Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Reproduksi

Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Berhenti Pakai (Drop Out) Kontrasepsi Di Kalimantan Barat (Analisis Data SDKI Tahun 2017) Elma Marsita; Lydia Febri Kurniatin; Septi Nur
JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI Vol 9, No 3 (2022)
Publisher : Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22146/jkr.68540

Abstract

Latar Belakang: Berhenti pakai (drop out) kontrasepsi merupakan kejadian berhentinya PUS menjadi akseptor KB. Angka kejadian drop out KB di Indonesia mengalami peningkatan, dari 11,46% pada tahun 2008 menjadi 15,09% pada tahun 2012. Hasil SDKI 2017 di Kalimantan Barat menunjukkan 34% wanita usia 15-49 tahun yang sudah menikah dan mulai memakai alat/cara KB dalam 5 tahun sebelum survey, berhenti memakai alat/cara KB dalam waktu 12 bulan setelah mulai memakai. Peningkatan angka drop out KB akan sejalan dengan angka peningkatan jumlah penduduk. Hal ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan, kualitas pendidikan, pembangunan, dan kesehatan sehingga akan menurunkan kualitas penduduk setempat.Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian berhenti pakai (drop out) kontrasepsi di Kalimantan Barat berdasarkan hasil analisis data SDKI 2017.Metode: Penelitian ini dirancang menggunakan desain kuantitatif. Responden adalah wanita usia subur dengan status kawin berusia 15-49 tahun yang pernah menggunakan kontrasepsi atau masih menggunakan kontrasepsi saat pengambilan data SDKI tahun 2017 di provinsi Kalimantan Barat. Besar sampel yaitu 490 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik).Hasil dan Pembahasan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis metode kontrasepsi (OR=2.2|CI95%;1,412-3,565), usia (OR=1.7|CI95%;1,180-2,562),  status pekerjaan (OR = 1.5|CI95%;1,024-2,218), paritas (OR = 1.6|CI95%; 1,124-2,427), tempat tinggal (OR = 1.7|CI95%; 1,153-2,623), dukungan pasangan (OR = 14|CI95%; 5,708-34,42), efek samping (OR = 2.3|CI95%; 1,354-3,990), masalah kesehatan (OR = 3.2|CI95%;1,640-6,255), kebersamaan dengan suami (OR = 3.2|CI95%; 1,449-7,223), frekuensi melakukan hubungan seksual (OR = 3.5| CI95%; 2,179-5,618), serta penkes KB dari petugas kesehatan (OR = 2.4|CI95%; 1,448-4,083) terhadap perilaku drop out kontrasepsi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa apabila variabel secara bersama-sama dalam kategori baik, maka probabilitas untuk tidak melakukan drop out KB adalah sebesar 94%, sedangkan 6% dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (OR=0.8|CI95%;0,354-1,708), keterjangkauan jarak pelayanan kesehatan (OR=1.5|CI95%;0,889-2,364), pengetahuan metode KB (OR = 0.9|CI95%;0,519-1,414)  dan kunjungan petugas KB ke rumah (OR = 2|CI95%; 0,728-5,319). Kata kunci : Berhenti Pakai; Drop out; Kontrasepsi; SDKI 2017; Kalimantan Barat