Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : IDENTIFIKASI: Jurnal Ilmiah Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindungan Lingkungan

EFEKTIVITAS PROSES PENGOLAHAN PADA DEPOT AIR MINUM DI KECAMATAN BALIKPAPAN UTARA KOTA BALIKPAPAN Sri Purwanti
IDENTIFIKASI Vol 2 No 2 (2016): IDENTIFIKASI
Publisher : Program Studi D-IV K3

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (71.011 KB)

Abstract

Air merupakan senyawa kimia yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya khususnya untuk kebutuhan sebagai air minum. Oleh sebab itu, sebelum dijadikan sebagai air minum perlu diolah untuk menurunkan kadar pencemarnya hingga kadar yang aman. Salah satu caranya yaitu melalui Depot Air Minum. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat efektivitas pemenuhan persyaratan proses pengolahan pada Depot Air Minum di Kecamatan Balikpapan Utara Kota Balikpapan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan jumlah responden sebanyak tiga puluh depot. Hasil penelitian menunjukkan sarana pengolahan air minum dan desinfeksi 100% (30) dari 30 depot masuk dalam kategori efektif sedangkan kriteria administrasi, akses terhadap fasilitas sanitasi, air baku, air produksi dan karyawan 100% (30) dari 30 depot masuk dalam kategori tidak efektif. Untuk kriteria lokasi, bangunan dan pelayanan konsumen yang masuk dalam kategori efektif adalah 93,3% (28) dari 30 depot dan yang tidak efektif sebesar 6,7% (2 Depot). Untuk kriteria pencucian dan pengisian galon 86,7% (26) dari 30 depot dikategorikan efektif dan 13,3% (4) dari 30 depot dikategorikan tidak efektif. Sedangkan kriteria pekarangan 83,3% (25) dari 30 depot dikategorikan efektif dan 16,7% (5) dari 30 depot dikategorikan tidak efektif. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa dari 30 depot masih kurang memenuhi syarat terhadap Pedoman Pelaksanaan Penyelenggaraan Hygiene Sanitasi Depot Air Minum Dirjen P2PL Kementerian Kesehatan Tahun 2010 dan Kepmenperindag No 651 Tahun 2004, dengan tingkat efektivitas sebesar 66,67% (20 dari 30 depot)