Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Wijaya

HUBUNGAN PERILAKU CYBERBULLYING TERHADAP HARGA DIRI REMAJA Bustomi; Astri Gianatun Naziah; Astuti; Astuti Rahmayani
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan UNICEF (2017) memaparkan hasil survei yang dilakukanpada tahun 2015 oleh GBHS menunjukkan bahwa 32% siswa-siswi usia 13-17 tahun di Indonesia telah mengalamikekerasan fisik dan 20% siswa-siswi menjadi korban bullying di sekolah. Komisi Perlindungan Anak Indonesia(KPAI) pada periode 2011-2017 menerima 26.000 kasus perlindungan anak, dimana 34% dari kasus tersebutadalah kasus bullying. Pada tahun 2018 KPAI menerima 161 laporan kasus perlindungan anak, di mana 36 kasus(22,4%) adalah kasus korban bullying dan 41 kasus (25,5%) adalah kasus pelaku bullying. Data dari KPAI jugamencatat dalam kurun waktu 9 tahun, dari 2011 sampai 2020, ada 37.381 pengaduan kekerasan terhadap anak.Untuk Bullying baik di pendidikan maupun sosial media, angkanya mencapai 2.473 laporan dan trennya terusmeningkat di Jawa Barat. Tujuan untuk mengetahui hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri remajapada siswa di SMK Tri Dharma 4 Bogor. Metode penelitian ini bersifat kuantitatif, dengan desain penelitianmenggunakan studi analitik dan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknikpurposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 202 orang. Pengumpulan data melalui penyebaran angket(kuesioner). Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar remaja di SMK Tri Dharma 4 pernah mengalamiperilaku cyberbullying dengan kategori rendah sebanyak 51 responden (25,2%), sebanyak 133 responden (65,8%)mengalami perilaku cyberbullying sedang, dan perilaku cyberbullying tinggi sebanyak 18 responden (8,9%) hargadiri sebanyak 138 responden (68,3%) memiliki harga diri rendah, dan sebanyak 64 responden (31,7%) memilikiharga diri tinggi kemudian hasil dari uji hipotesis Chi-square didapatkan nilai p value 0,000. Jika p value < 0,05(Ho ditolak, Ha diterima) berarti terdapat hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri. Simpulannyaterdapat hubungan perilaku cyberbullying terhadap harga diri remaja pada siswa Di SMK Tri Dharma 4.
HUBUNGAN KEPERCAYAAN DIRI DAN DUKUNGAN TEMAN SEBAYA DENGAN JENIS PERILAKU BULLYING PADA REMAJA Bustomi; Redjeki, Sri; Haryono, Yoyo; Kusumo Lelono, Satrio
Jurnal Ilmiah Wijaya Vol. 15 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Wijaya
Publisher : Wijaya Husada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bullying atas nama senioritas masih terus terjadi dikalangan peserta didik. Bullying adalah suatu bentuk kekerasananak dilakukan teman sebaya kepada seseorang yang lebih ‘rendah’ atau lemah mendapatkan keuntungankepuasan tertentu. Penelitian ini untuk menganalisa Hubungan Kepercayaan Diri Dan Dukungan Teman SebayaDengan Jenis Perilaku Bullying Pada Remaja. Metode deskritif analitik dengan jenis studi korelasi. Denganpendekatan waktu yang digunakan crossectional. Hasil uji statistik data uji statistik cramer’s didapatkan nilai ρValue 0,006 ada hubungan kepercayaan diri dengan jenis perilaku bullying pada remaja. Pada nilai ρ Value 0,032ada hubungan dukungan teman sebaya dengan jenis perilaku bullying pada remaja. Hasil analisis regresi logostikvariabel kepercayaan diri diperoleh ρ-Value = 0,016 simpulan ada hubungan antara kepercayaan diri denganperilaku bullying. Hasil OR responden tidak ada rasa kepercayaan diri mempunyai peluang terjadinya perilakubullying terhadap korban 3.282. Hasil analisis regresi logistik variabel teman sebaya diperoleh ρ-Value = 0,089,simpulan ada hubungan antara teman sebaya dengan perilaku bullying. Hasil OR responden tidak adanyadukungan teman sebaya beresiko mempunyai peluang perilaku bullying terhadap korban sebesar 2.329 kali. Hasilpenelitian dinyatakan bahwa masih banyak yang menjadi korban perilaku bullying pada remaja serta dukunganteman sebaya kurang, timbullah kurangnya rasa kepercayaan diri dalam dirinya sendiri terhadap korban.Diharapkan siswa dapat memberikan manfaat dan menambah informasi agar bisa mengenal tentang dampak yangditerima akibat tindakan bullying tersebut serta melatih para siswa dalam memahami, menyelesaikanpermasalahan dialaminya