Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

EFEKTIVITAS MADU DAN TABLET Fe SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI PONDOK PESANTREN Damayanti, Dini Fitri; Astuti, Wahyu; Wati, Ellisa; Marsita, Elma
Journal of Nutrition College Vol 10, No 2 (2021): April
Publisher : Departemen Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/jnc.v10i2.29144

Abstract

Background: Anemia is a condition in which the levels of hemoglobin, hematocrit and red blood cells are lower than normal values. Women have the highest risk of developing anemia, especially in young women. The prevalence rate of anemia in Indonesia, namely in adolescent women is 26.50%. Anemia in adolescents can decreased concentration of learning, frequent fatigue, drowsiness, lower body resistance, complications in pregnancy and childbirth when a future mother. The government make a policy to overcome the problem of anemia due to iron deficiency by provision of iron supplements. Objectives: Analyze effectiveness of honey and iron supplementation to help increase the levels of hemoglobin in adolescent girl on boarding school Hidayatul Muslim Kubu Raya. Methods: This type of research is experimental pre-test and post-test with control group design. The sample of this study was young women at the Hidayatul Muslimin Islamic Boarding School in Kubu Raya aged 16-19 years, totaling 36 people with exclusion criteria (18 samples of the intervention group and 18 samples of the control group). The sampling technique was purposive sampling and the method of analysis used paired t-test and independent t-test. Results: Based on the statistic test, there was a significant difference between giving honey with iron supplementation and only iron supplementation to increase hemoglobin levels in adolescent girls (p=0.002).Conclusion: Honey with iron supplementation was effective to helped increase the levels of hemoglobin in adolescent girl on boarding school Hidayatul Muslimin Kubu Raya.
Hubungan Pola Makan dengan Kejadian Hipertensi pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja pada Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas Kabupaten Banyumas Erni Juniartati; Elma Marsita
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 7, No 1 (2021): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v7i1.705

Abstract

Latar Belakang : Trias penyebab kematian ibu dan janin salah satunya adalah hipertensi. Kejadian hipertensi dalam kehamilan erat kaitannya dengan frekuensi makan seseorang dan jenis makanan yang dikonsumsi. Konsumsi  makanan yang mengandung bahan pengawet, natrium, lemak, konsumsi alkohol dan kopi berlebihan dapat berpengaruh terhadap kejadian hipertensi.Tujuan : Penelitian dilakukan untuk mengetahui apakah ada hubungan pola makan dengan  kejadian hipertensi pada ibu hamil.Metode : Penelitian ini menggunakan metode Survey Analitik dengan pendekatan Cross Sectional untuk mengetahui hubungan  pola makan terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil. Peneliti menggunakan instrumen formulir Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (SQFFQ).Hasil : Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 32 ibu hamil dengan hipertensi diperoleh responden  dengan  pola makan baik ada 9 orang (28,2%) sedangkan ada 23 orang (71,8%) dengan pola makan  kurang baik.. Hasil uji statistik Chi Square diperoleh nilai p= 0,000 (>0,05) maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara pola makan dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil.Kesimpulan :  Pola makan berpengaruh terhadap kejadian hipertensi pada ibu hamil
Prediction Model of Related Factors with Youth Fertility in Kalimantan Lydia Febri Kurniatin; Elma Marsita; Dian Kristiani Irawaty; Indra Elfiyan
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 20 No 1 (2022): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol20.Iss1.631

