Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penggunaan Metode Project Based Learning (PJBL) dalam Peningkatan Daya Analisis Peserta Didik pada Mata Pelajaran PPKN di SMA Negeri 10 Tasikmalaya Gustaman, Randy Fadillah; Saputra, Kosasih Adi; Paturochman, Iwan Ridwan
Wahana Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v10i2.10072

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan model PjBL pada mata pelajaran PPKN untuk meningkatkan daya analisis peserta didik. Penelitian  ini  menggunakan  metode  penelitian  deskriptif  kualitatif. Teknik  pengumpulan  data  pada  penelitian  ini  yaitu  dengan  melakukan  observasi,  wawancara  dan  dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan  model  pembelajaran  PjBL  di  SMA  10  Tasikmalaya  pada  dasarnya  telah  dilaksanakan  dengan  konsep  pemilihan  tema-tema  projek  yang  sudah  sesuai  dengan  materi  pembelajaran.  Tema-tema  yang  di  pilih  tentunya  sudah  berdasarkan  dari  kesepakatan  musyawarah  guru  mata  pelajaran  PPKn  di  SMA  10  Tasikmalaya.  Penerapan  Model  pembelajaran  PjBL  pada  dasarnya  telah  dilaksanakan  dan  cukup  mampu  merangsang  peserta  didik  untuk  lebih  komprehensif  dalam  menganalisis  sebuah  permasalahan  dalam  mata  pelajaran  PPKn,  hal  tersebut  dibuktikan  dengan  kualitas  analisis  hasil  laporan  projek  dan  pemaparan  langsung  peserta  didik.  Adapun  kendala  yang  di  hadapi  dalam  pelaksanaan  model  pembelajaran  PjBL  di  SMA  10  Tasikmalaya  diantaranya  adalah  1)  Kurangnya  sosialisasi  model  pembelajaran  PjBL  kepada  guru  di  SMA  10  Tasikmalaya,  2)  Sumber  belajar  peserta  didik  yang  belum  cukup  memadai  sebagai  penunjang  pelaksanaan  Model  pembelajaran  PjBL.
Konsep Hidden Curriculum Dalam Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Pada Jenjang Sekolah Menengah Kejuruan Ahmad, Alex Anis; Gustaman, Randy Fadillah; Saputra, Kosasih Adi
Wahana Pendidikan Vol 10, No 2 (2023): Agustus
Publisher : Universitas Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25157/jwp.v10i2.10073

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan konsep hidden curriculum pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di Sekolah Menengah Kejuruan. Penelitian ini menggunakan metode studi analitis konten deskriptif. Metode ini merupakan suatu metode penelitian untuk menganalisis isi sebuah teks dengan mengumpulkan dan menganalisis konten dari sebuah teks. Hasil penelitian menunjukan bahwa konsep kurikulum tersembuyi pada proses pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan di laksanakan dengan konsep keteladanan guru kepada peserta didik. Keteladanan dalam hal ini merupakan sebuah konsep dimana guru memberikan contoh kepada siswa secara tersembuyi, artinya nilai-nilai yang di sampaikan tidak tertulis secara langsung dalam kurikulum pembelajaran. Indikator keteladanan yang di realisasikan dalam rangka pelaksanaan konsep hidden curriculum yaitu nilai-nilai 1) Kejujuran 2) Kerja Keras 3) Religius 4) Toleransi 5) Disiplin 6) kreatif 7) Mandiri
PROBLEMATIKA PEMBELAJARAN BERBASIS PROJECT PADA MATA PELAJARAN PPKN DI JENJANG PENDIDIKAN DASAR Fadillah, Randy; Saputra, Kosasih Adi; Paturochman, Iwan Ridwan; Sirait, Budi Chrismanto
Cendekia: Jurnal Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat Vol 1 No 4 (2023): CJPPM Desember 2023
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/ Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract. This research identifies several problems in the implementation of project-based learning at the basic education level, especially in the subject of Pancasila and Civic Education (PPKn). One of the problems that arises is the limited learning time. Project-based learning requires more time, as students have to develop their projects gradually. To overcome this problem, it is necessary to identify efficient ways to organize learning time and resources. Lack of student engagement is also an issue. Lack of motivation, skills or previous experience in project-based learning can lead to low student engagement. Therefore, more engaging learning strategies that focus on students' interests and provide appropriate support are needed to overcome these barriers. This research was conducted using a qualitative approach, by collecting data from interview scripts, field notes, personal documents, memo notes, and official documents. The focus of this research is the project-based learning process in Civics subjects at the primary education level. The steps of data analysis include data reduction, categorization, presentation, and conclusion making. Thus, this research aims to provide better insights in overcoming problems in project-based learning at the primary education level. Keywords: Project-based Civics, Project-based Learning Methods, Project Citizen.
Menumbuhkan Kesehatan Mental Pada Anak Melalui Permainan Tradisional Saputra, Kosasih Adi; Tandiana, Soni Tantan; Andrias, Mohammad Ali; Saepulmilah, Ceceng; Ridwan, Thaufan Abiyuna
Jurnal Pengabdian Masyarakat Indonesia Vol 2 No 3 (2024): JPMI September 2024
Publisher : CV Bayfa Cendekia Indonesia Bekerjasama dengan Jurusan/Program Studi Pendidikan Masyarakat FKIP Universitas Siliwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.1234/jpmi.v2i3.179

