Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

EKSISTENSI BENDUNGAN BILI-BILI SEBAGAI TEMPAT KEGIATAN WIRAUSAHA BAGI MASYARAKAT DI KABUPATEN GOWA Jafar, Riska; Firmiaty, Sri; -, Haeruddin
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 17 No. 3 (2017): Vol 17 No 3 (2017): September-Desember 2017
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Masyarakat Kabupaten Gowa memanfaatkan Waduk Bili-Bili sebagai tempat kegiatan wirausaha. Kemiskinan, pengangguran dan pendapatan yang rendah merupakan bagian dari persoalan ekonomi yang menjadi permasalahan berkepanjangan dan sulit mencari jalan keluarnya. Demi kelangsungan hidup, tidak banyak alternatif yang dapat dipilih kecuali membuka kegiatan ekonomi di sektor jasa dan perdagangan dalam bentuk sektor informal. Kegiatan sektor informal muncul dan berkembang tanpa adanya modal, keterampilan dan pola usaha yang memadai, karena hadir sebagai respon atas segala kondisi ketidakberdayaan dalam masyarakat. Masyarakat bergerak dalam bidang sektor informal karena dalam wilayah tersebut dimungkinkan hanya bermodalkan keterampilan dan pendidikan yang minim. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis profil dan aktivitas pedagang di Bendungan Bili-Bili. Penelitian dilakukan dengan observasi mendalam dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan masyarakat disekitar Bendungan Bili-Bili memanfaatkan waduk tersebut untuk melakukan kegiatan wirausaha dalam bentuk usaha sektor informal. Bendungan Bili-Bili menjadi tujuan tempat rekreasi bagi masyarakat dari kota Makassar, sehingga dengan banyaknya masyarakat yang berkunjung memberi peluang kepada masyarakat yang ada disekitarnya untuk melakukan wirausaha. Keberadaan waduk Bili-Bili dapat membuka lapangan kerja bagi masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Orientasi keberadaan bendungan Bili-Bili menjadi suatu kawasan usaha sektor informal, berkembangnya usaha kuliner, wisata air dan wisata lainnya.
Analisis Potensi Fermentasi Tepung Daun Binahong Anredera Cordifolia Dengan Metode Trial End Error Sebagai Pakan Tambahan Pada Ayam Petelur Salim, Andi Randi; Ansar, Muhammad; Al Hijazi, Alif Fachrur; Idrus, Muhammad; Firmiaty, Sri
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 21 No. 3 (2021): ECOSYSTEM Vol. 21 No 3, September - Desember Tahun 2021
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v21i3.1075

Abstract

Ayam petelur merupakan ternak yang mudah stress dan rentan terhadap penyakit. Guna mengatasi keadaan tersebut perlu dicari alternatif bahan herbal yang tidak menimbulkan residu pada telur ayam yaitu dengan memberikan pakan tambahan fermentasi tepung daun binahong. Binahong merupakan salah satu tanaman yang dapat meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh. Kandungan fitobiotik pada tepung daun binahong (fenol 85,30 mg/kg, total flafonoid 47,40 mg/kg, saponin 66,00 mg/kg, dan alkaloid 2,60 mg/kg). Unggas yang memiliki sistem pencernaan tunggal kurang baik dalam mencerna pakan berserat kasar tinggi. Kebutuhan serat kasar pada ayam petelur maksimal 7% maka, dilakukan analisis manfaat fermentasi menggunakan EM4. Dalam penelitian terdahulu menyebutkan bahwa EM4 menghasilkan sejumlah besar enzim mencerna serat kasar seperti selulase dan mannase. Keuntungan Lactobacillus dalam EM4 dalam mencerna serat kasar adalah karena bakteri tidak menghasilkan serat kasar dalam aktivitasnya, sehingga mereka lebih efektif dalam menurunkan serat kasar. Fermentasi dapat meningkatkan nilai gizi dan juga palatabilitas. Pemberian pakan tambahan fermentasi tepung daun binahong  sebagai feed adiktif memiliki potensi terhadap peningkatkan sistem imun sehingga ayam sehat, maka produksi telur akan meningkat dan stabil. Laying hens are animals that are easily stressed and susceptible to disease. In order to overcome this situation, it is necessary to find alternative herbal ingredients that do not cause residues in chicken eggs, namely by providing additional feed with fermented binahong leaf flour. Binahong is one of the plants that can increase vitality and endurance. Phytobiotic content in binahong leaf flour (phenol 85.30 mg/kg, total flavonoids 47.40 mg/kg, saponins 66.00 mg/kg, and alkaloids 2.60 mg/kg). Poultry that has a single digestive system is not good at digesting high crude fiber feed. The need for crude fiber in laying hens is a maximum of 7%, so an analysis of the benefits of fermentation using EM4 was carried out. In previous studies, it was stated that EM4 produces a large number of enzymes digesting crude fiber such as cellulase and mannase. The advantage of Lactobacillus in EM4 in digesting crude fiber is that bacteria do not produce crude fiber in their activity, so they are more effective in reducing crude fiber. Fermentation can increase nutritional value and also palatability. The addition of fermented binahong leaf flour feed as an addictive feed has the potential to increase the immune system so that chickens are healthy, so egg production will increase and be stable.
Efek Perbaikan Mutu Pakan terhadap Tingkat Fertilitas Sapi Dara yang Diinduksi Berahi dan Dilanjutkan dengan Inseminasi Buatan Ahmad Muchlis; Abdul Latief Toleng; Herry Sonjaya; Sri Firmiaty; Tati Murniati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu Vol. 1 No. 1 (2021): Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Terpadu, Juni 2021
Publisher : Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bosowa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.581 KB)

