Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Presupposition Triggers in “The Big Bang Theory Season Nine” Situational Comedy Nazar Azkhaf; Masriatus Sholikhah
SELL Journal : Scope of English Language Teaching, Linguistics, and Literature Vol 2 No 1 (2017): SELL Journal
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/sl.v2i1.509

Abstract

This present research is conducted to analyze the types of presupposition triggers performed and to understand the presupposition of the utterances in The Big Bang Theory Season Nine situational comedy. Answering the formulated research question in this research, the researchers used Levinson’s theory (1983) of presupposition triggers. Conducted with the qualitative approach, this present research is designed with the document analysis for the data was analyzed in the form of utterances uttered by the characters as source of data. The subject of this research is a situational comedy entitled The Big Bang Theory Season Nine episode one until five. The result of the research showed the character mostly uttered 11 types of Presupposition from 13 types (Levinson 1983), they are; counterfactual conditionals, temporal clauses, iteratives, change of state verbs, questions, definite descriptions, factive verbs, implicative verbs, comparison and contrasts, verbs of judging, and non-restrictive relative clauses
Students’ Voices on the Implementation of Visual Text Analysis Approach in Critical Reading Class Lailatus Sa’adah; Masriatus Sholikhah
SELL Journal : Scope of English Language Teaching, Linguistics, and Literature Vol 3 No 2 (2018): SELL Journal
Publisher : Penerbit STKIP PGRI Bangkalan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31597/sl.v3i2.548

Abstract

This research was conducted on investigating students’ perception on how the implementation of visual text analysis approach elevate their critical thinking and drawing the strengths and the weaknesses of this approach in critical reading class for EFL college Students. To convince those two research goals, descriptive qualitative approach with document analysis technique was implemented. Series of document obtained from interview and questionnaire. In addition, during the class, the students were given materials dealing with types and functions of logical fallacy (bandwagon, ad hominem, red herring, straw man, genetic fallacy, appeal to believe, and appeal of authority) which implemented in authentic texts (memes, posters, and comic strips) retrieved from social media (Facebook and Instagram). The result showed that the implementation of VTA approach is beneficial and fruitful in escalating students’ critical thinking, further it was also joyful to have such kind of class for they have a better insight of how to interpret a text beyond the textual feature. In addition, the VTA approach combined with content of logical fallacy also contributed a great deal of logical reasoning understanding which deliver to avoiding and minimizing them easily vulnerable from viral hoaxes mainly in the SARA issues.
PELATIHAN KEPENULISAN ILMIAH REMAJA BAGI ANGGOTA OSIS MASS SEBLAK UNTUK PEGUATAN LITERASI MENULIS SANTRI Masriatus Sholikhah; Fahmi Syahab
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 2, No 1 (2020): Second Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di MA Salafiyah Syafiiyah dengan program pendampingan terhadap siswa aktif yang duduk di kelas X dan XI baik yang menjadi anggota pengurus maupun anggota OSIS aktif biasa dalam kegiatan pelatihan kepenulisan karya ilmiah remaja. Setidaknya didapati 3 masalah utama dalam ekstra jurnalistik yang selama ini dihadapi sebagaimana disampaikan oleh pengurus inti yang meliputi 1) belum maksimalnya pembinaan yang dilakukan kepada para anggota ektra jurnalistik, 2) belum maksimalnya publikasi hasil dari kegiatan ekstra tersebut (selama ini hasil tulisan anggota kegiatan ekstra hanya dipublikasikan melalui majalah dinding), 3) aggota ekstra jurnalistik yang selama ini aktif pada tahun 2020 telah wisuda dan belum ada kaderisasi yang baik untuk siswa kelas X dan kelas XI. Untuk itu perlu adanya perogram pelatihan dan pendampingan ekstra jurnalistik yang berupa pelatihan kepenulisan ilmiah remaja untuk penguatan literasi santri bagi anggota osis kelas X dan kelas XI yang dilakukan dalam 3 tahapan yaitu; 1) memberi wokshop kepada 10 anggpta ekstra jurnalistik tentang kepenulisan karya ilmiah remaja yang meliputi materi pengenalan KIR, mencari ide, outlining, drafting, dan cara publikasi, 2) mendampingi program ekstra jurnalistik selama 2 bulan (hingga mandiri), dan 3) melaksanakan evaluasi ketercapaian program. Berdasarkan hasil pembinaan yang dilakukansecara intensif maka diketahui bahwa dari 10 anggota ekstra jurnalistik ada 7 orang yang cenderung tertarik dengan kepenulisan sastra seperti puisi dan cerpen, sedang 3 lainnya tertarik dengan kepenulisan artikel ilmiah. Adapun dari temuan tersebut sangat penting untuk tetap melaksanakan pembinaan untuk mengasah minat dan bakat yang dimiliki oleh anggota ekstra jurnalistik.