Abstract

Adolescent fertility is an essential issue because it is associated with the level of morbidity and mortality of mothers and children. Kalimantan provinces own fertility problems. Teenagers are still complex, including Age Specific Fertility Rate 15-19 years is still significant. It is recorded that 4.6% of children aged 10-17 years in Kalimantan have got married. The objective of this study is to identify the predictive model of factors correlated with provincial youth fertility in Kalimantan. The analysis was conducted by employing descriptive and inferential methods and binary logistic regression. The results of the study were among 433 adolescents in Kalimantan, 11% were married, 9.9% had given birth or were pregnant with their first child, 14.1% experienced sexual relations and 3.1% encountered sex at <15 years of age. The data employed was the 2017 Indonesian Health Demographic Survey with a unit of analysis for adolescents aged 15-19 years in 5 provinces in Kalimantan totaling 433 respondents. The sampling technique employed total sampling. Statistically, it is discovered a significant relationship between age, marital status, adolescent sexual behavior, contraceptive use status, education level, economic status, and access to the internet with youth fertility in Kalimantan. The results of logistic regression analysis displayed that the variable of family planning use possess the most effect on adolescent fertility simultaneously with the strength of the relationship OR (Expβ) = 0.2.  Suggestions for further research to further scrutinize relevant programs such as maturing age at marriage and parenting skill to suppress adolescent fertility.
Efektivitas Teknik Rebozo dan Aromaterapi Mawar dalam Mengurangi Waktu Fase Aktif dan Nyeri Persalinan Yuni Lestari; Elma Marsita; Taufik Hidayat; Affi Zakiyya
Jurnal Sains Kebidanan Vol 4, No 2 (2022): NOVEMBER 2022
Publisher : POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jsk.v4i2.9198

Abstract

Nyeri persalinan dapat menyebabkan peningkatan katekolamin, dimana hormonini dapat mengakibatkan gangguan kontraksi uterus, jika tidak dilakukanpenanganan akan meningkatkan risiko terjadinya partus lama. Metodenonfarmakologis yang dapat digunakan untuk mengurangi nyeri dan lama kala 1fase aktif persalinan adalah dengan penggunaan rebozo dan aromaterapi mawar.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain quasiexperiment dengan pre and post test only control group design. Sampelpenelitian sebanyak 30 responden, menggunakan consecutive sampling.Terdapat penurunan nyeri setelah pemberian teknik rebozo dan aromaterapimawar. Dan mean rank pengukuran lama persalinan terdapat perbedaan yangsignifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Sehingga dapatdisimpulkan bahwa pemberian teknik rebozo dan aromaterapi mawar lebihefektif mengurangi lama kala 1 fase aktif dan nyeri persalinan.
EFEKTIVITAS AROMATERAPI MAWAR, MASSAGE EFFLEURAGE DAN KOMBINASI AROMATERAPI MAWAR DAN MASSAGE EFFLEURAGE TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF PADA IBU BERSALIN DI PUSKESMAS SEBANGKAU KABUPATEN SAMBAS Rohuna Husin; Elma Marsita; Norma Sitorus
Jurnal Kebidanan Khatulistiwa Vol 8, No 1 (2022): Jurnal Kebidanan Khatulistiwa
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jkk.v8i1.917

Abstract

Latar Belakang : Salah satu hal yang dikhawatirkan oleh seorang ibu yang akan mengalami persalinan adalah rasa nyeri. Nyeri persalinan merupakan suatu kondisi fisiologi yang secara umum akan dialami semua ibu bersalin yang disebabkan oleh ketegangan, emosional, tekanan pada ujung saraf, regangan pada jaringan dan persendian, serta hipoksia otot uterus. Nyeri menyebabkan penderitaan dan stress yang jika tidak mereda dapat mengakibatkan respons terhadap nyeri berikutnya. Penanganan rasa nyeri dapat dilakukan salah satunya dengan menggunakan teknik relaksasi dan massage. Tujuan : Menganalisis efektivitas aromaterapi mawar, massage effleurage dan kombinasi terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif ibu bersalin di Puskesmas Sebangkau Kabupaten Sambas Tahun 2021. Metode: Penelitian ini menggunakan desain penelitian quasy experiment dengan rancangan Non equivalen pretest-posttest comparison group design. Hasil: Ada perubahan intensitas nyeri ibu bersalin kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan aromaterapi mawar didapatkan p-value = 0.004, ada perubahan intensitas nyeri ibu bersalin kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan Massage Effleurage didapatkan p-value = 0.003, ada perubahan intensitas nyeri ibu bersalin kala I fase aktif sebelum dan sesudah diberikan kombinasi di Puskesmas Sebangkau Kabupaten Sambas Tahun 2021 didapatkan p-value = 0.000, Kesimpulan : Terapi kombinasi aromaterapi mawar dan massage effleurage merupakan intervensi yang paling efektif terhadap perubahan skala nyeri ibu bersalin kala I fase aktif
Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Berhenti Pakai (Drop Out) Kontrasepsi Di Kalimantan Barat (Analisis Data SDKI Tahun 2017) Elma Marsita; Lydia Febri Kurniatin; Septi Nur
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.68540

