Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Muttaqien

Peran Agama dalam Pembentukan Perilaku Anti-Korupsi Solihin, Wildan; husna, Ade Irvi Nurul; Fauziah, Nurul; Mukti, Saepul
Muttaqien Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies
Publisher : Muttaqien Publishing, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (P3M) STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/mtq.02.2.04

Abstract

Adanya potensi fitrah beragama yang terdapat pada manusia tersebut dapat pula dianalisis dari istilah insan yang digunakan AlQuran untuk menunjukan manusia. Mengacu kepada informasi yang diberikan AlQuran. Maka dengan demikian manusia memerlukan agama dalam setiap sendi kehidupanya. Dalam hal apapun itu manusia sangat membutuhkan peran agama karena dalam wujudnya agama muncul dan lahir sebagai jalan dan pengayom umat mausia dalam menjalani kehidupanya sebagai insan. Dengan adanya agama inilah manusia akan menjadi pribadi yang berbudi pekerti yang baik karena manusia akan sadar bahwa agama menjadikanya lebih dekat dengan Tuhanya. Dewasa ini sering kita temui sebuah permasalahan pada individu masyarakat di lembaga kenegaraan ataupun lainya praktik korupsi yang telah mengakar dan turun temurun dan sudah menjadi hal yang biasa baik bagi si pelaku praktik korupsi maupun orang orang sekitar. Maka dari itu penulis mencoba member pembahasan mengenai peran agama dalam pembentukan perilaku anti-korupsi. Dalam artikel ini akan dimuat pembahasan seputar peran agama dalam pembentukan perilaku anti-korupsi dengan menggunakan metode kualitatif berdasarkan beberapa fakta dari beberapa sumber yang saya gunakan. Tujuan dari penulisan ini adalah upaya penyadaran masyarakat tentang bagaimana mengartikan agama sebagai peran dalam pembentukan perilaku anti-korupsi juga memahami nilai nilai anti-korupsi dalam agama. Dalam penulisan artikel ini saya mengambil beberapa teori diantaranya, teori solidaritas oleh Emile Durkheim Teori ini memandang bahwa watak manusia sebenarnya bersifat pasif dan dikendalikan oleh masyarakatnya. Emile Durkheim berpandangan bahwa individu secara moral adalah netral dan masyarakatlah yang menciptakan kepribadiannya. Dalam masyarakat yang sistem budaya dan lembaganya korup akan membentuk individu yang korup seberapa besar pun kesalehan individu.
Pengaruh Servant Leadership Dan Komitmen Organisasi Terhadap Organization Citizenship Behavior (OCB) Pegawai Pesantren Minhajul Haq Purwakarta Ludin, Ismail; Mukti, Saepul
Muttaqien Indonesian Journal of Multidiciplinary Islamic Studies
Publisher : Muttaqien Publishing, Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Mayarakat (P3M) STAI DR. KH.EZ. Muttaqien Purwakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52593/mtq.04.2.01

Abstract

Organizational citizenship behavior (OCB) is a work behavior that is highly expected to achieve goals in the organization. In its implementation in the workplace, organizational citizenship behavior can affect the atmosphere of a rigid organization or institution into a pleasant and comfortable atmosphere among fellow employees with a strong teamwork atmosphere. This study aims to determine the effect of servant leadership and organizational commitment on OCB. The research method used in this research is descriptive and verification with a quantitative approach. The subjects studied were employees of the Minhajul Haq Islamic Boarding School with a total sample of 78 people using a stratified random sampling technique. The results showed that partially servant leadership had no significant effect on organizational citizenship behavior. However, simultaneously servant leadership and organizational commitment have a significant influence on the organizational citizenship behavior (OCB) of Minhajul Haq Islamic boarding school employees. Organizational commitment has a more dominant influence which is the accumulation of the influencing variables (51.9%).