Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

APLIKASI NAVIGASI OBJEK WISATA KABUPATEN LINGGA BERBASIS MOBILE Imam Muttaqin; Inggih Permana; Febi Nur Salisah
Jurnal Ilmiah Rekayasa dan Manajemen Sistem Informasi Vol 3, No 1 (2017): Februari
Publisher : Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24014/rmsi.v3i1.2756

Abstract

Kabupaten Lingga adalah salah satu kabupaten di Provinsi Kepulauan Riau di Indonesia yang berpusat di Daik Lingga. Kabupaten Lingga memiliki 94 objek wisata bahari yang berpotensi untuk dikembangkan. Wisatawan yang datang ke kabupaten ini cenderung meningkat setiap tahunnya. Informasi mengenai objek wisata di Kabupaten Lingga yang beredar masih sangat sedikit dan tidak lengkap. Sejauh ini informasi tentang Kabupaten Lingga hanya tersedia di blog dan website yang tidak resmi dari pemerintah. Selain itu, wisatawan juga mengalami kesulitan untuk menuju tempat objek wisata karena tidak tersedia rute yang jelas. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penelitian ini membangun sebuah aplikasi navigasi objek wisata berbasis mobile untuk memudahkan para wisatawan berkunjung ke objek wisata yang ada di Kabupaten Lingga serta dapat menyediakan informasi terkait pariwisata di kabupaten tersebut. Pendekatan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini adalah object oriented analysis and design (OOAD) dengan unified modeling language (UML) sebagai modelnya. Sistem yang dibuat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sistem backend berbasis web untuk administrator mengelola data dan aplikasi navigasi berbasis mobile untuk wisatawan. Terdapat sepuluh fitur pada sistem backend, yaitu untuk pengelolaan: (1) data admin; (2) objek wisata; (3) tempat ibadah; (4) informasi even; (5) penginapan; (6) tempat perbelanjaan; (7) lokasi pemerintahan; (8) tempat transportasi; (9) nomor telepon; dan (10) profil Kabupaten Lingga. Sedangkan fitur yang terdapat aplikasi berbasis mobile untuk wisatawan adalah: (1) deskripsi dan informasi objek wisata; (2) tempat ibadah; (3) informasi even; (4) penginapan; (5) tempat perbelanjaan; (7) lokasi pemerintahan; (8) tempat transportasi; (9) profil Kabupaten Lingga; dan (10) data nomor telepon penting. Berdasarkan hasil uji black box yang dilakukan pada sepuluh buah smartphone dengan spesifikasi yang berbeda, fitur-fitur aplikasi navigasi yang dibuat berjalan 100%. Sedangkan hasil uji black box pada sistem backend menunjukkan bahwa fitur-fitur juga berjalan 100%. Hasil user acceptance test yang dilakukan oleh lima orang wisatawan dan lima orang staff Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, menunjukkan tingkat penerimaan aplikasi navigasi yang dibuat adalah 93,7%. Berdasarkan uji blackbox dan UAT, dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibangun bisa direkomendasikan untuk digunakan sebagai alat bantu navigasi menuju objek wisata untuk wisatawan dan dapat digunakan sebagai media promosi bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lingga.
Produser Produksi Program Acara Berita Feature “Di Balik Nama” Di Cakra Semarang TV Imam Muttaqin; I Nyoman Winata; Tandiyo Pradekso; M Bayu Widagdo
Interaksi Online Vol 3, No 4: Oktober 2015
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.945 KB)

