Muchson Arrosyid
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

UJI MPN JAMU TRADISIONAL KUNIR ASAM YANG DIJUAL DI PASAR CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI Choiril Hana Mustofa; Muchson Arrosyid; Frendi Aviv Setiawan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9 No 2 (2018): Desember
Publisher : STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tamarind herbal medicine is one of the traditional herbal medicine that is still widely consumed by the community. The manufacturing process is still simple and does not pay attention to the cleanliness element does not rule out the possibility of pollution by bacteria, one of which is by Coliform bacteria, this study aims to determine bacterial contamination in acid turmeric herbs which are sold in Cepogo Market, Boyolali Regency. This research is an observational study. Samples were taken by accidental sampling namely turmeric tamarind herbs purchased from 3 sellers of carrying herbs at Cepogo Market. Each sample was examined the MPN value with 2 test steps, namely the presumption test on the Lactose Borth media and the affirmation test on the Brilliant Green Lactose Broth media. Samples tested positive if there are gas bubbles after incubation. The assertion test results are matched with the MPN value table. The results of the study were obtained MPN value of sample A <3 cells / mL, sample B 4 cells / mL, and sample C 3 cells / mL. From the three samples tested, it can be concluded that the sample contained Coliform bacteria contamination. The value produced from the three samples is below the maximum limit of contamination, which is 20 cells / mL and turmeric acid is suitable for consumption
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DEODORAN KRIM DENGAN VARIASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata var. Macrophylla) SEBAGAI PENGHILANG BAU BADAN Rahmi Nurhaini; Muchson Arrosyid; Hanif Putri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 1 (2022): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) merupakan salah satu tanaman penghasil flavonoid yang efektif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sehingga dibuat dalam sediaan krim. Sediaan krim dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu bentuknya menarik, sederhana dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaan, daya menyerap yang baik, memberikan rasa dingin pada kulit, meningkatkan nilai ekonomi, serta diharapkan minyak atsiri dari bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) lebih lama menempel pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri deodoran krim terhadap Staphylococcus epidermidis. Deodoran krim dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%, 10%, dan 20%. Ketiga formula kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, daya lekat, tipe krimp, hedonik dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Data hasil organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hasil pH, viskositas, dan tinggi busa dianalisa dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji Least Significance Different. Hasil menunjukkan bahwa krim deodoran dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) 5%, 10%, dan 20% memiliki hasil uji sifat fisik yang homogen, pH antara 4,5 – 7,5, diameter daya sebar 50 – 70 mm, viskositas 4 40 dPas, waktu daya lekat < 4 detik, dan tipe krim M/A, serta uji hedonik formula 10% lebih disukai panelis. Konsentrasi deodoran krim dengan minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) memiliki diameter hambat 5% adalah (13,7 ± 0,2) mm, 10% adalah (16,8 ± 0,7) mm, dan 20% adalah (21,0 ± 3,5) mm.
IDENTIFIKASI FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Muchson Arrosyid; Anita Agustina Styawan; Selvi Candra Dewi; Rezyana Budi Syahputri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 1 (2023)
Publisher : UNIVRSITAS MUHAMMADIYAH KLATEN

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Temu mangga merupakan salah satu keluarga Zingeberaceae, memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid. Temu mangga (Curcuma mangga Val.) berkhasiat sebagai pereda sakit maag, diare, penghilang nyeri haid, mengobati jerawat dan bisul, serta menambah nafsu makan. Selain itu, temu mangga diduga memiliki aktivitas antioksidan karena adanya senyawa fenolik dan flavonoid yang terkandung di dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.). Ekstraksi dilakukan dua tahap yaitu tahap maserasi dan sokletasi tahap menggunakan pelarut yang sama yaitu etanol 70%. Identifikasi flavonoid ekstrak temu mangga dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Bercak lempeng yang memiliki harga Rf dan warna yang sama dengan deteksi awal yaitu kuning kehijauan menunjukkan hasil positif pada ekstrak metode sokletasi dan maserasi. Hasil identifikasi flavonoid pada ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) menunjukkan harga Rf ekstraksi secara maserasi sebanyak 0,53 dan hasil dari ekstraksi secara sokletasi sebanyak 0,82. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara ekstraksi maserasi dan sokletasi.
UJI MPN JAMU TRADISIONAL KUNIR ASAM YANG DIJUAL DI PASAR CEPOGO, KABUPATEN BOYOLALI Choiril Hana Mustofa; Muchson Arrosyid; Frendi Aviv Setiawan
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 9 No 2 (2018): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v9i2.125

