ABSTRAKMembahas tentang pendidik adalah membicarakan tentang siapa yang mendidik dan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan tujuan pendidikan. Begitu juga berbicara konselor, maka berbicara siapa yang melakukan pekerjaan konseling untuk membantu mengatasi masalah hidup atau kesulitan yang dialami oleh konseli dalam rangka meningkatkan kualitas dirinya. Pendidik dan konselor merupakan unsur inti yang memegang peranan amat penting untuk mewujudkan pekerjaan mendidik dan mengkonseling. Salah satu bentuk ibadah itu, menurut A. Malik Fadjar adalah melakukan pengelolaan dan penataan kehidupan di alam ini dengan spiritualitas ketundukan kepada Tuhan dan semangat saling membutuhkan dan bekerja sama yang bersendikan tingkah laku pro-sosial demi mewujudkan hubungan harmonis secara vertikal dan horizontal. Untuk menjalankan tugas beribadah dan mengelola alam ini, manusia telah dibekali dengan sejumlah potensi, tetapi potensi itu hanya dapat berkembang secara maksimal jika diupayakan melalui pendidikan. Secara garis besarnya, tugas pendidik jika dikaitkan dengan tugas Rasul Saw. yang disebutkan dalam surah al-Jumu’ah ayat 2 mencakup tiga dimensi, yakni: yatlū, yu’allim, dan yuzakkī, sebagaimana dalam ayat “Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata (QS. al-Jumu’ah/62: 2).