This Author published in this journals
All Journal Jurnal Furnace
Al-huda, Mahfudz
Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Inspeksi Cacat Sambungan Las Pelat Baja Karbon Rendah menggunakan Magnetic Induction Tomography dengan Sensor Planar 2 Channel Fitriani, Annisa Nur; Haryono, Didied; Al-huda, Mahfudz
Jurnal Furnace Vol 4, No 1 (2021): MEI 2021
Publisher : Department of Metallurgical Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengelasan logam merupakan proses fabrikasi untuk membuat sambungan antara dua atau lebih logam dengan memanaskannya hingga mencapai titik leleh logam tersebut dengan atau tanpa penggunaan tekanan dan logam pengisi. Kualitas hasil lasan dipengaruhi oleh ada tidaknya cacat pada hasil lasan. Cacat adalah diskontinuitas dengan ukuran melebihi batas dari spesifikasi dan standar yang telah ditentukan. Diskontinuitas las merupakan interupsi pada struktur lasan seperti ketidakhomogenan sifat mekanik, metalurgi, atau fisika pada material atau lasan. Salah satu metode untuk mengetahui keberadaan diskontinuitas adalah dengan pengujian tidak merusak (non- destructive test). Metode pengujian tidak merusak yang umum digunakan untuk menginspeksi hasil lasan adalah radiografi dan ultrasonik. Saat ini, salah satu metode yang sedang dikembangkan untuk pengujian tidak merusak adalah Magnetic Induction Tomography (MIT). Selain karena bersifat non-intrusive dan contacless, kelebihan MIT adalah aman dari bahaya radiasi dan relatif murah. Penelitian ini menggunakan sensor MIT fleksibel dengan koil pemancar dan koil penerima terbuat dari koil tembaga. Kedua koil dililit sebanyak tiga kali hingga membentuk koil spiral berdiameter 5 mm. Sampel yang digunakan adalah pelat baja A53 yang telah diberi cacat buatan. Eksperimen dilakukan dengan menggeser sensor secara perlahan searah sumbu-x melewati lokasi diskontinuitas. Diskontinuitas yang diinspeksi adalah cacat lubang berdiameter 1-4 mm serta cacat retak dengan orientasi arah horizontal dan vertikal. Perubahan fase yang diperoleh untuk cacat lubang berdiameter 1, 2, 3, dan 4 mm berturut-turut adalah 2.1o, 8.7 o, 10.1 o, dan 19.5 o. Sedangkan perubahan fase tertinggi yang diperoleh untuk cacat retak horizontal dan vertikal berturut-turut adalah 14 o dan 3 o.