Abstract

Tamarind herbal medicine is one of the traditional herbal medicine that is still widely consumed by the community. The manufacturing process is still simple and does not pay attention to the cleanliness element does not rule out the possibility of pollution by bacteria, one of which is by Coliform bacteria, this study aims to determine bacterial contamination in acid turmeric herbs which are sold in Cepogo Market, Boyolali Regency. This research is an observational study. Samples were taken by accidental sampling namely turmeric tamarind herbs purchased from 3 sellers of carrying herbs at Cepogo Market. Each sample was examined the MPN value with 2 test steps, namely the presumption test on the Lactose Borth media and the affirmation test on the Brilliant Green Lactose Broth media. Samples tested positive if there are gas bubbles after incubation. The assertion test results are matched with the MPN value table. The results of the study were obtained MPN value of sample A <3 cells / mL, sample B 4 cells / mL, and sample C 3 cells / mL. From the three samples tested, it can be concluded that the sample contained Coliform bacteria contamination. The value produced from the three samples is below the maximum limit of contamination, which is 20 cells / mL and turmeric acid is suitable for consumption
FORMULASI DAN UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI DEODORAN KRIM DENGAN VARIASI MINYAK ATSIRI BUNGA KENANGA (Cananga odorata var. Macrophylla) SEBAGAI PENGHILANG BAU BADAN Rahmi Nurhaini; Muchson Arrosyid; Hanif Putri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 13 No 1 (2022): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v13i1.453

Abstract

Bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) merupakan salah satu tanaman penghasil flavonoid yang efektif terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis sehingga dibuat dalam sediaan krim. Sediaan krim dipilih karena mempunyai keuntungan yaitu bentuknya menarik, sederhana dalam pembuatannya, mudah dalam penggunaan, daya menyerap yang baik, memberikan rasa dingin pada kulit, meningkatkan nilai ekonomi, serta diharapkan minyak atsiri dari bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) lebih lama menempel pada kulit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas antibakteri deodoran krim terhadap Staphylococcus epidermidis. Deodoran krim dibuat 3 formula dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga 5%, 10%, dan 20%. Ketiga formula kemudian dilakukan uji sifat fisik meliputi organoleptis, homogenitas, daya sebar, viskositas, daya lekat, tipe krimp, hedonik dan uji aktivitas antibakteri dengan metode difusi sumuran. Data hasil organoleptis dan homogenitas dianalisis secara deskriptif. Sedangkan hasil pH, viskositas, dan tinggi busa dianalisa dengan One Way ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% dan dilanjutkan uji Least Significance Different. Hasil menunjukkan bahwa krim deodoran dengan variasi konsentrasi minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) 5%, 10%, dan 20% memiliki hasil uji sifat fisik yang homogen, pH antara 4,5 – 7,5, diameter daya sebar 50 – 70 mm, viskositas 4 40 dPas, waktu daya lekat < 4 detik, dan tipe krim M/A, serta uji hedonik formula 10% lebih disukai panelis. Konsentrasi deodoran krim dengan minyak atsiri bunga kenanga (Cananga odorata var. Macrophylla) memiliki diameter hambat 5% adalah (13,7 ± 0,2) mm, 10% adalah (16,8 ± 0,7) mm, dan 20% adalah (21,0 ± 3,5) mm.
IDENTIFIKASI FLAVONOID PADA EKSTRAK ETANOL TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN SOKLETASI SECARA KROMATOGRAFI LAPIS TIPIS Muchson Arrosyid; Anita Agustina Styawan; Selvi Candra Dewi; Rezyana Budi Syahputri
CERATA Jurnal Ilmu Farmasi Vol 14 No 1 (2023): Cerata Jurnal Ilmu Farmasi
Publisher : Universitas Muhammadiyah Klaten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61902/cerata.v14i1.764

Abstract

Temu mangga merupakan salah satu keluarga Zingeberaceae, memiliki kandungan metabolit sekunder seperti flavonoid. Temu mangga (Curcuma mangga Val.) berkhasiat sebagai pereda sakit maag, diare, penghilang nyeri haid, mengobati jerawat dan bisul, serta menambah nafsu makan. Selain itu, temu mangga diduga memiliki aktivitas antioksidan karena adanya senyawa fenolik dan flavonoid yang terkandung di dalamnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis senyawa flavonoid yang terdapat dalam rimpang temu mangga (Curcuma mangga Val.). Ekstraksi dilakukan dua tahap yaitu tahap maserasi dan sokletasi tahap menggunakan pelarut yang sama yaitu etanol 70%. Identifikasi flavonoid ekstrak temu mangga dilakukan menggunakan metode kromatografi lapis tipis (KLT). Bercak lempeng yang memiliki harga Rf dan warna yang sama dengan deteksi awal yaitu kuning kehijauan menunjukkan hasil positif pada ekstrak metode sokletasi dan maserasi. Hasil identifikasi flavonoid pada ekstrak temu mangga (Curcuma mangga Val.) menunjukkan harga Rf ekstraksi secara maserasi sebanyak 0,53 dan hasil dari ekstraksi secara sokletasi sebanyak 0,82. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan antara ekstraksi maserasi dan sokletasi.