Abstract

Latar Belakang: Berhenti pakai (drop out) kontrasepsi merupakan kejadian berhentinya PUS menjadi akseptor KB. Angka kejadian drop out KB di Indonesia mengalami peningkatan, dari 11,46% pada tahun 2008 menjadi 15,09% pada tahun 2012. Hasil SDKI 2017 di Kalimantan Barat menunjukkan 34% wanita usia 15-49 tahun yang sudah menikah dan mulai memakai alat/cara KB dalam 5 tahun sebelum survey, berhenti memakai alat/cara KB dalam waktu 12 bulan setelah mulai memakai. Peningkatan angka drop out KB akan sejalan dengan angka peningkatan jumlah penduduk. Hal ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan, kualitas pendidikan, pembangunan, dan kesehatan sehingga akan menurunkan kualitas penduduk setempat.Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian berhenti pakai (drop out) kontrasepsi di Kalimantan Barat berdasarkan hasil analisis data SDKI 2017.Metode: Penelitian ini dirancang menggunakan desain kuantitatif. Responden adalah wanita usia subur dengan status kawin berusia 15-49 tahun yang pernah menggunakan kontrasepsi atau masih menggunakan kontrasepsi saat pengambilan data SDKI tahun 2017 di provinsi Kalimantan Barat. Besar sampel yaitu 490 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik).Hasil dan Pembahasan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis metode kontrasepsi (OR=2.2|CI95%;1,412-3,565), usia (OR=1.7|CI95%;1,180-2,562),  status pekerjaan (OR = 1.5|CI95%;1,024-2,218), paritas (OR = 1.6|CI95%; 1,124-2,427), tempat tinggal (OR = 1.7|CI95%; 1,153-2,623), dukungan pasangan (OR = 14|CI95%; 5,708-34,42), efek samping (OR = 2.3|CI95%; 1,354-3,990), masalah kesehatan (OR = 3.2|CI95%;1,640-6,255), kebersamaan dengan suami (OR = 3.2|CI95%; 1,449-7,223), frekuensi melakukan hubungan seksual (OR = 3.5| CI95%; 2,179-5,618), serta penkes KB dari petugas kesehatan (OR = 2.4|CI95%; 1,448-4,083) terhadap perilaku drop out kontrasepsi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa apabila variabel secara bersama-sama dalam kategori baik, maka probabilitas untuk tidak melakukan drop out KB adalah sebesar 94%, sedangkan 6% dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (OR=0.8|CI95%;0,354-1,708), keterjangkauan jarak pelayanan kesehatan (OR=1.5|CI95%;0,889-2,364), pengetahuan metode KB (OR = 0.9|CI95%;0,519-1,414)  dan kunjungan petugas KB ke rumah (OR = 2|CI95%; 0,728-5,319). Kata kunci : Berhenti Pakai; Drop out; Kontrasepsi; SDKI 2017; Kalimantan Barat 
PENGGUNAAN MEDIA VIDEO UNTUK MENINGKATKAN PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN KADER POSYANDU DALAM MELAKSANAKAN DETEKSI STUNTING Dini Fitri Damayanti; Rini Sulistiawati; Elma Marsita
Jurnal Vokasi Kesehatan Vol 7, No 2 (2021): Juli 2021
Publisher : Poltekkes Kemenkes Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30602/jvk.v7i2.704

