Rajungan (Portunus pelagicus) memiliki nilai ekonomis yang signifikan sebagai sumberdaya perikanan, terutama sebagai komoditi ekspor ke berbagai negara seperti Singapura, Hongkong, Jepang, Malaysia, Taiwan, dan Amerika Serikat. Tingginya permintaan pasar dan harga rajungan memberikan dampak positif pada pendapatan nelayan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai status keberlanjutan sebaran rajungan di Perairan Kabupaten Pangkep. Penelitian dilaksanakan pada bulan februari pada bulan Februari – April 2023, berlokasi di perairan spermonde bagian dalam (inner spermonde) yang secara spesifik pada lokasi penangkapan kepiting rajungan oleh nelayan yang bermukim di Pulau Balang Caddi, Pulau Saugi, dan Pulau Salemo. Metode yang digunakan melibatkan observasi, wawancara survey, dan dokumentasi. Prediksi keberlanjutan rajungan dilakukan dengan menggunakan metode Rapfish, yang berbasis pada Teknik ordinasi dengan menggunakan Multi-Dimensional-Scalling (MDS). Analisis dengan Rapfish mengungkap nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi ekologi (37.20).