Abstract

Children today experience two things that have the potential to affect mental health, namely, first, dependence on technology, especially mobile phones as a means of playing. Second, forgetting traditional games that are healthier, and can preserve culture with materials provided by nature and the environment. Mental health is an important aspect in realizing comprehensive health. This activity reintroduces traditional games, such as Gatrik, stilts/jajangkungan, boyboyan, and clogs. This is beneficial for the community, the existence of higher education institutions to educate the community regarding the importance of fostering children's mental health also requires other nuances in the children's play environment. No less important is the assistance of parents and the local environment to continue to create a friendly environment for children, children need facilities to play freely.
Pelatihan pengukuran antropometri dan pembuatan MPASI puding chaya kepada kader posyandu Atmadja, Taufiq Firdaus Al-Ghifari; Wardani, Yusrima Syamsina; Betaditya, Dika; Saputra, Kosasih Adi; A’yunin, Nur Arifah Qurota
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i3.26052

Abstract

Abstrak Stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh malnutrisi jangka panjang dan berdampak signifikan pada pertumbuhan serta kesehatan anak. Meskipun angka stunting secara nasional mengalami penurunan, prevalensi di beberapa daerah seperti Kota Tasikmalaya masih cukup tinggi. Kelurahan Kahuripan mencatat angka stunting sebesar 9,41% pada Agustus 2022. Permasalahan ini dipengaruhi oleh kurangnya pemahaman masyarakat mengenai pentingnya gizi yang baik, minimnya edukasi tentang pemberian ASI Eksklusif dan makanan pendamping ASI, serta keterbatasan keterampilan kader posyandu dalam deteksi stunting. Di Kelurahan Kahuripan, keterampilan kader posyandu saat ini masih terbatas pada penimbangan dan pencatatan data, tanpa adanya evaluasi mendalam mengenai pertumbuhan anak. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dilakukan pemberdayaan kader posyandu dan edukasi kepada ibu tentang pentingnya pemberian makanan bergizi dan teknik pemantauan status gizi yang tepat. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu dan ibu mengenai gizi, khususnya melalui penggunaan pangan lokal sebagai makanan pendamping ASI berupa puding chaya, serta penggunaan teknologi sederhana untuk deteksi stunting. Kegiatan edukasi dilakukan dengan metode ceramah dan demonstrasi, serta metode simulasi pembuatan PMT puding chaya.  Hasil kegiatan ini, kegiatan terlaksana pada tanggal 6 Juli 2024. Peserta yang mengikuti kegiatan sebanyak 20 orang. Peserta mengikuti kegiatan dengan antusias. Kegiatan ini diharapkan dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas makanan yang diberikan kepada balita, serta dapat mengurangi prevalensi stunting. Kata kunci: kader posyandu; balita; stunting; MPASI. Abstract Stunting is a chronic nutritional issue caused by long-term malnutrition, significantly impacting children's growth and health. Although the national stunting rate has decreased, prevalence in some areas, such as Tasikmalaya City, remains relatively high. In August 2022, the Kahuripan subdistrict recorded a stunting rate of 9.41%. This problem is influenced by the community's lack of understanding of the importance of good nutrition, limited education on exclusive breastfeeding and complementary foods, and the limitations of posyandu cadres' skills in detecting stunting. In the Kahuripan subdistrict, posyandu cadres' skills are currently limited to weighing and recording data, without in-depth evaluations of children's growth. To address this issue, there is a need to empower posyandu cadres and educate mothers on the importance of providing nutritious food and proper techniques for monitoring nutritional status. This community service program aims to enhance the knowledge of posyandu cadres and mothers regarding nutrition, particularly through the use of local foods as complementary foods such as chaya pudding, and the use of simple technology for stunting detection. Educational activities are conducted through lectures and demonstrations, as well as simulations of chaya pudding preparation. The program took place on July 6, 2024, with 20 participants who engaged enthusiastically. This activity is expected to improve the quality and quantity of food provided to toddlers and reduce the prevalence of stunting. Keywords: posyandu cadres; toddler; stunting; complementary feeding