Abstract

Kegiatan deteksi stunting dapat dilakukan oleh Kader Posyandu sebagai penghubung antara petugas kesehatan di Puskesmas dengan masyarakat, kader diharapkan berperan aktif melakukan pendataan balita,mengukur panjang badan dan tinggi badan dengan benar. Kemampuan kader posyandu dalam melakukan pengukuran panjang / tinggi badan balita hanya 30 %kegiatan posyandu yang dilaksanakan dengan benar.Pentingnya pelatihankader untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan pengukuran sehingga mengurangi kesalahan dalam menentukan status gizi balita.Media video sebagai media promosi kesehatan dianggap mampu menjelaskan hal-hal yang abstrak dengan memberikan gambaran yang realistik menjadi bagian penting dalam proses komunikasi. Sehingga media ini dianggap baik untuk menjadi sarana belajar dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penggunaan media video terhadap peningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader dalam melakukan kegiatan deteksi Stunting di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya tahun 2019. Rancangan study ini digunakan quasi eksperimentdengan bentuk pre-posttest with control design, Pengambilan sampel berdasarkan teknik probability samplingsecara simple random samplingsebanyak 80 kader Posyandu di wilayah kerja Puskesmas Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai p=0,00, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan media video terhadap peningkatan pengetahuankader tentang stuntingdan pelaksanaan deteksi stunting.
PENGARUH PEMBERIAN MINUMAN JAHE HANGAT TERHADAP PENURUNAN FREKUENSI MUAL MUNTAH PADA IBU TRIMESTER 1 DI PUSKESMAS SUNGAI DURIAN Ega Syavira; Oon Fatonah Akbarini; Elma Marsita
Media Ilmiah Kesehatan Indonesia Vol. 1 No. 2 (2023): SEPTEMBER
Publisher : Pakis Journal Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58184/miki.v1i2.123