ENGLISH FUN LEARNING (EFL): PENDAMPINGAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERBASIS HIBRYD LEARNING BAGI SISWA MA AL-ASY’ARI KERAS DIWEK JOMBANG Aang Fatihul Islam; Afi Ni’amah; Masriatus Sholikhah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengabdian yang dilakukan di MA Al-Asy’ari ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan program pembelajaran bahasa Inggris diluar jam pelajaran (ekstra bahasa inggris) dengan pendekatan pembelajaran hibrid yang dijadikan sebagai program unggulan sekolah. Namun karena adanya fenomena pandemic covid 19 dan guru ekstra yang mengundurkan diri sehingga menyebabkan terhentinya program English Corner yang telah berjalan sejak 2018. Berdasarkan diskusi dengan kepala madrasah dan obserbvasi , diketahui ada 2 masalah mendasar yang meliputi; 1) belum menemukan mitra untuk melaksanakan program insentif english fun learning untuk membangun kembali keterampilan berbahasa inggris yang digadang-gadang menjadi salah satu program unggulan sekolah, dan 2) masih belum jelasnya keputusan pemerintah daerah tentang pelaksanaan pembalajaran tatap muka selama daring tentang durasi sekolah dan jadwal masuk sekolah, sehingga hal ini akan berimbas pada penjadwalan program kurikuler dan co kurikuler sekolah utamanya pada tahun ajaran baru 2021. Fenomena tersebut menyebabkan pihak sekolah bersinergi dengan tim abdimas untuk; 1) memberikan pendampingan pembelajaran bahasa Inggris pada level intermediate yang dilaksanakan secara intensif selama 6 hari, dan 2) membentuk klub bahsa inggris yang berupa English Corner untuk dijadikan wadah  belajar bahasa inggris yang diharapkan menjadi salah satu kegiatan ekstra kurikuler sekolah.  Adapun solusi tersebut dilaksanakan dengan terperinci yang dijabarkan dalam 3 tahapan utama yakni 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) evaluasi.  Hasil dari pencapaian peserta EFL selama mengikuti program pelatihan baik dari segi kognitif dan keterampilan sudah sesuai dengan harapan yakni (1) peserta mampu memahami materi proram EFL 90%, (2) peserta mampu mempraktekan berbicara bahasa inggris dengan model pembelajaran EFL  sebesar 85 %, dan 3) 95% peserta merasa program EFL ini efektif, menyenangkan dan berharap tahun depan ada lagi.
