Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Quality of Work Life as a Predictor of Employee Turnover Intention Pertiwi, Nisa Indah; Panjaitan, Yoko Jimmy; Munawwar, Fauzan Kamil
Psikostudia : Jurnal Psikologi Vol 13, No 1 (2024): Volume 13, Issue 1, Maret 2024
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikostudia.v13i1.13345

Abstract

Employees who resign and leave their job can affect the running of the company and reduce efficiency. Companies need to retain employees, so they do not feel like changing jobs. Turnover Intention can be prevented by working life factors through pleasant, satisfying working conditions, and a prosperous quality of work life. These working conditions are reflected in the quality of work life in the workplace. The purpose of this research is to determine the effect of quality of work life on turnover intention of outsourcing company employees. This research was conducted using a non-experimental quantitative method on 56 employees of an outsourcing company. Quality of work measurement tools adapted quality of work life questionnaires made by Timossi et al. and turnover intention used adaptations and modification measurements from Mobley et al. The data analysis technique used a simple linear regression test. The results showed that quality of work life affects the turnover intention of outsourcing company employees. The constitutionalism aspect has the greatest influence on the quality of work life in influencing employee turnover intention. The implication of this research finding is that to prevent turnover intention, the main concern of outsourcing company management can be directed to ensure that employees are satisfied with the constitutionalism aspect of their work.Karyawan yang mengundurkan diri dan keluar dari pekerjaan dapat mempengaruhi jalannya perusahaan dan mengurangi efisiensi. Perusahaan perlu mempertahankan karyawan agar tidak merasa ingin berganti pekerjaan (turnover intention). Turnover Intention dapat dicegah dengan faktor working life melalui kondisi kerja yang menyenangkan, memuaskan, dan kualitas kehidupan kerja yang membuat sejahtera. Kondisi kerja tersebut tercermin dalam kualitas kehidupan kerja (quality of work life) di tempat kerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh quality of work life terhadap turnover intention karyawan perusahaan outsourcing. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif non-eksperimental pada 56 orang karyawan sebuah perusahaan outsourcing. Alat ukur quality of work life mengadaptasi kuesioner quality of work life yang dibuat oleh Timossi et al. dan turnover intention menggunakan adaptasi dan modifikasi pengukuran dari Mobley et al. Teknik analisis data menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa quality of work life berpengaruh terhadap turnover intention karyawan perusahaan outsourcing. Aspek constitutionalism memiliki pengaruh terbesar pada quality of work life dalam mempengaruhi turnover intention karyawan. Implikasi dari temuan penelitian ini yaitu untuk mencegah turnover intention, perhatian utama pihak manajemen perusahaan outsourcing dapat diarahkan untuk memastikan bahwa karyawan merasa puas pada aspek constitutionalism pekerjaan
Mengatasi Darurat Sampah dengan Loseda dan Kolaborasi Pemangku Kepentingan di Kelurahan Cipadung Kulon Bandung Dinata, Deden Indra; Nurdiansyah, Ilyas; Helena, Deni Fransisca; Idar, Idar; Pertiwi, Nisa Indah; Nani, Shinta Ayu; Rokhmah, Siti
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 9 No 3 (2024): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30653/jppm.v9i3.889

Abstract

Kelurahan Cipadung Kulon kecamatan Panyileukan merupakan salah satu bagian dari wilayah timur kota Bandung dengan luas lahan sebesar 133,34 Ha. Berdasarkan studi pendahuluan, diperoleh gambaran adanya permasalahan mitra yang utama yaitu kedaruratan sampah dan persoalan limbah rumah tangga. Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan memberikan solusi dan edukasi dalam mengatasi persoalan mitra untuk mengendalikan dampak dan resiko terhadap kesehatan agar menjadi nilai tambah di masyarakat. Metode pelaksanaan meliputi studi pendahuluan dan survey lokasi, identifikasi masalah mitra, pra-pelaksanaan dengan membangun jejaring mitra dan melibatkan pemangku kepentingan terkait, pelaksanaan edukasi dan pemberdayaan masyarakat dengan melibatkan kader setempat, evaluasi dan pengelolalaan keberlanjutan. Hasil implementasi program menunjukkan adanya implementasi pengendalian darurat sampah antara lain dengan Loseda (Lodong Sesa Dapur) melalui kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup kota Bandung, adanya jejaring kader setempat berkelanjutan melanjutkan pengelolaan dan pencegahan Bandung Darurat Sampah. Program pengabdian masyarakat ini secara sistematis mampu menjadi alternatif solusi penyelesaian masalah mitra dengan melibatkan pihak berkepentingan secara berkelanjutan. Cipadung Kulon Village, Panyileukan District is one part of the eastern region of Bandung City with a land area of 133.34 Ha. Based on the preliminary study, was obtained of the main partner problems, including waste emergencies and household waste problems. This community service activity aims to provide solutions and education in overcoming partners problems to control impacts and risks on health to become added value in the community. Implementation methods include preliminary studies and location surveys, identification of partner problems, pre-implementation by building a network of partners and involving relevant stakeholders, implementation of community education and empowerment by involving local cadres, evaluation and sustainability management. The results of the program implementation showed the implementation of emergency waste control, including by Loseda (Lodong Sesa Dapur) through collaboration with the Bandung City Environmental Service, the existence of a sustainable local cadre network to continue the management and prevention of Bandung waste emergency. This community service program was systematically capable of being an alternative solution to solving partner problems by involving interested parties on an ongoing basis.
Career Adaptability and Student Subjective Wellbeing Panjaitan, Yoko Jimmy; Pertiwi, Nisa Indah; Santika, Siti
Psikoborneo: Jurnal Ilmiah Psikologi Vol 11, No 4 (2023): Volume 11, Issue 4, Desember 2023
Publisher : Program Studi Psikologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/psikoborneo.v11i4.12636