Abstract

Mual muntah pada emesis gravidarum merupakan hal yang fisiologis, akan tetapi apabila keluhan ini tidak segera diatasi maka akan menjadi hal yang patologis. Di Kalimantan Barat masih tergolong tinggi 6 dari 10 ibu hamil primigravida mengalami hiperemesis gravidarum. Mual muntah pada awal kehamilan dapat dikurangi dengan menggunakan terapi komplementer, yaitu dengan pemberian minuman jahe hangat dan sebagai kontrol menggunakan vitamin B6. Keunggulan jahe adalah kandungan minyak asiri yang mempunyai efek menyegarkan dan memblokir reflek muntah dan gingerol dapat melancarkan darah dan saraf bekerja dengan baik. Sedangkan vitamin B6 dapat berpengaruh dalam mengatasi mual muntah. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dari mengonsumsi terapi minuman jahe hangat dan vitamin B6 terhadap penurunan frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester 1 di Puskesmas Sungai Durian. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Quasy Eksperimental dengan desain Two Group Pretest Posttest. Jumlah sampel 16 responden pada masing-masing kelompok dengan jumlah 32 responden menggunakan teknik consecutive sampling dengan pengambilan sampel dengan lembar observasi dan lembar kuesioner (PUQE-24). Ada perubahan sebelum dan sesudah diberikan minuman jahe hangat dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester 1 dengan uji wilcoxonn di peroleh p-value sebesar 0.000. Ada perubahan sebelum dan sesudah diberikan vitamin B6 dalam mengurangi frekuensi mual muntah pada ibu hamil trimester 1 dengan uji wilcoxon p-value sebesar 0.000. Adanya penurunan frekuensi mual muntah pada pemberian minuman jahe hangat dan vitamin B6 pada ibu hamil trimester 1.
PENGARUH DEEP BACK MASSAGE DAN RELAKSASI PERNAPASAN DALAM TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF Elma Marsita
Jurnal Ilmiah Umum dan Kesehatan Aisyiyah Vol. 8 No. 1 (2023): JAKIYAH VOL. 8 NO. 1 JUNI 2023
Publisher : Program Studi Kebidanan Politeknik Aisyiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang:  Nyeri persalinan secara fisiologis mulai muncul pada persalinan kala I fase laten dan fase aktif. Terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri persalinan, salah satunya dengan tindakan nonfarmakologi yaitu pemberian deep back massage dan relaksasi pernapasan dalam. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh deep back massage dan relaksasi pernapasan dalam terhadap penurunan skala nyeri persalinan kala I fase aktif di PMB Eqka Hartikasih. Metode: Jenis penelitian Quasy Experiment dengan rancangan  pretest-posttest with control group design. Sampel yang digunakan sebanyak 30 orang menggunakan metode consecutive sampling. Variabel independen Deep back massage dan relaksasi pernapasan dalam. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 22 Agustus – 5 Oktober 2022. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner    Numerik Rating Score (NRS), dengan analisis data yaitu uji wilcoxson, uji paired t-test serta uji Mann Whitney. Hasil penelitian: Teknik deep back massage dan relaksasi pernapasan dalam terdapat efektifitas dengan nilai p-value 0,000 (p<0,05) dan nilai mean sebelum dan sesudah pemberian deep back massage sebesar 4,80 serta nilai mean sebelum dan sesudah relaksasi pernapasan dalam yaitu 2,40. Terdapat perbedaan efektifitas deep back massage dan relaksasi pernapasan dalam dimana deep back massage lebih efektif dalam menurunkan kala nyeri persalinan kala I fase aktif dengan selisih 2,40 dengan p-value 0,000 (p<0,05). Simpulan: Deep back massage lebih efektif daripada relaksasi pernapasan dalam untuk menurunkan skala nyeri persalinan kala I fase aktif.
Determinants of Long-acting Reversible Contraception (LARC) Use among Women of Reproductive Age in Indonesia: 2017 IDHS Data Analysis Lydia Kurniatin; Elma Marsita; Darojad Nurjono Agung Nugroho
Women, Midwives and Midwifery Vol. 3 No. 3 (2023): Women, Midwives and Midwifery journal
Publisher : Asosiasi Pendidikan Kebidanan Indonesia (AIPKIND)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Background: The achievement of active Long-acting reversible contraceptive (LARC) participants for West Kalimantan Province was only 9.54% in 2019 and it has not meet with the main performance target in the Strategic Plan (2015-2019) 15.19%. Research Objectives: To analyze the determinants of the use of LARC by women of reproductive age in West Kalimantan based on the results of the 2017 IDHS data analysis. Research Method: Analytical research with cross-sectional research design and using data from the 2017 IDHS in West Kalimantan. The research sample was all women of reproductive age aged 15-49 years in West Kalimantan who were using contraception, namely 501 respondents. Results: Bivariate analysis illustrates that there is a correlation between age (p value = 0.008), education level (p value = 0.002), parity (p value = 0.009), place of residence (p value = 0.005, economic status (p value = 0.000), and internet access with the status of LARC usage by women of reproductive age in West Kalimantan (p value = 0.000). Other results concluded that there was no relationship between the variables  of work (p value = 0.3), knowledge (p value = 0.674), distance to health services (p value = 0.2 ), health promotion by health workers (p value = 0.478), spousal support (p value = 0.8) and the variable number of wanted children with the status of women of reproductive age using LARC in West Kalimantan (p value = 0.173). Conclusion: There is a need to increase education and reach of contraceptive services for husbands by conduction collaborative works with public figure, religious leaders and women's organizations in carrying out health promotions about contraception in various public facilities.