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGEMBANGAN SOAL ASESMEN KOMPETENSI MINIMUM (AKM) TINGKAT SMA BAGI GURU MA AL – ASY’ARI KERAS DIWEK JOMBANG Afi Ni’amah; Masriatus Sholikhah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengbadian yang dilakukan di MA Al-Asy’ari ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan pada para dewan guru dalam pengembangan desain soal asesmen kecakapan minimum (AKM) yang menjadi tolok ukur keberhasilan pembelajaran di madrasah tersebut. Hal ini didasari dengan adanya permasalahan yang dihadapi oleh WAKA kurikulum yang meliputi; 1) kesulitan dalam memahami esensi konsep pelaksanaan AKM dalam pembelajaran, dan 2) kebingungan dalam membuat soal dengan konsep AKM.  Berdasarkan fenomena tersebut, pihak sekolah bersinergi dengan tim abdimas untuk memberikan pelatihan dan pendampingan dalam pengembangan soal AKM yang meliputi 1) konsep beserta bentuk pelaksanaan Asesmen Nasional (AN), dan 2) asesmen literasi serta numerasi pada AKM. Adapun solusi tersebut dijabarkan dalam 3 tahapan, yakni 1) perencanaan, 2) pelaksanaan, dan 3) evaluasi. Pada tahapan perencanaan tim abdimas berkoordinasi dengan WAKA Kurikulum untuk menentukan kedalaman kajian materi dan latihan soal yang diberikan oleh tim abdimas. Sedangkan pada tahapan pelaksanaan tim abdimas memetakan beberapa temuan diantaranya adalah adanya peningkatan pemahaman dari peserte pelatihan AKM yang awalnya kebanyakan dari peserta belum memahami secara penuh esensi dari definisi, konsep, dan bentuk soal Literasi dan Numerasi menjadi lebih dalam pemahamannya dan mampu membedakan bagaimana kosep pelaksanaan Asesmen Nasional dengan menggunakan pendekatan AKM.  Selanjutnya pada tahapan evalusi didapati bahwa selama masa pendampingan pembuatan scontoh soal AKM di dapati bahwa peserta telah memahami dengan baik pengembangan soal Numerasi sebagaimana terefleksikan dalam hasil kerja yang dikumpulkan pada tim abdimas.
PENGEMBANGAN SOAL ASESMEN KEMAMPUAN MINIMUM (AKM) OLEH GURU MA AL-ASY’ARI KERAS DIWEK JOMBANG Afi Ni’amah; Masriatus Sholikhah
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 3, No 1 (2021): Third Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peluncuran AKM sebagai dampak dari pandemi cukup menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat. Hal tersebut bukan hanya disebabkan oleh paradigma nilai UN sebagai patokan kelulusan peserta didik, melainkan juga karena konsep AN sebagai pengganti UN yang belum dipahami oleh masyasakat. Pada dasarnya, AN merupakan kebijakan yang sesuai untuk diterapkan mengingat proses pembelajaran selama pandemic juga berbeda dengan sebelumnya. Kesesuaian tersebut dibuktikan oleh Aisah, Zaqiah, dan Supiana (2021) yang meneliti respon orangtua dan wali peserta didik terhadap sosialisasi AKM. Dengan menggunakan tiga instrument, hasil penelitian menunjukkan bahwa para orangtua atau wali peserta didik dapat menerima implementasi kebijakan AKM. Penelitian ini bertujuan menganalisis soal AKM yang dikembangkan oleh para guru, khususnya dewan guru MA Al-Asyari Keras Diwek Jombang. Hasil penelitian ini ditujukan untuk menambah wawasan masyarakat, khususnya para tenaga pendidik supaya memahami AKM dan mampu mengimplementasikannya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang menggunakan lembar observasi dan questionnaire sebagai instrumennya. Data yang berupa butir soal AKM dicocokkan dengan komponen AKM dan dianalisis dengan mempertimbangkan kesesuaiannya dengan hasil lembar observasi.  Adapun hasil dari penelitian ini adalah para dewan guru di MA Al-asyari memiliki keinginan yang tingi untuk belajar dan semangat tinggi untuk mengikuti perubahan. Meski belum semua memahami bagaimana proses pembuatan soal dan model pembelajaran dengan model AKM, dan masih sedikit yang mengerti tentang dasar pembuatan soal AKM merupakan taksonomi Barrets sehingga menyebabkan  mereka membutuhkan pelatihan dan pendampingan dari pihak terkait mengenai implementasi pembelajaran dengan kurikulum yang sesuai dengan konsep AKM. Namun, hampir semua setuju bahwa penerapan AKM dalam sistem AN adalah upaya pemerintah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran nasional sehingga semua dewan guru berkeinginan untuk menerapkan konsep AKM dalam proses pembelajaran dan juga bagian dari proses asesmen atau penilaian.