Abstract

Penelitian ini berfokus untuk melihat pengaruh perbaikan mutu pakan dengan memberikan suplementasi pakan terhadap tingkat konsepsi pada sapi dara Brahman Cross yang diinduksi berahi dengan mengkombinasikan hormon Progestron dalam bentuk CIDR (Controlled Internal Drug) dilanjutkan dengan program IB. Dengan harapan dengan perlakuan perbaikan mutu pakan dan induksi berahi yang dilanjutkan dengan IB pada sapi dara, dapat mempercepat terjadinya berahi yang ditandai dengan peningkatan pertambahan berat badan, perkawinan, tingkat konsepsi dan kelahiran pertama yang pada gilirannya akan mempercepat pertambahan populasi ternak sapi. Alat dan bahan yang digunakan dalam untuk pemeliharaan Sapi dara penelitian ini adalah 20 ekor sapi dara Brahman Cross dengan kisaran umur 1 – 1,5 tahun, Urea Molases Multinutrient Block (UMMB), yang terdiri dari molases, urea, dedak, bungkil kelapa, tepung kerang, garam, kapur dan mineral, gerobak pakan, sekop, ember air dan garpu rumput. Sedangkan alat dan bahan yang digunakan untuk induksi berahi dan inseminasi buatan antara lain hormon Progesteron dalam bentuk CIDR (Controlled Internal Drug Release dispenser), Gonadotrophin Releasing Hormone (GnRH), straw berisi semen beku sapi Simmental asal BIB Singosari, kapas, alkohol, air, spoit 10 ml, jarum suntik, ember, dan alat-alat Inseminasi Buatan. Peningkatan mutu pakan pada ternak dengan penambahan UMMB tidak bermakna terhadap pertambahan berat badan dan tingkat kebuntingan Sapi dara GnRH. Perlu direkomendasikan penggunaan Urea Molasses Multinutrient Block (UMMB) sebagai pakan tambahan pada ternak sapi, akan tetapi sebaiknya tidak perlu lagi digunakan apabila pakan yang diberikan berkualitas tinggi.
Angka Kebuntingan Sapi Bali yang Diinseminasi Menggunakan Semen Beku Plus Sari Kopi Firmiaty, Sri; Basri, Muhammad; Idrus, Muhammad
Jurnal Ilmiah Ecosystem Vol. 22 No. 3 (2022): ECOSYSTEM Vol. 22 No 3, September-Desember Tahun 2022
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35965/eco.v22i3.1847

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fertilitas semen beku sapi Bali yang diberi sari kopi dalam pengencer dengan melakukan inseminasi buatan pada sejumlah akseptor betina, dilihat dari nilai Non Retur Rate, Service per Conceprtion, dan Angka kebuntingan. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 40 ekor induk sapi yang sudah pernah beranak, kondisi fisiolgy normal, dibagi dalam 2 kelompok yaitu Kelompok I: diinseminasi menggunakan semen beku tanpa sari kopi (20 ekor) dan Kelompok II: diinseminasi menggunakan semen beku tanpa sari kopi (20 ekor). Hasil inseminasi buatan (IB) dianalisis pada 60 hari pasca IB menunjukkan Service per Conception berbeda nyata antara semen tanpa sari kopi vs semen plus sari kopi yaitu 1,53 vs 1.3 (P<.05), sedangkan Angka Kebuntingan pada IB pertama tidak menunjukkan perbedaan yaitu 11 ekor (55%) vs 14 ekor (70%). Dapat disimpulkan bahwa kafein dapat digunakan untuk meningkatkan motilitas spermatozoa semen afkir sapi Bali dengan fertiltas baik. Disarankan semen pejantan unggul yang mempunyai motilitas di bawah 70 persen atau minimal 60%, dapat dipertimbangkan untuk diproses menjadi semen beku dengan penambahan sari kopi. This study aims to determine the fertility of frozen semen of Bali cattle given coffee extract in diluent by performing artificial insemination on a number of female acceptors, seen from the values of Non-Return Rate, Service per Conception, and Pregnancy Rate. The material used in this study were 40 cows that had given birth, normal physiological conditions, divided into 2 groups, namely Group I: inseminated using frozen semen without coffee extract (20 cows) and Group II: inseminated using frozen semen without coffee extract (20 heads). The results of artificial insemination (IB) analyzed 60 days after IB showed a significantly different Service per Conception between semen without coffee extract vs semen plus coffee extract, namely 1.53 vs 1.3 (P <.05), while the Pregnancy Rate at the first IB showed no difference that is 11 heads (55%) vs 14 heads (70%). It can be concluded that caffeine can be used to increase spermatozoa motility of culled semen of Bali cattle with good fertility. It is recommended that superior male semen that has motility below 70 percent or at least 60%, can be considered for processing into frozen semen with the addition of coffee extract