Farida Mentalina Simanjuntak
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

HUBUNGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN SECARA DINI DENGAN PERTAMBAHAN BERAT BADAN BAYI DI BPM BIDAN NENI BEKASI JAWA BARAT TAHUN 2015 Farida Mentalina Simanjuntak
JURNAL AKADEMI KEPERAWATAN HUSADA KARYA JAYA Vol 4, No 1 (2018): JAKHKJ Maret 2018
Publisher : Akademi Keperawatan Husada Karya Jaya Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.577 KB)

Abstract

Abstrak Pemberian makanan tambahan pada bayi sebaiknya setelah usia bayi diatas enam bulan atau setelah pemberian ASI eksklusif karena pada usia tersebut nutrisi masih terpenuhi melalui ASI. Pemberian makanan pada bayi harus dilakukan secara bertahap untuk mengembangkan kemampuan bayi mengunyah , menelan, dan mampu menerima bermacam-macam makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian makanan tambahan secara dini dengan pertambahan berat badan bayi. Jenis penelitian adalah c r o s se ctio n al . Populasi dalam penelitian ini seluruh ibu yang mempunyai bayi sebanyak 30 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah total populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pemberian makanan tambahan yang baik sebanyak 11 orang (36,3%) dengan berat badan normal 9 orang (30%) dan tidak normal 2 orang (6,7%), sedangkan yang tidak baik sebanyak 19 orang (63,7%) dengan berat badan normal 4 orang (13,3%) dan tidak normal 15 orang (50%), berdasarkan jenis pemberian makanan tambahan yaang baik 10 orang (33,3%) dengan berat badan noramal 10 orang (33,3%) dan tidak ada yang tidak normal, sedangkan jenis pemberian makanan tambahan yang tidak baik 20 orang (66,7%) terdapat berat badan bayi normal 3 orang (10%) dan tidak normal 17 orang (56,7%), berdasarkan tekstur pemberian makanan tambahan yang baik 12 orang (40%) dengan berat badan normal 10 orang (33,3%) dan yang tidak normal 2 orang (6,7%) sedangkan tekstur pemberian yang tidak baik sebanyak 18 orang (60%) terdapat berat badan normal 3 orang (10%) dan yang tidak normal 15 orang (50%). Berdasarkan hasil penelitian maka dalam memberikan asuhan hendaknya ibu memperhatikan nutrisi bayi sejak lahir, tumbuh dan berkembang sehingga pertambuhan berat badan bayi senantiasa dalam batas normal, dan petugas kesehatan yang bersangkutan hendaknya meningkatkan KIE (komunikasi informasi edukasi) kepada orang tua yang akan atau yang memiliki bayi mengenai kebutuhan nutrisi dan tumbuh kembang bayi, antara lain ASI eksklusif dan jadwal pemberian makanan, juga cara memantau pertambahan berat badan bayi secara sederhana melalui kartu menuju sehat (KMS). Kata kunci : Makanan tambahan dini, Pertambahan berat badan
HUBUNGAN PENERAPAN PEDOMAN GIZI SEIMBANG DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 36-60 BULAN DI PUSKESMAS KARANG KITRI BEKASI 2018 Farida Mentalina Simanjuntak
Jurnal Ayurveda Medistra Vol 2 No 1 (2020): Jurnal Ayurveda Medistra
Publisher : STIKes Medistra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51690/medistra-jurnal123.v2i1.20

Abstract

Pendahuluan: Pedoman Gizi Seimbang telah dikenalkan dan disosialisasikan kepada masyarakat lebih dari 15 tahun lalu, namun masih banyak masalah gizi yang belum teratasi yaitu gizi lebih dan gizi kurang. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan penerapan pedoman gizi seimbang dengan status gizi pada balita usia 36-60 bulan di wilayah Puskesmas Karang Kitri Bekasi Tahun 2018. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode studi analitik dengan pendekatan cross sectional dan dilakukan uji chi square. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling yaitu, pengambilan sampel ditentukan berdasarkan kriteria-kriteria tertentu yang telah ditetapkan dan jumlah sampel 46 balita yang berusia 36-60 bulan. Hasil: Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan yang bermakna antara penerapan pedoman gizi seimbang dengan status gizi pada balita usia 36-60 bulan di Wilayah Puskesmas Karang Kitri Bekasi Tahun 2018 (Pvalue = 0,012). Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara penerapan pedoman gizi seimbang dengan status gizi pada balita usia 36-60 bulan di wilayah Puskesmas Karang Kitri (Pvalue = 0,012).