PELATIHAN QUIZZIZ UNTUK PEMBELAJARAN BAHASA DAN SAIN BERBASIS ICT DI MA SALAFIYAH SYAFI’IYAH SEBLAK JOMBANG Masriatus Sholikhah; Aang Fatihul Islam
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program Pengabdian ini dilaksanakan di MA salafiyah Syafi’iyah Seblak yang terletak di Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara diketahui bahwa sekolah ini memiliki sedikitnya 3 masalah yakni; 1) Tidak semua guru menyadari pentingnya penggunaan media pembelajaran dalam kelas sehingga sedikit dari mereka yang memanfaatkan media pembelajaran dalam proses pembelajaran, 2) Kebanyakan dari media yang diaplikasikan dalam proses pembelajaran berkutat pada media non IT, 3) Belum ada pelatihan penggunaan medua pembelajaran berbasis IT terutama dalam hal pemanfaatan augmented reality dan online web di sekolah. Untuk itu, program ini dilaksanakan untuk memberi solusi pada permasalahan tersebut dengan cara memberi pelatihan dan pendampingan pemanfaatan media pembelajaran berupa Quizziz bagi para dewan guru terutama yang mengampu mata pelajaran bidang Bahasa dan Sain. Metode pelaksanaan dilakukan dalam beberapa tahapan sebagai berikut: 1) Tahap Perencanaan yang meliputi (observasi, perizinan, menentukan waktu pelatihan, dan penyusunan bahan pelatihan), 2) tahap pelaksanaan yang meliputi (tahapan pelatihan kognitif dan  tahapan pelatihan skill) dan 3) tahap evaluasi standart kreteria keberhasilan yang harus dicapai oleh peserta pelatihan minimal 75% untuk aspek pengetahuan (cognitif) dan peserta mampu membuat dan mempraktekan media pembelajaran quizziz sebesar 80 %.  Program ini berjalan dengan sangat lancar dan melibatkan 15 orang peserta guru pengampu mata pelajaran sain dan bahasa sesuai dengan jurusan yang ada di sekolah tersebut. Pada akhir sesi pelatihan, baik kepala sekolah maupun ketua yayasan berkeingingan untuk melanjutkan program pelatihan media pembelajaran dengan menggunakan quizizz pada mata pelajaran lain.berdasarkan temuan tersebut, penting bagi tim abdimas untuk melakukan program pelatihan ini dan menindaklanjuti keinginan mitra pada program lanjutan.
TINDAK TUTUR ILOKUSI EKSPRESIF DALAM OPRAH’S 2020 VISIONARIES WITH MICHELLE OBAMA Muhammad Saibani Wiyanto; Masriatus Sholikhah; Dion Fafa
Prosiding Conference on Research and Community Services Vol 4, No 1 (2022): Fourth Prosiding Conference on Research and Community Services
Publisher : STKIP PGRI Jombang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana tindak tutur ilokusi ekspresif diterapkan pada interaksi antara pembawa acara dan bintang tamu dalam acara talk show yang bertajuk “The Oprah’s 2020 Visionaries with Michelle Obama” yang ditayangkan di kanal youtube. Penelitian ini berfokus pada jenis tindak tutur ilokusi menggunakan teori Jhon R. Searle, yang diklasifikasikan menjadi asertif, direktif, komisif, ekspresif, dan deklaratif. Pada penelitian ini, peneliti fokus untuk menganalisis tindak tutur ilokusi ekpresif dengan lima jenisnya yakni tindak tutur ekspresif berharap, tindak tutur ekspresif berterima kasih, tindak tutur ekspresif sikap, tindak tutur ekspresif meminta maaf, dan tindak tutur ekspresif persetujuan. Metodologi yang digunakan adalah penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif dengan teknik analisis isi. Data penelitian ini merupakan ungkapan-ungkapan yang dikemukakan oleh Oprah Winfrey sebagai pembawa acara dan Michelle Obama sebagai bintang tamu dalam acara tersebut. Langkah-langkah pengumpulan datanya meliputi menonton videoTalk Show tersebut dan mengidentifikasi tindak tutur ilokusi ekspresifnya, mengecek ulang data lewat transkrip video Talk Show tersebut yang tersedia di youtube, dan membuat kode pada masing-masing kategori data. Temuan menunjukkan bahwa peneliti menemukan 31 ungkapan yang teridentifikasi sebagai tindak tutur ilokusi ekspresif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tindak tutur ilokusi ekspresif adalah sebuah tindak tutur untuk mengungkapkan keadaan psikologis yang ditentukan dalam kondisi ketulusan tentang keadaan yang ditentukan dalam konten proposisional