Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pengaruh Pengaku Konsentris (Concentric Bracing) dan Eksentris (Eccentric Bracing) pada Struktur Baja dengan Daktilitas PenuhTerhadap Gempa Sumargo; Basri, Syamsul; Rosyidah, Anis
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 2 No 2 (2003): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol2no2.229

Abstract

Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui perbedaan perilaku struktur baja berpengaku konsentris dan eksentris apabila diberi percepatan gempa El Centro dan Pasadena. Perilaku yang ditinjau meliputi periode getar, simpangan, histeresis loop, daktilitas struktur dan elemen. Model struktur adalah portal baja 12 lantai menggunakan pengaku konsentris tipe diagonal (Al) dan inverted V (A2), untuk pengaku eksentris tipe diagonal (B1) serta inverted V (B2). Alat bantu untuk analisis menggunakan software SAP 2000 dan excel. Adapun metode penyelesaiannya meliputi perencanaan struktur dan analisis perilaku struktur. Dari perencanaan didapat ukuran profil sama pada ke-empat struktur. Pada hasil analisis diperoleh periode getar alami terbesar pada struktur B1- 0,423 detik dan terkecil adalah struktur A2 — 0,362 detik. Hasil simpangan terbesar akibat percepatan gempa El Centro maupun Pasadena terjadi pada struktur B2. Akibat gempa El Centro dan Pasadena pada ke- empat struktur masih bersifat elastis sehingga nilai daktilitas struktur () — 1, begitu pula dengan daktilitas elemen, belum terjadi sendi plastis.
Evaluasi Perbandingan Kinerja Bangunan Momen Frame dengan Eccentrycally Brace Frame Sumargo; Rheza Andhy K; Hermansa
Jurnal Teknik: Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik Vol 7 No 2 (2008): Jurnal Teknik - Media Pengembangan Ilmu dan Aplikasi Teknik
Publisher : Fakultas Teknik - Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jt.vol7no2.283

Abstract

Generally, earthquake resistant design is based on elastic structural analysis with load factor to simulate ultimate condition. Actually, behavior of collapse structures during earthquake is in-elastic. Evaluation to predict in-elastic condition of structures during earthquake is needed in order to guarantee that it can perform well during earthquake. Analysis and performance evaluation can be done with pushover analysis given in SAP2000, while evaluation of performance point must be determined manually with various methods (except for capacity spectrum method). Pushover analysis is a non linear static analysis as a behavior of structural failure due to earthquake, while performance point is structural maximum displacement during design earthquake. Study on steel frame 3D concludes that performance evaluation for pushover in longitudinal direction according to ATC-40 gives displacement target for moment frame building of 0.054 m, building with eccentrically braced frame (EBF): 0.022 m. Pushover in transverse direction according to ATC-40 gives displacement target for moment frame building of 0.022 m, building with EBF: 0.015 m. According to FEMA 356, displacement target in longitudinal direction for moment frame building: 0.0803 m, building with (EBF): 0.0728 m. For building with moment frame in transverse direction: 0.1183 m, building with (EBF): 0.0614 m.
Inspeksi Kondisi dan Penanganan Jembatan di Pulau Nias Provinsi Sumatera Utara dengan Metode Bridge Management System Sumargo; Rachmat Hakiki; Reni Raafidiani
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 22 No 2 (2020): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1593.664 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v22i2.1862

Abstract

Suatu pemeliharaan jembatan didahului adanya kegiatan inspeksi kondisi dengan dilakukan penilaian terhadap kondisi jembatan di lapangan berdasarkan pada standar acuan dari Bridge Management System 1993. Pada penelitian ini dilakukan pada 10 jembatan di pulau Nias provinsi Sumatera Utara yang merupakan ruas jalan nasional. Dengan melakukan penilaian kondisi jembatan berdasarkan tata cara pemeriksaan kondisi jembatan secara visual detail, dengan menggunakan formulir pemeriksaan jembatan. Pemeriksaan visual detail kondisi jembatan meliputi bangunan atas, bangunan bawah, bangunan pelengkap, dan daerah aliran sungai. Pencatatan khusus meliputi kode elemen, jenis kerusakan, dan dilengkapi foto, sketsa kerusakan beserta lokasi kerusakannya, dan jumlah volume kerusakannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kondisi jembatan dan untuk mendapatkan tindakan perbaikan atau penanganan yang tepat. Nilai kondisi dari 10 jembatan menggunakan standar BMS yaitu: 1 jembatan = 5 (runtuh), 5 jembatan = 4 (kritis), 2 jembatan = 3 (rusak berat), 1 jembatan = 2 (rusak ringan), 1 jembatan = 1 (baik). Karena metode yang digunakan pada inspeksi kondisi jembatan secara visual maka perlunya dilakukan pemeriksaan lebih lanjut setelah dilakukan pemeriksaan dan penilaian kondisi jembatan agar dapat mengetahui kerusakan pada komponen bagian dalam jembatan
Increased Durability of Concrete Against High Temperatures due to Fire with Ground Granulated Blast Furnace Slag Ahmad Hamas Sorimatua Harahap; Sumargo; Nursyafril
Potensi: Jurnal Sipil Politeknik Vol 23 No 1 (2021): Potensi: Jurnal Sipil Politeknik
Publisher : Politeknik Negeri Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (463.063 KB) | DOI: 10.35313/potensi.v23i1.2546

Abstract

This paper describes experimental results that focus on impacts of elevated temperature on concrete with GGBFS. GGBFS from waste of steel factory PT Krakatau Steel Tbk. has been discovered to be appropriate for geopolymer cement as substitute for cement in concrete. Normal concrete and GGBFS concrete beams (150×150×750mm) and cylindrical (150×300mm) with 40% GGBFS content as substitute of cement weight were burned for two hours, which the first beam was burned at 600°C, second beam at 700°C and third beam at 800°C. After cooling to room temperature, cylindrical and beams were tested. Compressive strength, modulus of elasticity and flexural strength were examined and compared. The results show that GGBFS increased durability of concrete and might be utilized in applications including elevated temperatures. High temperature exposure causes compressive strength of normal concrete decreased extremely up to 69.08%, compared to GGBFS concrete only 46.21%. Flexural strength decreased to 30.37% when the temperature rises to 700°C. Furthermore, it decreased significantly to 50.82% when the temperature reached 800°C.