021 sebesar 64%, tahun 2022 sebesar 81%, dan tahun 2023 sebesar 68% sehingga masuk kategori DCR efektif. Hal ini memberikan arti bahwa IZI Perwakilan Bengkulu telah mendistribusikan secara efektif baik dari segi rasio DCR maupun kecepatan waktu distribusi masuk dalam kategori cepat.
PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM PENJUALAN PRODUK SR12 PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM (Studi Strategi Pemasaran Elsko Store Bengkulu) Saputri, Ika; Mursalin, Supardi; Harpepen, Andi
JURNAL ILMIAH EDUNOMIKA Vol 8, No 3 (2024): EDUNOMIKA
Publisher : ITB AAS Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29040/jie.v8i3.14741

Abstract

The aim of this research is to determine the marketing strategy for selling SR12 products via social media from an Islamic economic perspective. The method used is a qualitative method with a qualitative descriptive approach. Data collection techniques use field research. The data type consists of primary data and secondary data. Data analysis is carried out by recording and interpreting it, then analyzing it using a deductive mindset. The research results show that the marketing strategy used by Elsko Store Bengkulu is First, the products sold include skincare/cosmetics, bodycare, herbal products and children's products. Second, guaranteeing the availability of goods is always ready stock. Third, the prices sold on social media are the same as the prices sold in stores because they follow the company's SOP. Fourth, use a shipping expedition to send consumer orders. Fifth, utilize social media such as WhatsApp, Facebook, Instagram and TikTok. In an Islamic economic perspective, the marketing strategy used meets the characteristics of sharia marketing, namely: Saleh (Rabbaniyah), Ethical (Akhlaqiyyah), Realistic (Al-Waqiiyyah) and Humanist. Keywords : Marketing Strategy, Social Media, Islamic Economy