Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

INVENTARISASI HAMA PADA PERLAKUAN MACAM MULSA TERHADAP TIGA VARIETAS TANAMAN KEDELAI (Glycine max (L.) Merill) Jati, Clara Prahara; Santosa, Sartono Joko; Bahri, Saiful
Innofarm:Jurnal Inovasi Pertanian Vol 23, No 1 (2021): Innofarm : Jurnal Inovasi Pertanian
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SLAMET RIYADI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33061/innofarm.v23i1.5246

Abstract

Kedelai merupakan sumber protein yang populer di Indonesia. Ironisnya produktivitas kedelai di Indonesia masih tergolong rendah dan belum mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Hama seringkali dijumpai menjadi salah satu faktor pengganggu dalam budidaya kedelai. Tujuan penelitian ini untuk menginventarisasi hama pada perlakuan macam mulsa terhadap tiga varietas tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merill). Penelitian dilaksanakan pada tanggal 9 Oktober 2020 sampai tanggal 4 Januari 2021 di Desa Donohudan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Penelitian menggunakan metode Perancangan Dasar Rancangan Acak Lengkap Kelompok (RAKL) yang disusun secara split plot (petak terbagi), terdiri dari 9 macam perlakuan yang diulang 3 kali. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji BNJ (Tukey) pada taraf 5%. Hasil dari penelitian ini adalah interaksi antara perlakuan mulsa dan varietas menunjukkan tidak nyata saat dikombinasikan secara bersamaan pada semua parameter pengamatan. Hama yang ditemukan pada pertanaman kedelai adalah hama ulat jengkal (Chrysodeixis chalsites), belalang (Oxya chinensis), Ulat grayak (Spodoptera litura), ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), dan hama penggerek polong (Etiella zinckenella). Intensitas serangan hama ulat jengkal (Chrysodeixis chalsites) dan hama belalang (Oxya chinensis) tergolong rendah pada varietas Anjasmoro yakni sebesar 33,85% dan 40,74%, sedangkan intensitas serangan hama ulat grayak (Spodoptera litura),ulat penggulung daun (Lamprosema indicata), dan hama penggerek polong (Etiella zinckenella) tergolong sangat rendah. Kedelai varietas Anjasmoro, Grobogan, dan Biosoy termasuk varietas tahan terhadap serangan hama.