Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MANAJEMEN PENCEGAHAN PENINGKATAN TEKANAN INTRAKRANIAL (TIK) PADA PASIEN PASCA KRANIOTOMI DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU) Ahmat Pujianto; Hendy Lesmana; Maria Imaculata Ose; Bayu Purnomo; Aris Junaidi
Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan Vol 6 No 1 (2023): Medika Kartika : Jurnal Kedokteran dan Kesehatan
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kondisi pasien pasca kraniotomi relatif tidak stabil, dan berpotensi mengalami komplikasi intrakranial sehingga pasien harus mendapat pemantauan ketat di ruang perawatan intensif (Intensive Care Unit ((ICU). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran manajemen pencegahan tekanan intrakranial (TIK) pada pasien pasca kraniotomi di ICU. Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang melibatkan 12 responden pasien pasca kraniotomi sesuai kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar observasi catatan medis pasien yang berisi karakteristik responden, status hemodinamik responden, manajemen TIK yang dilakukan, nilai pemeriksaan Glasgow Coma Scale-Pupil (GCS-P), nilai laboratorium untuk laktat, dan nilai elektrolit (natrium, kalium, dan klorida). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada hari ketiga perawatan, pengaruh sedasi sudah menurun dan 3 responden (8,3%) sudah dalam keadaan sadar dengan nilai GCS-P E4M6Vett-P 3/3. Semua responden diberikan posisi head up 15-30 derajat, sedangkan untuk mode ventilator mekanik, positive end expiratory pressure (PEEP), fraksi oksigen, obat sedasi, analgesik. Pada hari ketiga perawatan, sebagian besar responden sudah mengalami peningkatan ke arah perbaikan. Manajemen pencegahan peningkatan tekanan intrakranial pada pasien pasca kraniotomi akibat cedera otak traumatik pada pasien di ICU sesuai dengan pedoman Brain Trauma Foundation Guideline tahun 2016. Hanya saja untuk pengukuran tekanan intrakranial pada semua pasien belum dilakukan baik secara non-invasif maupun invasif. Kata kunci: ICU, manajemen TIK, pasca kraniotomi DOI : 10.35990/mk.v6n1.p44-55
HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK SEKOLAH DASAR Nurman Hidaya; Fitriya Handayani; Maria Imaculata Ose; Ahmat Pujianto; Donny Tri Wahyudi
Journal of Borneo Holistic Health Vol 6, No 1 (2023): Journal Of Borneo Holistic Health
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/borticalth.v6i1.3370

Abstract

Masalah kesehatan gigi dan mulut yang banyak dijumpai adalah karies gigi, dan kejadian ini paling banyak dialami anak-anak. Hal ini disebabkan oleh tingginya konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi anak yang kurang baik, upaya pencegahan perlu dilakukan agar terhindar dari karies gigi. Tujuan Penelitian : untuk mengetahui hubungan konsumsi makanan kariogenik dan kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi pada anak. Metode penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasi melalui pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 98 responden, teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Analisa data menggunakan analisis univariat dan bivariat. Hasil Penelitian : ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi (p value= 0,000), ada hubungan yang signifikan antara kebiasaan menggosok gigi dengan kejadian karies gigi (p value = 0,000). Simpulan : Diharapkan untuk anak sekolah dasar mengurangi konsumsi makanan kariogenik dan lebih memperhatikan lagi tentang kebersihan gigi dan mulut.