Abstract

Sampai saat ini, isu mengenai sejarah masih menjadi tema yang membosankan untuk diperbincangkan. Berangkat dari alasan tersebut, program acara “Di Balik Nama” mencoba memberikan informasi mengenai sejarah namun dengan konten yang lebih kreatif dan menghibur yang dikemas dengan gaya news feature. Kemasan news feature dipilih atas dasar penyajian konten inforrmasinya disampaikan secara ringan dan informasi yang disajikan tidak mudah basi. Program acara “Di Balik Nama” bercerita mengenai asal-usul terbentuknya sebuah nama baik nama dari sebuah kawasan, tradisi, maupun kuliner yang ada di kota Semarang dan sekitarnya. Penayajiannya menggunakan narasi yang efektif dengan didukung visual yang menarik. Program ini tayang setiap hari Jumat jam 19.00 WIB di stasiun televisi Cakra Semarang TV dengan durasi tayang selama 24 menit. Dalam setiap episode, program acara “Di Balik Nama” terdiri atas tiga segmen dengan tiga tema berbeda di setiap segmennya.“Di Balik Nama” merupakan sebuah karya bidang yang dikerjakan oleh empat orang mahasiswa dengan pembagian jobdesk yang berbeda, antara lain sebagai produser, program director, video editor, campers, script writer, dan pengisi suara. Pada laporan ini akan membahas mengenai tugas dan tanggung jawab posisi seorang produser, program director, video editor, dan juga campers mulai dari tahap pra-produksi hingga pasca produksi.
Taf’īl al-Anmāṭ at-Tafā‘uliyyah fī Ta’līm al-Lugah al-‘Arabiyyah Dākhila al-Bī`ah al-Iṣṭinā’iyyah ‘alā Ḍau’i an-NaẒariyyah al-Ijtimā‘iyyah aṡ- Ṡaqafiyyah li Vygotsky Imam Muttaqin; Abdul Wahab Rasyidi
LISANIA: Journal of Arabic Education and Literature Vol 4, No 2 (2020)
Publisher : IAIN Salatiga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18326/lisania.v4i2.196-216

Abstract

The interaction patterns of Arabic learning can be realized in an artificial environment based on Vygotsky's socio-cultural theory. This research aims; 1. To know the interaction patterns of learning Arabic in an artificial environment. 2. To know how to activate the interaction patterns of learning Arabic in an artificial environment based on Vygotsky's socio-cultural theory. This research is a qualitative analysis descriptive study with a symbolic interactional approach. The data collected by using observation, interviews and documentation. The results of data analysed by using the Miles and Huberman analysis methods. For validating the data used triangulation method. This study finds out that, 1. The pattern of Arabic learning interaction; a. Interaction between teachers students. b. Interaction between teachers groups of students, c. Interaction between teacher groups student groups. 2. There are important thing in activating the interaction pattern; a. Mediated learning. b. Ensure the regulation in children by using scaffolding techniques in zone proximal development of student (ZPD). c. Apply the micro genesis model by providing collaborative learning. d. Watch for and supervise the use of children's "inner speech" and "private speech" considering their level of cognition and age. e. Using an active system in Arabic learning.
PEMBELAJARAN TAHSINUL QIRO’AH DI PONPES MIFTAHUSSALAM MEGANG SAKTI MUSI RAWAS IMAM MUTTAQIN
Al-Bahtsu : Jurnal Penelitian Pendidikan Islam Vol 7, No 1 (2022): JUNI
Publisher : IAIN Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29300/btu.v7i1.4542

Abstract

Penelitian  ini  bertujuan  untuk  mengetahui  Proses pelaksanaan  tahsin  Qiro’ah di  Pon-Pes Miftahussalam Megang sakti Musi Rawas dari segi teori dan praktik,  Pendukung dan kendala dalam tahsin Qiro’ah di  Pon-Pes Miftahussalam Megang sakti Musi Rawas. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data, observasi  lapangan,  wawancara,  dan  studi  dokumentasi.  Sedangkan  untuk  analisisnya, penulis menggunakan analisis deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan karakteristik dan aspek yang relevan dengan fenomena yang diamati. Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan Tahsin Al-Qiro’ah di  Pon-Pes Miftahussalam Megang sakti Musi Rawas sebagai berikut: (a) Tahsin Al-Qur’anitu  bertujuan  untuk  memperdalam  teori Al-Qur’an yang  berhubungan  dengan tajwid, makhorijul huruf, sifat huruf, gharaibul Qur’an, dan juga pembelajaran lagu untuk melantunkan  bacaan Al-Qur’an,  (b)  Menambah  kecintaan  santri  terhadap Al-Qur’an.  Kemudian  metode  yang  diterapkan  dalam  Tahsin  Qiro’ah di  di  Pon-Pes Miftahussalam Megang sakti Musi Rawas adalah: (a) metode drill, (b) metode ceramah, (c) metode klasikal baca simak. Adapun kendala-kendala dalam tahsin Qiro’ah di di  Pon-Pes Miftahussalam Megang sakti Musi Rawas  meliputi:  (a)  kurangnya  sarana atau alat bantu peraga,  (b)  ketika  hari  minggu kegiatan  tidak  kondusif,  (c)  kurangnya  pemahaman  tentang  tujuan  tahsin