Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGAJARAN BAHASA YANG BERKARAKTER KEBANGSAAN DAN BERSPEKTIF MULTIKUKTUR DI ERA GLOBALISASI Ni Made Suarningsih; Ida Bagus Rai
Jurnal Education and Development Vol 10 No 2 (2022): Vol. 10 No. 2. 2022
Publisher : Institut Pendidikan Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (395.148 KB) | DOI: 10.37081/ed.v10i2.3565

Abstract

Pendidikan multikultural sebagai strategi memanfaatkan berbagai budaya masyarakat siswa yang berbeda-beda merupakan keunikan atau ciri khas siswa untuk membentuk sikap multikultural yang saling pengertian dan saling menghormati sehingga tercipta sektor pendidikan yang toleran. Integrasi kajian Pendidikan Bahasa dalam pendidikan multikultural dapat berkontribusi mewujudkan masyarakat yang tangguh dalam perkembangan globalisasi dan menjunjung tinggi falsafah dasar menyatakan bahwa keragaman, menjadikan pendidikan semakin meningkat mutunya dan lebih maju. Dalam masyarakat multibudaya, keberbedaan itu dapat menimbulkan pertikaian atau perpecahan. Dengan demikian, diperlukan suatu upaya untuk memperkukuh rasa kebangsaan. Salah satunya adalah dengan pengajaran bahasa yang berkarakter kebangsaan. Karakter kebangsaan yang tinggi dapat secara dinamis digunakan untuk mengatasi ancaman, kendala, atau tantangan yang datang dari luar yang dapat mengancam kelangsungan hidup dan keutuhan bangsa. Pendidikan dapat dijadikan alat yang mampu menuntun peserta didik menjadi manusia yang berperilaku dan berakhlak baik sekaligus memiliki karakter kebangsaan yang kuat. Pengajaran bahasa dapat dijadikan motor untuk mengimplementasikan pendidikan yang berperspektif multibudaya, yaitu pendidikan yang memiliki visi dan misi untuk menghargai keberbedaan atau pluralitas, demokrasi, humanisme, dan mengembangkan karakter kebangsaan. Pengajaran bahasa perlu direvitalisasi agar mampu membuat siswa menjadi insan yang menjunjung tinggi moralitas, kedisiplinan, keadilan, kesetaraan, kepedulian sosial, integritas, tanggung jawab, serta cinta kepada tanah air dalam perilakunya sehari-hari.
Mengatasi Degradasi Moral Bangsa Melalui Pendidikan Karakter Ni Made Suarningsih
JOCER: Journal of Civic Education Research Vol. 2 No. 1 (2024): JOCER: Journal of Civic Education Research
Publisher : CV Tirta Pustaka Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.60153/jocer.v2i1.47

Abstract

Sebenarnya banyak hal yang dapat digunakan sebagai pedoman atau indikator suatu negara dapat dikatagorikan sebagai negara maju. Kajian literatur deskriptif dilakukan untuk menjawab tujuan penulis untuk mengatasi degradasi moral bangsa melalui pendidikan karakter. Metode yang digunakan dalam penulisan artikel ini adalah kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur (kajian pustaka). Literatur yang diperoleh kemudian dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukan, bahwa salah satu solusi untuk mengatasi perdebatan tentang degradasi moral bangsa adalah dengan memperkuat pendidikan karakter di sekolah. Pembentukan karakter menjadi suplemen yang dibutuhkan bagi penguatan generasi muda. Pendidikan karakter dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memecahkan persoalan degradasi moral. Karena pendidikan karakter merupakan suatu proses pendidikan yang bersifat holistik dan menyeluruh yang menghubungkan dimensi moral siswa dengan ranah sosial dalam kehidupannya sebagai fondasi kuat bagi terbentuknya generasi bangsa berkualitas yang mampu hidup secara mandiri dan memegang teguh prinsip kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan. Pentingnya pendidikan karakter yang di selenggarakan di sekolah untuk menanggulangi terjadi degradasi moral karena sekolah adalah tempat siswa untuk melatih atau pembiasaan diri, mengenal dan mematuhi aturan bersama dan proses pembentukan identitas diri. Secara garis besar pendidikan karakter diterapkan untuk membentuk atau membimbing bagaimana agar manusia memiliki sikap dan moral yang baik. Moral atau moralitas dapat diartikan suatu kapasitas seseorang untuk dapat membedakan mana yang benar dan salah.