Kelurahan Lempake merupakan daerah pertanian yang terletak di Kecamatan Samarinda Utara. Daerah ini merupakan daerah paparan banjir sehingga setiap tahunnya mengalami kejadian banjir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kualitatif serta pengumpulan data menggunakan Teknik Snowball Sampling yang dipadukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan adaptasi petani ladang memiliki strategi dalam menghadapi banjir yaitu: a). Strategi adaptasi aktif para petani ladang akan membuat bedengan setinggi 30-40 cm dan para petani ladang juga berusaha menjaga kebersihan salurahan irigasi serta menggunakan teknik pemupukan dengan cara ditanam agar ketika terjadi banjir, pupuk tidak langsung terbawa oleh air. b). Adaptasi pasif berdasarkan pengetahuan dan pengalaman para petani ladang bahwa tanda-tanda terjadinya banjir ialah intensitas curah hujan yang tinggi dan menyebabkan terjadinya ketinggian banjir di lahan berkisaran 30 - 60 cm, sehingga para Petani ladang lebih memilih tanaman jagung dan kacang panjang yang diyakini lebih tahan terhadap genangan banjir dibandingkan tanaman cabai dan tanaman umbi-umbian. c). Adaptasi sosial para petani ladang mengeluhkan dampak banjir yang sering terjadi di lahan pertanian mereka, sehingga pemerintah daerah menanggapi permasalahan tersebut dengan memberikan bantuan berupa pembuatan saluran drainase serta melakukan pengerukan di sungai Lempake Jaya yang menjadi salah satu penyebab banjir. Para petani ladang juga bekerjasama menjaga kebersihan saluran irigasi dari sampah yang dapat menyebabkan banjir. d). Adaptasi ekonomi para petani ladang bekerja sampingan untuk menambah penghasilan saat terjadi banjir seperti berdagang, menangkap ikan dan tukang kayu dengan strategi inilah para petani ladang di Kelurahan Lempake ini dapat bertahan dalam menghadapi banjir. Kata Kunci: Banjir, Adaptasi, Petani ladang.