Abstract

Research on subjective well-being is a currently trending and important topic to investigate because it will influence positive behaviors of students in their academic and other life aspects. Adaptability is a crucial skill for today's students to excel in preparing for their future careers. This research aims to examine the relationship between Career Adaptability and subjective well-being among students. However, there haven't been many studies that specifically focus on the student context. This study, the subjective well-being in will be centered around the variable of student’s subjective well-being, which directly observes subjective well-being in the context of students. Data collection methods involve using the Career Adapt-abilities Scale-Short form, developed by Maggiori and adapted into the Indonesian by previous researchers, and the Instrument of Student Subjective Well-Being measurement developed by Renshaw and Cook, which has also been translated in previous studies. The hypothesis of this research is that there is a positive relationship between career adaptability and the student’s subjective well-being. The research subjects consist of 301 students aged 18-29 years old in Indonesia. Data collection was done through online questionnaires. The Pearson correlation test using the JASP program yielded a value of p < 0.001 (< 0.05) with a correlation coefficient of 0.414. This indicates a significant positive relationship between career adaptability and the student’s subjective well-being, with an effective contribution of 41.4%. The higher student's career adaptability, the higher their subjective well-being, and higher student’s subjective well-being is associated with higher career adaptability.Penelitian mengenai kesejahteraan subjektif  adalah tema yang menarik dan penting dikaji saat ini karena akan mempengaruhi perilaku positif mahasiswa dalam melakukan aktivitasnya, baik pada proses pembelajaran maupun aspek kehidupan lainnya. Kemampuan beradaptasi menjadi hal yang dibutuhkan bagi mahasiswa saat ini untuk dapat maksimal dalam mempersiapkan karir masa depan. Tujuan dari penelitian ini  adalah  mengetahui hubungan antara adaptasi karir dan kesejahteraan subjektif pada mahasiswa. Meskipun demikian, belum banyak penelitian yang mengkhususkan penelitian langsung kepada konteks pelajar atau mahasiswa. Kesejahteraan subjektif pada penelitian ini akan difokuskan menggunakan variabel student subjective well being yang akan langsung mengamati kesejahteraan subjektif dalam konteks mahasiswa. Metode pengumpulan data menggunakan alat ukur Career Adapt-abiities Scale-Short form yang dikembangkan oleh Maggiori dan telah diadaptasi ke bahasa Indonesia oleh penelti pada penelitian sebelumnya, serta Student Subjective Well Being Questionnaire yang disusun oleh Renshaw dan Cook dan telah dialihbahasakan pada penelitian sebelumya. Adapun hipotesis penelitian ini adalah adanya hubungan positif antara adaptasi karir dengan kesejahteraan subjektif mahasiswa. Subjek penelitian adalah 301 mahasiswa pada usia 18-29 tahun yang berada di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuisioner yang disebarkan secara online. Hasil uji korelasi pearson menggunkan program JASP memperoleh nilai p<0.001 (<0.05) dengan koefisien korelasi sebesar 0.414. Artinya terdapat hubungan positif yang signifikan antara adaptasi karir dan kesejahteraan subjektif mahasiswa dengan besarnya sumbangan efektif sebesar 41,4%. Hal ini berarti semakin tinggi adapatasi karir peserta didik akan cenderung menunjukkan semakin tinggi kesejahteraan subjektifnya, begitupla sebaliknya semakin tinggi kesejahteraan subjektif mahasiswa akan menunjukkan semakin tinggi adaptasi karinya.